Pada sekitar site terdapat beberapa bangunan seperti perkantoran dan pertokoan Mall. Dimana pada bangunan perkantoran dan pertokoan sama-sama menggunakan gaya
modern, hal tersebut ditujukan untuk menarik pengunjung dan saling memberikan eksisitensi pada lingkungan sekitar site dan mengingat pada kawasan tersebut merupakan
Unit Kawasan Jasa dan Perdagangan di Surabaya. Dan juga pertokoan dan perkantoran merupakan bangunan yang terlihat dominan pada kawasan tersebut.
Dekat dengan Arca Joko
Dolog Dekat dengan landm
kota Surabaya Tam APSARI
ark an
Pemukiman
Gambar 4. 10. Potensi Bangunan di Lingkungan sekitar Site Sumber : Analisis penulis, 2011
4.2. Analisa Bentuk dan Tampilan
4.3.1. Analisa Bentuk
Studi bentuk dasar dipergunakan untuk mendapatkan bentuk dasar dari perencanaan bangunan yang ada di dalam tapak, sehingga bangunan yang dirancang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat fleksibel terhadap perubahan. Pada dasarnya bentuk-bentuk bangunan yang diterapkan berangkat dari bentuk dasar geometris segi empat, yang
meliputi: Segi empat, yang menujukkan bentuk netral dan statis. Selain itu bentuk segi empat
merupakan bentukan yang memiliki kesan kuat, dan kokoh, serta fleksibel dalam hal efektifitas pembagian ruang berdasarkan fungsi ruangnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4. 2. Ciri – ciri Bentukan Geometri
Bentuk Gambar
Ciri-ciri
Segi empat - Efektifitas ruang tinggi
- Orientasi ke tengah tepi - Netral
- Statis Bentuk yang digunakan pada Pusat Sinematografi di Surabaya ini mengambil
bentukan segi empat sebagai bentukan yang dominan. Hal ini dimaksudkan agar ruang – ruang yang terjadi dapat menjadi ruang yang efektif sesuai dengan fungsi – fungsi
ruangnya.
Gambar 4. 11. Proses Pembentukan Bangunan Sumber : Analisis penulis, 2011
Alur pembentukan bangunan tersebut merupakan analogi dari perubahan bentuk dan pengambilan nilai bentuk dari segi empat. Bentuk segi empat yang dirangkai dengan
cara memberikan penambahan dan pengurangan di tiap sisinya dimaksudkan ujung sisi pada bentuk segi empat dapat lebih di olah menjadi bentuk terbuka yang dapat terlihat dari
bagian tiap 4 sisi segi empat tersebut. Perubahan besar bentukan juga dimaksudkan agar kesenangan dalam membentuk suatu bentuk dasar tersebut dapat terlihat menjadi bentuk
yang berbeda dari sebelumnya sehingga jauh dari kesan masif.
4.3.2. Analisa Tampilan
Tampilan bangunan sangat berpengaruh terhadap kenyaman penghuni yang berada di dalam bangunan tersebut. Oleh karena itu tampilan bangunan haruslah memperhatikan
faktor – faktor yang dapat mengganggu kenyamanan penghuninya. Di Surabaya faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kenyamanan adalah faktor iklim, seperti suhu
udara, curah hujan, maupun lintasan matahari.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4. 12. Orientasi Lintasan Matahari Sumber : Analisis penulis, 2011
Dengan arah lintasan matahari seperti gambar di atas, maka perlu penyesuaian pada arah timur, dan barat bangunan.
Gambar 4. 13. Penyelesaian Sketsa Bangunan terhadap Iklim Sumber : Analisis penulis, 2011
U
Sosoran kearah Barat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan datangnya sinar dari arah tertentu, maka pada bagian bangunan yang berhadapan langsung dengan sinar matahari diberikan penyelesaian sosoran, ataupun
cladding yang cukup untuk menaungi bukaan – bukaan yang ada, dan juga untuk meredam banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan.
Bagian bangunan pada sebelah Timur menggunakan penonjolan pada bentuk bangunan dan bentuk atap
bangunan yang lebar guna mengurangi sinar matahari
Gambar 4. 14. Penyelesaian Sketsa Bangunan terhadap Iklim Sumber : Analisis penulis, 2011
78
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat penyelesaian –
penyelesaian terhadap permasalahan yang ada. Konsep perancangan dari Pusat Sinematografi ini merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan desain yang berasal
dari rumusan latar belakang kasus, interpretasi kasus, analisis fungsi, analisis tapak, dan analisis lahan. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan
yang diinginkan untuk direalisasikan pada perancangan Pusat Sinematografi.
5. 1. Konsep Dasar Rancangan
Dalam melakukan proses konsep untuk sebuah rancangan harus didahului dengan pencarian Fakta dan Isu yang ada. 2 hal tersebut nantinya akan menjadi tolak ukur dan
cikal bakal munculnya sebuah tema dan konsep untuk sebuah rancangan.
1. Fakta.
Perkembangan perfilman dibuktikan dengan banyaknya koleksi Film Indiependent “Indie” yang dilakukan oleh Sinematek Indonesia yang ada di Pusat
Sinematografi Usmar Ismail, Jakarta yang sampai sekarang menampung semua dokumentasi berbagai film Nasional, kondisi perfilman pada masa sekarang ini telah
membuktikan Indonesia bisa ikut dalam berbagai acara festival film internasional seperti halnya Festival Film Perancis di tahun 2007. Sumber Eagle Awards.co.id.
TAHUN FILM INDONESIA
FILM LUAR
TOTAL PROSENTASE
2000 6 213
219 3
2001 4 251
255 2
2002 11 269
280 4
2003 14 227
241 6
2004 22 200
222 10
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.