mutlak diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.616 dengan tingkat signifikan 0.000 artinya sistem penghargaan memperkuat hubungan moderating terhadap
hubungan antar TQM dan kinerja manajerial.lampiran 7 demikian hipotesis ketiga yang diajukan yang menyatakan yaitu diduga
interaksi antara tehnik Total Quality Management TQM dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap kinerja manajerial terbukti kebenarannya.
4.6. Pembahasan
Berdasarkan analisis regresi linier sederhana yang telah dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa Total Quality Management
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Hal ini ditunjukkan pada hasil pengujian
hipotesis pertama, dimana variabel Total Quality Management mempunyai nilai signifikan 0,000 kurang dari tingkat signifikan 0,05.
Berpengaruhnya variabel Total Quality Management TQM terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, hal
ini disebabkan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan kompetisi secara global banyak perusahaan yang telah menggunakan pendekatan Total
Quality Management untuk mengelola perusahaan. Agar memperoleh
keunggulan dalam bersaing, perusahaan harus fokus pada customer serta secara berkelanjutan meningkatkan kualitas produk dan jasa, dan
mengembangkan kemampuan potensial dari karyawan secara penuh Tjiptono dan Diana,2001:10. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari penelitian sebelumnya oleh Milgrom 1990 dan Roberts 1995, dalam Kurnianingsih dan Indriantoro 2001:31 menyatakan bahwa organisasi
sering mengalami perubahan secara simultan dalam strategi persaingan dengan elemen-elemen organisasi ketika mengalami perubahan yaitu
pemanufakturan dengan TQM, sehingga pengaruh peran yang saling melengkapi dan meningkatkan kinerja manajerial secara keseluruhan.
Sedangkan untuk variabel sistem pengukuran kinerja sebagai variabel moderating menggunakan uji residual, dan diperoleh hasil bahwa
variabel pengukuran kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Hal ini
ditunjukkan pada hasil uji hipotesis kedua , dimana mempunyai nilai negatif -0.553 dan - 0.665 dan signifikan 0,000 kurang dari tingkat signifikan 0,05.
Berpengaruhnya variabel Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, hal ini
disebabkan karena sistem pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi personil dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi Mulyadi dan Setyawan, 1997:227.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan dari penelitian sebelumnya oleh Locke dan latham 1990 menjelaskan bahwa dari sudut pandang
pembelajaran, frekuensi pelaporan pengukuran kinerja pemanufakturan membantu para karyawan mengembangkan efektivitas pekerjaan strategis
dengan lebih cepat dan dapat meningkatkan kinerjanya Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001:31.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dan untuk variabel sistem penghargaan sebagai variabel moderating menggunakan uji residual, dan diperoleh hasil bahwa variabel
sistem penghargaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Hal ini ditunjukkan
pada hasil uji hipotesis ketiga , dimana mempunyai nilai negatif - 0.524 dan
- 0.616 dengan signifikan 0,000 kurang dari tingkat signifikan 0,05.
Berpengaruhnya variabel Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, hal ini disebabkan
karena sistem penghargaan merupakan salah satu alat pengendalian penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personel agar mencapai
tujuan dengan perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan Mulyadi dan Setyawan, 1999:277. Hasil penelitian ini sesuai dengan
pernyataan dari penelitian sebelumnya oleh Ichiniowski et.al 1997 dalam Kurnianinsih dan Indriantoro 2001:33 menyatakan pula bahwa kinerja
yang tinggi pada dasarnya tergantung pada progam pemberian insentif jika dihubungkan dengan pekerjaan yang mendukung, meliputi penilaian kerja,
informasi yang merata dan keamanan kerja.
4.7. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu