Komunikasi Periklanan Media Periklanan

mengurangi tingkat fluktuasi. Pada waktu periklanan mengurangi fluktuasi. Manajer dapat menggunakan sumber daya perusahaan agar lebih efisien.

2.1.4 Komunikasi Periklanan

Dalam komunikasi periklanan, tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar, warna dan bunyi. Iklan disampaikan melalui dua saluran media massa, yaitu media cetak dan media elektronika. Iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik yang verbal maupun nonverbal. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal, lambang nonverbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan. Ikon adalah bentuk dan warna yang serupa atau mirip dengan keadaan sebenarnya seperti gambar benda, orang atau binatang. Ikon disini digunakan sebagai lambang. Sobur,2006 : 116 Kajian sistem tanda dalam iklan juga mencakup objek. Objek iklan adalah hal yang diiklankan. Untuk menganalisis iklan, hal-hal yang perlu dipertimbangkan, Berger dalam Sobur, 2006 : 117, sebagai berikut : 1. Penanda dan petanda 2. Gambar, indeks, dan symbol 3. Fenomena sosiologi: demografi orang didalam iklan dan orang-orang yang menjadi sasaran iklan, dan sebagainya 4. Sifat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk, melalui naskah dan orang- orang yang dilibatkan di dalam iklan 5. Desain dari iklan, warna dan unsur estetik lainnya 6. Publikasi yang ditemukan didalam iklan, dan khayalan yang diharapkan oleh publikasi tersebut. Untuk menganalisis iklan menurut Roland Barthes, pesan yang dikandungnya yaitu pesan linguistik semua kata dan kalimat dalam iklan, pesan ikonik yang terkodekan konotasi yang muncul dalam iklan, yang hanya dapat berfungsi jika dikaitkan dengan system tanda yang lebih luas dalam masyarakat, dan pesan ikonik tak terkodekan denotasi dalam iklan. Sobur, 2006 : 119

2.1.5 Media Periklanan

Perusahaan menggunakan jasa berbagai media untuk menyampaikan rencana pesan atau informasi kepada audience sasaran. Di antara media yang ada, dalam uraian ini dapat disebutkan empat klasifikasi media, yaitu media elektronik televisi dan radio, media cetak surat kabar dan majalah, media luar ruang dan media lainnya. Untuk mengambil keputusan dalam penetapan media iklan, diperlukan strategi yang tepat. Perlu langkah perencanaan dalam menetapkan strategi media yang didasarkan pada beberapa keputusan penting, Mahmud,2010 :146-147, yakni sebagai berikut : 1. Khalayak sasaran Keputusan ini harus doterangkan dengan tepat berdasarkan data demografis. Media pada umumnya seperti; surat kabar, majalah, tabloid, saluran televisi mempunyai profil audience tertentu, sehingga media perlu disesuaikan jika pemasang iklan bermaksud memasuki pasar baru dengan khalayak sasaran tertentu. 2. Wilayah Demografis Dalam hal ini pemilihan media didasarkan pada wilayah demografis yang akan dijadikan tujuan distribusi untuk ketersediaan produk di wilayah pemasaran tertentu. 3. Waktu yang tepat Produk tertentu dijual secara musiman dan produk yang lain mengalami puncak penjualan setiap akhir pecan. Iklan pun harus dijadwalkan sesuai dengan fluktuasi pasar. 4. Cara memilih media Pemilihan media pada umumnya ditentukan oleh jenis pesan kreatif yang akan dikomunikasikan oleh pemasar. Misalnya, jika periklanan memerlukan tindakan dan demonstrasi, televisi merupakan pilihan yang sesuai. Untuk berbagai produk makanan yang penjualannya didasarkan pada selera, digunakan majalah sebagai media iklan, sebab gambar dapat dicetak berwarna sehingga dapat membangkitkan selera. Disamping itu, media cetak pun memiliki kekuatan dan kelemahan begitu pula dengan majalah. Majalah juga memiliki kekuatan dan kelemahan, yaitu : 1. Kekuatan majalah Kualitas gambar majalah pada umumnya sangat baik karena merupakan perpaduan antara bahan bermutu tinggi dan teknologi cetak modern. Ini memberikan fleksibilitas bagi pemasang iklan dalam dimensi visual untuk menyampaikan pesan, yang dapat digunakan untuk menciptakan dampak yang menarik perhatian pembaca. Jumlah oplah yang besar dan jangkauan yang luas memungkinkan majalah untuk lebih berhasil dalam mencapai audience sasaran daripada media lainnya. 2. Kelemahan majalah Pertumbuhan audience majalah telah mengalami penurunan dalam tingkat perkembangan periklanan. Karena itu, nilai periklanan dalam majalah pun mengalami penurunan dibandingkan media lain. Untuk menata ruang spasi dan menyusun tata artistik pada majalah diperlukan waktu lama sebelum iklan dapat dipublikasikan. Ini mengurangi fleksibilitas jadwal periklanan yang telah ditetapkan. Mahmud,2010:148-149

2.1.6 Majalah