Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa Pengertian Periklanan

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa

Tak bisa dipungkiri bahwa kegunaan media massa dalam kehidupan masyarakat sangat erat. Media memberikan begitu banyak informasi yang penting dalam kelangsungan hidup masyarakat. Media juga memberikan pengaruh yang negatif dan positif didalam hidup masyarakat, media memberikan model dan contoh yang mengarahkan perkembangan dan perilaku kita dalam melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah media cetak yang berperan penting dalam memberikan informasi-informasi terkini kepada khalayak. Baik itu informasi mengenai politik, budaya ataupun sekedar artikel yang membahas tentang kehidupan seseorang. Majalah sebagai media massa tidak melepaskan konsekuensinya sebagai alat yang ampuh dalam menyebarkan informasi, edukasi, dan budaya. Walau majalah ataupun media cetak lainnya mengikuti waktu periodik terbitnya setiap pagi atau petang, sebagai harian, mingguan, bulanan, namun tak mengurangi keinginan masyarakat dalam menerima segala informasi yang diberikan oleh majalah atau media cetak lainnya. Tidak diragukan lagi adanya ketergantungan yang luar biasa dari individu, institusi, dan masyarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap media massa untuk berbagi informasi dan layanan masyarakat.

2.1.2 Pengertian Periklanan

Istilah periklanan advertising berasal dari kata latin abad pertengahan advertere, “mengarahkan perhatian kepada”. Istilah ini menggambarkan tipe atau bentuk pengumuman publik yang dimaksudkan untuk mempromosikan penjualan komoditas atau jasa spesifik, atau untuk menyebarkan sebuah pesan sosial atau politik.Marcel,2010 : 362. Menurut Kleper, iklan berasal dari bahasa Latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan pengertian komunikasi. Pengertian tersebut masih bermakna umum, tidak jauh berbeda dengan apa yang ditliskan oleh Wright. Wright menuliskan bahwa iklan juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Pengertian yang disampaikan oleh Klepper dan Wright, mengandung makna bahwa iklan merupakan bentuk penyampaian pesan sebagaimana dalam komunikasi seperti pada umumnya. Hanya saja Wright menekankan iklan sebagai alat pemasaran sehingga pesan iklan harus persuasif. Liliweri dalam Rendra,2007 : 15. Di Indonesia sendiri istilah iklan sering disebut dengan istilah lain, yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Belanda advertensi dan Perancis reklame. Namun secara resminya, sebutan kata iklan lebih sering digunakan dibanding dengan istilah advertensi dan reklame. Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persusif yang disampaikan melalui media khusus. Perspektif pemasaran lebih menekankan pamaknaan iklan sebagai alat pemasaran, yaitu menjual produk.Rendra,2007 : 14-15. Di Indonesia, Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sementara istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.Riyanto dalam Rendra,2007 : 16 Terkait dengan pemahaman arti iklan dalam akumulasinya dengan pemaknaan komunikasi massa tersebut, fungsi iklan lebih bersifat persuasif, yakni berfungsi menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima dengan tujuan mempengaruhinya agar menghubungkan representament dengan objek tertentu. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, serta perubahan yang terjadi dalam organisasi produksi system ekonomi kapitalisme, maka gaya, isi dan fungsi iklan juga senantiasa mengalami perubahan. Pada awalnya, iklan menggunakan pendekayan yang berorientasi pada produk dalam penyajiannya. Artinya, iklan untuk suatu produk barang atau jasa yang ada, selalu ada korelasinya yang dekat dengan substansi nilai guna produk tertentu yang diiklankannya, mulai dari segi fungsi harga maupun kualitasnya.Kasiyan,2008 : 152-153.

2.1.3 Tujuan Periklanan