1. 3. Studi Kasus. 1. 3. 1. Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

akan menganggu kegiatan di dalam ruangan. Penyilauan akan ditimbulkan melalui refleksi bagiana atas secara langsung maupun tidak langsung.

2. 1. 3. Studi Kasus.

2. 1. 3. 1. Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Nama : Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail PPHUI. Lokasi : Jl. HR. Rasuna Said Kav. C.22, Kuningan, Jakarta 12940 Gedung PPHUI merupakan gedung pusat perfilman dan juga merupakan gedung persewaan perkantoran. Bangunan ini di dedikasikan oleh Gubernur Jakarta, tahun 1997 pada area lahan seluas 3.800m2 lalu sekarang bertambah luas menjadi 6.388m2. Gedung ini memilki perpustakaan perfilman dengan koleksi 5.000 buku film dan 6.500 skenario termasuk script. Gedung PPHUI ini tempatnya di sebelah kanan Gedung Triangle, Jakarta yang merupakan Pusat Kebudayaan Jakarta. Gedung ini terletak pada area yang strategis dan menguntungkan juga dalam berbisnis karenanya pada jalan Rasuna Said ini juga terdapat 5 hotel yang terkenal, yaitu The Fourth Season, The Gran Melia, The Ritz Carlton, Manhattan, dan J.W.Marriot. Gambar 2. 6. Lokasi Pusat Perfilman Usmar Ismail sumber: wordpress_pphui.co.id Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Luas Bangunan dan Fasilitas yang ada. Pusat Perfilman Usmar Ismail tersebut dibangun diatas tanah seluas 1,8 Ha di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Luas bangunan seluruhnya meliputi 11.550 M2 yang terdiri dari : a. Bangunan induk perkantoran seluas 1.620 M2 terdiri dari 3 lantai : - Lantai I disewakan untuk kantor-kantor perusahaan perfilman. - Lantai II untuk kantor-kantor organisasi perfilman. - Lantai III untuk Kantor Pusat Perfilman dan Sinematek. b. Ruang Preview, lobby, ruang proyektor, cafetaria dan ruang sidang sebanyak 3 buah keseluruhannya seluas 1.250 M2. Ruang preview berkapasitas 200 orang dan dapat berfungsi sebagai ruang sidang dan pertemuan. c. Gedung Bioskop seluas 3400 M2 dengan kapasitas 800 orang yang terdiri dari ruang mekanik, ruang menyimpan film, lobby dan gudang. Untuk lebih jelasnya Lay Out Plan Teater dan Bioskop Pusat Perfilman Usmar Ismail dapat dilihat pada gambar 2. 8. berikut ini. Gambar 2. 7. Lay Out Plan dan Potongan Elevasi Teater dan Bioskop Pusat Perfilman Usmar Ismail sumber: wordpress_pphui.co.id Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kompleks Pusat Perfilman terdiri dari 3 buah gedung yaitu : - Gedung Bioskop yang terletak pada bagian depan komplek menghadap jalan Rasuna Said - Ruang Preview Room terletak dibagian belakang komplek - Dan gedung Pusat Perfilman yang terdiri dari kantor organisasi dan perusahaan perfilman, kantor Pusat Perfilman, dan Sinematek. Gambar 2. 8. Interior Bioskop dan Gambar 2. 9. Ruang Penyimpanan Video sumber: wordpress_pphui.co.id • Gubahan Bentuk Bangunan dan Tampilan Bangunan. Bentuk geometri dasar dari bangunan berbentuk persegi yang memanjang dan pada atas bangunan terdapat 2 bentuk bangunan yang menonjol yang berbentuk kubah. Bentukan ini dibuat dengan maksud karena ruang yang ada di dalamnya merupakan ruang akustik, ruang tersebut adalah teater dan bioskop yang kapasitas orangnya cukup besar dapat menampung sekitar 800 oarang dalam ruangan itu. Gaya bangunan tersebut seperti juga bangunan-bangunan perkantoran yang dibangun pada tahun 70-an bergaya International Style, bercat putih dengan dominasi garis-garis horizontal. Bangunan ini baik exterior maupun interiornya tidak mencerminkan bangunan kesenian yang umumnya representatif. Gambar 2. 10. Penyelesaian Eksterior Bangunan dan Gambar 2. 11. Penyelesaian Interior Lobby Bioskop sumber: wordpress_pphui.co.id Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Struktur organisasi Struktur Organisasi juga berperan penting dalam suatu perancangan, karena dengan struktur organisasi dapat terlihat hubungan antar pengelola maupun tingkatan suatu pengelola dalam suatu perancangan bangunan. Sehinnga pada tahap perancangan aktifitas ruang dalam perancangan btersebut dapat terlihat dan tertata dengan jelas hubungan antar aktifitas pengelola dalam suatu organisasi. Dapat dilihat pada diagram 2. 1. berikut ini Diagram 2. 1. Struktur Organisasi Pusat Perfilman Usmar Ismail Kepala Pengelola Kepala Hubungan Kepala Studi Produksi Kepala Studio Pasca Produksi Kepala Administrasi Studio Kepala Kajian Media Pelaksana Studio sumber: wordpress_pphui.co.id Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Penyelesaian interior Gambar 2. 12. Interior Ruangan Lobby Teater dan Interior Teater sumber: wordpress_pphui.co.id Dapat terlihat pada gambar yang diambil dari interior Ruangan Lobby Teater dan Interior Teater pada Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta gambar dari wordpress_pphui.co.id, penyelesaian pada ruang interior ruangan lobby Teater mengggunakan aplikasi warna natural dan polos yaitu warna kremputih yang dipadu dengan warna coklat kayu pada lantai parquette, menjadikan kesan ruangan yang elegan dan formal. Skala ruangan yang besar memberikan kesan ruangan yang luas dan besar. Ditambah dengan pencahayaan buatan berupa spotlight yang tersebar merata di seluruh ruangan menambah kelenggangan ruangan yang nyaman. Dan juga pada interior teater dan bioskop terebut dapat terlihat kesan elegan dan adanya sedikit sentuhan pop art pada permainan plafon dan dipadu dengan warna merah pada seating penonton yang menjadikan nuansa ruangan bioskop dan teater terlihat nyaman dan elegan. Dan tidak lupa dengan akustik ruang yang pada dinding-dindingnya dilapisi oleh karpet dan hardboard yang dikemas dengan tema elegan dan dipadukan dengan warna ruangan tersebut. Gambar 2. 13. Interior Teater dan Bioskop Pusat Perfilman Usmar Ismail sumber: wordpress_pphui.co.id Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. 1. 3. Studi Kasus. 2.