dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 Ghozali, 2006 : 95.
1. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara uji rank sperman yaitu dengan
membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Jika varians dari residual berasal dari suatu pengamatan ke pengamatan lain
berbeda, maka terdapat heteroskedastisitas. Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.
Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi rank
sperman dengan seluruh variabel independen yang menjelaskan variabel bebas. Jika nilai signifikan koefisien korelasi rank sperman untuk semua
variabel bebas terhadap nilai mutlak dari residual lebih besar dari 5 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas Ghozali, 2006 : 125.
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1.
Teknis Analisis
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda karena jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara suatu
variabel dependen dengan lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka
analisis regresi dikerjakan berkenaan dengan regresi berganda multiple regression
. Analisis regresi linier berganda mempunyai kaedah yang sama seperti analisis regresi sederhana.
Dengan rumus sebagai berikut : Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e Nazir, 2005: 463
Dimana : Y
= Laba pada tahun t+1 α
= Konstanta β
1
X
1
= Koefisien regresi dari masing-masing variabel
X
1
= Laba t X
2
= Arus kas t e
= Standar error
3.6.2. Uji Hipotesis 1. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji sesuai atau tidaknya model regresi linier berganda yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh komposisi dewan
komisaris independen, kepemilikan manajerial, keberadaan komite audit terhadap manajemen laba.
a. H
: β
1
= β
2
= β
3
= 0 artinya model regresi linier berganda yang dihasilkan tidak cocok.
b. H
a
: β
1
= β
2
= β
3
≠ 0 artinya model regresi linier berganda yang dihasilkan cocok.
c. Menentukan taraf signifikan yang mana dalam penelitian ini taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 5 α = 0,05. d.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : 1
Apabila nilai signifikan sig 0,05 maka H diterima dan H
a
ditolak yang artinya model yang dihasikan tidak sesuai.
2 Apabila tingkat signifikan sig 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima yang artinya model yang dihasilkan sesuai.
2. Uji t
Uji t dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan uji t dengan
prosedur sebagai berikut : a.
Hipotesis 1
H : β
i
= 0 secara parsial tidak terdapat pengaruh laba dan arus kas terhadap prediksi laba yang akan datang.
2 H1 : βi ≠ 0 secara parsial terdapat pengaruh positif laba dan arus kas
terhadap prediksi laba yang akan datang. Dimana i = 1,2
b. Level of signifikan β
= 0,05 atau 5 c.
Ketentuan pengujian : 1
Jika nilai probabilitas P value atau signifikan ≥ 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. 2
Jika nilai probabilitas P value atau signifikan 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima Ghozali, 2006: 88.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN