4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara uji rank sperman yaitu dengan
membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Jika varians dari residual berasal dari suatu pengamatan ke pengamatan lain berbeda,
maka terdapat heteroskedastisitas. Tabel 4.9. : Hasil Korelasi Rank Spearman
No. Variabel
Penelitian Korelasi Rank
Spearman Sig
1. 2.
Laba X
1
Arus kas X
2
-0,340 -0,154
0,076 0,435
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan nilai signifikan pada masing-masing variabel
menunjukkan bahwa antara residual dengan variabel laba dan arus kas tidak terdapat korelasi atau hubungan, dilihat dari nilai signifikannya nya lebih
dari 5, hal ini berarti asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.
4.3.3. Persamaan Regresi Linier Berganda
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda karena jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara suatu
variabel dependen dengan lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi dikerjakan berkenaan dengan regresi berganda multiple
regression . Berikut ini persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan :
Tabel 4.10. : Persamaan Regresi Linier Berganda No.
Model Koefisien Regresi
1. 2.
3. Konstanta
Laba X
1
Arus kas X
2
-9352,819 1,481
-0,127 Sumber : Lampiran 5
Nilai konstanta yang dihasilkan sebesar -9352,819 yang berarti apabila laba dan arus kas konstan maka laba yang akan datang sebesar
-9352,819. Koefisien regresi pada variabel laba adalah 1,481 yang berarti jika variabel laba mengalami kenaikan satu satuan maka laba yang akan
datang akan mengalami kenaikan sebesar 1,481. Sedangkan koefisien regresi pada variabel arus kas adalah -0,127 yang berarti jika variabel arus
kas mengalami kenaikan satu satuan maka laba yang akan datang akan mengalami penurunan sebesar 0,127.
4.3.4. Uji F
Uji F dapat digunakan untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada
tabel dibawah ini : Tabel 4.11. : Hasil Uji F
Sumber : Lampiran 5
ANOV A
b
4E +012 2
2.096E +012 438.526
.000
a
1E +011 25
4778552590 4E +012
27 Regres sion
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean S quare
F Sig.
Predic tors: Constant, arus kas X2, laba bersih X1 a.
Dependent Variable: laba yg akan datang Y b.
Nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 438,526 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti model yang dihasilkan adalah
cocok untuk mengetahui pengaruh laba dan arus kas terhadap laba yang akan datang.
4.3.5. Nilai Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh laba X
1
dan arus kas X
2
terhadap prediksi laba yang akan datang Y dapat dilihat dari koefisien determinasi R²,
yaitu : Tabel 4.12. : Koefisien Determinasi
Sumber : Lampiran 5 Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,972 yang
artinya laba dan arus kas mampu memprediksi laba yang akan datang sebesar 97,2 sedangkan sisanya 2,8 diprediksi oleh variabel lainnya.
4.3.6. Uji t Uji Hipotesis