bersemadi. Dia akan berdoa dan membaca mantra agar keris memiliki daya magis atau kekuatan seperti yang diinginkan.
2.3 Bagian-Bagian Keris
Sebilah keris terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki penamaan sendiri-sendiri.
“Secara garis besar bagian keris dibagi menjadi lima bagian utama, yaitu
pesi, gonjo, bongkot, wadhuk
dan bagian
pucuk
Doyodipuro, 1999: 7.
”
Gambar 1 Bagian-Bagian Keris
2.3.1
Pesi Pesi
merupakan bagian bawah bilah keris atau pangkal keris. Berbentuk bulat dengan garis tengah sekitar lima milimeter dan meruncing seperti rebung
bambu sepanjang tujuh centimeter.
Pesi
dibuat dari bahan yang sama dengan bilahan keris. Kegunaan dari pesi adalah sebagai tangkai keris yang ditanam di
hulu keris. Bagian
pesi
ini tidak boleh sampai patah atau retak dalam pembuatannya. Jika sampai retak atau putus, keris menjadi cacat. Pesi yang retak ataupun putus
tidak dibenarkan untuk dibenahi atau diperbaiki lagi Doyodipuro, 1999: 7.
2.3.2
Ganja Ganja
merupakan bagian keris yang terletak diatas
pesi
, letaknya melintang, di tengahnya berlubang. Lubang ini berfungsi sebagai tempat
memasukkan
pesi
sehingga
ganja
bisa menempel pada bilah pangkal dari keris.
Ganja
dibuat dari sebagian bahan keris yang telah ditempa sempurna lengkap dengan pamornya. Pamor atau ukiran yang terdapat pada
ganja
merupakan gambaran dari sebilah keris. Maksudnya, jika sebilah keris
ganjanya mas kumambang
dengan ekor cecak yang runcing, maka bilah tersebut berpamor sama dengan
ganjanya
dan berbentuk lekuk. Berdasarkan pembuatannya, jenis
ganjo
ada tiga. Jenis pertama adalah
ganja
ir
a
s. Disebut
ganja iras
karena
ganja
tersebut dibuat tidak terpisah dengan bilahnya. Jenis kedua adalah
ganja susulan
, yaitu
ganja
yang dibuat terpisah dan bahannya sama dengan bahan keris yang dibuat. Ketiga,
ganja wulung
yaitu
ganja
yang tidak ada pamornya.
Ganja
ini jika
diwarangi
hanya berwarna hitam Doyodipuro, 1999: 7.
Masing-masing jenis tersebut di atas, memiliki beberapa bentuk yang berbeda-beda
.
Diantaranya
ganja cecak
karena menyerupai bentuk seekor cicak,
ganja tekek
karena menyerupai seekor tokek yang merambat,
ganja nguceng mati
karena menyerupai anak lele yang terapung, lainsebagainya. Doyodipuro, 1999: 8-10.
“Berdarkan bentuknya,
ganja
dibagi menjadi empat macam yaitu
ganja kinatah, ganja sekar, ganja maskumambang dan ganja wulung
Koesni, 1979:67
.
”
Ganja kinatah
adalah
ganja
yang dihiasi dengan emas dan ditatah menyerupai singa atau gajah. Bentuk singa atau gajah ini sering disebut bentuk
lunglungan. Ganja sekar
adalah
ganja
yang terlihat
pamornya
baik dari atas maupun kanan kirinya
. Ganja maskumambang
adalah
ganja
yang diberi
pamor
tetapi hanya bagian atasnya.
Ganja wulung
merupakan
ganja
yang tidak diberi perhiasan emas dan tidak memakai
pamor
.
2.3.3
Bongkot Bongkot
merupakan bagian pangkal keris. Pada bagian ini banyak terdapat ricikan atau perlengkapan bilah keris. Baik pada bagian depan, tengah, maupun
bilahan keris. Jumlah ricikan ini bergantung dari motif bilahan keris. Jumlah ricikan yang biasanya ada pada bongkot adalah dua puluh satu
jenis. Yaitu:
bungkul
atau
bawang sabungkul
,
gandhik
atau batu penghias alis, pijetan atau
blumbungan
yang bentuknya menyerupai empang,
tikel alis
yang
terletak di atas
blumbungan
dan terdapat tonjolan memanjang seperti alis. Selain itu ada juga
kembang kacang
atau belalai gajah,
jalen
,
lambe gajah
karena menyerupai bibir gajah,
jalu memet
,
sogokan
yang terletak di tengah pangkal bilahan mencuat ke atas,
adongodo
,
pudak sategal
,
lis gusen, gereng, sogokan
bagian belakang,
srawean, wadhidhang, tungkakan, rondho nunut, ri pandan
,
thingil,
dan
kenyut
Doyodipuro, 1999: 10-11.
2.3.4
Wadhuk Wadhuk
merupakan bagian keris yang berada di antara pangkal keris dengan pucuk keris. Pada bagian ini terdapat beberapa macam
ricikan
yaitu
kruwingan, gulu milir, adongodo,
dan
gusen.
Sesungguhnya,
wadhuk
hanyalah kelanjutan dari bagian
bongkot
.
2.3.5
Pucuk
Pada bagian ini tidak terdapat
ricikan
. Yang menjadikan satu
pucuk
keris berbeda dengan
pucuk
keris yang lain adalah bentuk
pucuk
kerisnya. “Ada empat
macam bentuk
pucuk
keris, yaitu
pucuk
keris
nyujen sate, pucuk
keris
gabah kosong, pucuk
keris
buntut tumo,
dan
pucuk
keris
kembang gambir
Doyodipuro, 1999: 13.
” Penamaan
pucuk
keris tersebut didasari pada persamaan bentuk. Disebut
pucuk
keris
nyujen sate
karena bentuknya runcing menyerupai tusuk sate. Disebut
gabah kosong
, karena bentuk ujung keris menyerupai bulir padi yang kosong atau tidak berisi. Disebut pucuk keris
buntut tumo
karena bentuknya menyerupai ekor
kutu. Pucuk keris sering disebut juga
kembang gambir
karena bentuknya menyerupai kuntum bunga gambir yang masih kuncup.
Gambar 2
Sor-Soran
dan
Ricikan
Keris http:hadinataroslan.files.wordpress.com201011ricikankeris1.jpg
Diunduh 30052011 0:16
Bagian lain yang menjadi kelengkapan sebuah keris adalah gagang atau hulu keris dan
warangka
. Gagang keris biasanya terbuat dari kayu dan dihiasi cincin yang disebut
mendhak
. Hulu keris sering dipahat seperti arca kecil sebagai penghias keris. Cincin pada hulu keris seringkali juga dihiasi batu permata.
Gambar 3
Hulu
atau
Gagang
Keris http:tosan-aji.blogspot.com201011keris.html
Diunduh 30052011 0:16
Warangka
merupakan sarung keris. “
Warangka
biasanya terbuat dari kayu pilihan, atau kayu gading, bahkan bahan lain seperti bahan tanduk Panji, 2010:
70. ”
Warangka
dihasilkan oleh seorang pengrajin yang disebut
mranggi.
Pembuatan
warangka
biasanya menggunakan
patron
atau
blad
. Bentuknya sangat spesifik sesuai dengan daerah pembuatnya. Terkadang
warangka
dibuat dengan balutan bahan perak atau emas bermata berlian yang diukir indah. Hal ini
dilakukan untuk menunjukkan tingkat martabat pemiliknya. Berdasarkan bentuknya ada dua macam
warangka
. Yaitu
warangka ladrang
dan
warangka gayaman
.
Gambar 4
Warangka Ladrangan
http:tosan-aji.blogspot.com201011keris.html Diunduh 30052011 0:30
Gambar 5
Warangka Gayaman
http:tosan-aji.blogspot.com201011keris.html Diunduh 30052011 01:10
2.4 Macam-Macam Keris