1. Konsep Dasar Rancangan Fakta. Issue.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat penyelesaian – penyelesaian terhadap permasalahan yang ada. Konsep perancangan dari Pusat Sinematografi ini merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan desain yang berasal dari rumusan latar belakang kasus, interpretasi kasus, analisis fungsi, analisis tapak, dan analisis lahan. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan untuk direalisasikan pada perancangan Pusat Sinematografi.

5. 1. Konsep Dasar Rancangan

Dalam melakukan proses konsep untuk sebuah rancangan harus didahului dengan pencarian Fakta dan Isu yang ada. 2 hal tersebut nantinya akan menjadi tolak ukur dan cikal bakal munculnya sebuah tema dan konsep untuk sebuah rancangan.

1. Fakta.

Perkembangan perfilman dibuktikan dengan banyaknya koleksi Film Indiependent “Indie” yang dilakukan oleh Sinematek Indonesia yang ada di Pusat Sinematografi Usmar Ismail, Jakarta yang sampai sekarang menampung semua dokumentasi berbagai film Nasional, kondisi perfilman pada masa sekarang ini telah membuktikan Indonesia bisa ikut dalam berbagai acara festival film internasional seperti halnya Festival Film Perancis di tahun 2007. Sumber Eagle Awards.co.id. TAHUN FILM INDONESIA FILM LUAR TOTAL PROSENTASE 2000 6 213 219 3 2001 4 251 255 2 2002 11 269 280 4 2003 14 227 241 6 2004 22 200 222 10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2005 32 196 228 14 2006 40 Tabel 5.1. Tabel Lampiran Produksi Film di Indonesia pada tahun 2000-2006 Sumber : Wikipedia.film_net.id Tetapi, di kota Surabaya sebuah wadah sebagai penampungan apresiasi karya film personal Indiependent dari sineas-sineas yang ada di Surabaya pemanfaatannya masih bersifat “dipaksakan”. Disamping itu juga, wadah untuk komunitas sineas di kota Surabaya masih terbilang dalam skala kecil. Maka dari itu, dibutuhkan adanya suatu wadah penampungan apresiasi dan pengembangan karya film dari sineas Indonesia khususnya dari kota Surabaya,

2. Issue.

• Meningkatkan mutu kualitas karya film dan mengembangkan kuantitas bisnis perfilman Indiependent di kota Surabaya. • Menciptakan Bangunan yang aman nyaman bagi para sineas dalam beraktifitas dalam perfilman dan berinteraksi dengan sesama sineas lainnya dengan fasilitas yang mendukung aktifitas perfilman tersebut. Dari isu dan fakta yang ada tersebut, perancangan proyek ini mengambil tema rancangan ”Fun with the Shape” Kesenangan dalam membentuk sebuah bentuk. “Bentuk” yang dimaksudkan adalah bentuk dari gambar icon sebuah Proyektor Film, dimana gambar icon tersebut menjadi ide gagasan dalam proses pencarian bentuk yang kemudian diaplikasikan menjadi bentuk bangunan Pusat Sinematografi. Dengan melalui pendekatan teori konsep Analogic Design Geoffrey Broadbent dalam buku ”Design in Architecture”. Analog adalah sama, serupa, pengibaratan, pengandaian dengan benda lain yang punya bentuk makna yang hasilnya adalah memodifikasi bentukan awal. Konsep rancangan ini dimaksudkan agar citra dari fasad maupun ruang luar bangunan ini dapat langsung terlihat dan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar yang ada di eksisting site tersebut . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. 2. Konsep Bentuk