BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3. 1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Kota Surabaya sebagai pemilihan lokasi Pusat Sinematografi di Surabaya ini, karena Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia. Dikategorikan pula
sebagai kota metropolis, karena tingkat pertumbuhan penduduknya yang juga cukup padat setelah Jakarta.
Kota di Surabaya dibagi menjadi lima kawasan yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, Surabaya Barat. Struktur tata ruang kota
Surabaya yang cenderung dilayani satu pusat utama yaitu kawasan pusat kota memberikan dampak terhadap jalur transportasi dengan terjadinya kelambatan waktu
pergerakan ke kawasan pusat kota. Dampak yang lain adalah terhadap perkembangan fisik kota, yang disebabkan kelengkapan fasilitas yang cenderung memusat.
Menyadari pertumbuhan struktur tata ruang kota Surabaya tersebut, maka perlu pengendalian pembangunan fisik di kawasan pusat kota agar pola penyebaran
pembangunan di kota Surabaya dapat dilakukan secara merata dan juga dapat mengurangi beban pelayanan fasilitas yang melonjak secara drastis karena adanya
pertumbuhan pembangunan yang meningkat serta dapat mengurangi adanya kepadatan bangunan di pusat kota.
Untuk pemerataan pembangunan maka perencanaan Pusat Sinematografi di Surabaya ini terletak di Surabaya Pusat, karena memiliki beberapa pertimbangan
sebagai berikut : - Kawasan ini terkenal sebagai landmark dan ikon dari kota Surabaya.
- Kawasan ini memiliki potensi besar dalam berkembang. - Kawasan ini merupakan jantung atau pusat kehidupan yang ada di kota Surabaya.
- Kawasan ini juga merupakan distrik sentra bisnis dan hiburan di kota Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. 2. Penetapan Lokasi
Sebagai dasar alternatif pemilihan lokasi site Pusat Sinematografi di Surabaya yaitu dengan memperhatikan beberapa kriteria untuk mempermudah dalam pemilihan
lokasi site yaitu sebagai berikut : - Aspek Pencapaian.
Mudah dicapai baik dari dalam kota maupun luar kota hal ini memberi nilai lebih, karena tempat dapat mudah dijangkau.
- Aspek Tata Kota. Dalam aspek tata kota daerah Basuki Rahmat merupakan daerah Unit Distrik Jasa
dan Hiburan maka dari itu dalam perencanaan Pusat Perfilman tersebut membutuhkan lokasi atau lahan sebagai proyek perancangan yang pada dasarnya merupakan lahan
yang diperuntukkan untuk perdagangan, mengingat proyek yang dipilih merupakan fasilitas untuk perfilman. Lokasi terletak pada area perdagangan atau bisnis atau dapat
disebut juga sebagai Distrik Jasa dan Hiburan, dengan alasan sebagai berikut : 1. Penggunaan daya listrik yang besar.
2. Frekuensi penggunaan akses melalui jaringan telepon maupun internet relatif tinggi.
- Aspek Penyediaan Tanah. Dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk menampung segala fasilitas yang
dibutuhkan di dalam komplek perfilman sehingga segala aktifitas di dalam perfilman tersebut dapat berjalan dengan baik. Lokasi terbebas dari getaran dalam volume yang
relatif tinggi misalnya getaran dari sebuah pabrik , ini dikarenakan dalam pada perencanaan pusat perfilman dalam aktifitas ruang-ruang perencanaan pusat
perfilman yang berupa Studio dan didalamnya terdapat perangkat komputer dan kamera yang tidak tahan terhadap getaran atau goncangan.
- Aspek Aktifitas Penunjang. Adanya komplek lembaga pendidikan Broadcast Design Unair, tempat
peninggalan budaya sejarah yaitu Arca Joko Dolog, pertokoan atau ruko, perkantoran,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perhotelan, restoran siap saji, pusat perbelanjaan, dan tempat rekreasi yang dapat mendukung aktifitas .
- Aspek Sarana Prasarana. Tersedianya sarana dan prasarana infrastuktur kota seperti telah tersedianya air
bersih, listrik, telepon, dan beberapa akses kendaraan yang dapat memudahkan pencapaian para pengunjung dalam mencapai site seperti angkot taksi dan lain – lain,
yang dapat mendukung pelaksanaan operasional. Berdasarkan kriteria di atas, maka pemilihan lokasi perencanaan Pusat
Sinematografi ini berada di Jl. Joko Dolog Surabaya. Penetapan Lokasi yang berada pada kawasan Surabaya Pusat ini juga didasari pertimbangan potensi bangunan di
sekitar site yang berupa fasilitas umum, perdagangan, serta merupakan kawasan golongan menengah atas yang sekiranya dapat menjadi daya dukung perencanaan
Pusat Sinematografi di Surabaya. Beberapa lokasi di Surabaya Pusat yang dapat menjadi pertimbangan berdasarkan
kriteria pemilihan lokasi untuk Pusat Sinematogarafi ini adalah sebagai berikut : 1. Jl. Joko Dolog.
Site yang diambil merupakan lahan kosong yang berada di daerah Basuki Rahmat, yang kemudian dipotong setengah dari lahan tersebut. Yang kemudian bersebelahan
dengan The House, Taman Apsari, dan Arca dan Taman Joko Dolog. 2. Jl. Njagir.
Site tersebut ada di jalan Kali Njagir dan pada jalan Njagir ini merupakan lahan kosong, lahan ini berada di sebelah kantor Pajak dekat dengan rel kereta api
Wonokromo. 3. Jl. Mayjend Sungkono.
Site pada jalan Mayjend Sungkono ini merupakan lahan kosong. Site ini berada di sebelah restoran cepat saji McDonald yang ada di daerah Mayjend Sungkono tersebut
dan dekat sekali pada arah Tol ke Gresik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari ketiga lokasi yang diusulkan, akan diambil perbandingan mengenai letak lokasi, aksesbilitas, daerah peruntukan, jaringan infrastruktur, dan arus lalu lintas,
sebagaimana berikut :
Tabel 3.1. Perbandingan Lokasi No Kriteria
pilihan Joko
Dolog Mayj.
Sungkono Lingkar
Dalam Persyaratan
1 Letak Lokasi
2 2
2 1. Dekat dengan jalan raya,
kurang strategis. 2. Dekat dengan jalan raya,
strategis.
2 Aksesbilitas 3
3 2
1. Kurang Baik, pencapaian ke lokasi site sulit karena arus
lalulintas yang padat. 2. Sedang, cukup mudah.
3. Baik, pencapaian ke lokasi site mudah.
3 Daerah Peruntukan
2 2 2 1. Kurang Baik.
2. Baik. 4 Jaringan
Infrastruktur 2 2 2
1. Kurang Lengkap 2. Lengkap
5 Arus Lalu
Lintas 2 1 2
1. Sering terjadi kemacetan. 2. Jarang terjadi kemacetan.
TOTAL 11 10 10 Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan 2009
Berdasarkan hasil perbandingan lokasi tersebut di atas, maka lokasi yang ditetapkan yaitu berada di kawasan Surabaya Pusat yaitu Jl. Joko Dolog, hal ini
dikarenakan nilai perbandingan lokasi tersebut memiliki nilai yang terbesar 11. Penetapan lokasi ini juga didasari pertimbangan potensi bangunan di sekitar site
yang berupa fasilitas umum, jasa dan perdagangan, serta merupakan kawasan golongan menengah atas yang sekiranya dapat menjadi daya dukung perencanaan
Pusat Sinematografi di Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. 3. Fisik Lokasi