VI-29
- Diameter baut =
in - Bolt Circle
= in
b. Nozzle untuk Pemasukkan HCL 37
Rate bahan masuk =
kg jam =
lb jam
= kg
= lb
4 12
7.5184 16.5750
3 18
30.0734892 66.3000144
Massa per batch =
30.0734892
= kg
= lb
Karena pemompaan 1
jam = lb jam
Waktu pengisian = 1
jam r H
Cl
= lb ft
3
m H
2
SO
4
= lb ft s
Rate volumetrik Q =
lb jam =
ft
3
jam Rate volumetrik Q
= ft
3
s =
gpm Diasumsikan aliran Turbulen.
Dari Peters Timmerhaus 4
th
ed., p. 496 didapatkan : ID optimum
=
0.13
= x
x =
in in
7.5184
16.5750
1.1800 0.0005376
16.5750 14.0466
16.5750
3.9 0.0039
0.45
1.1800
0.13
0.3285 2.5
0.0039 1.7514
3.9 Q
0.45
r
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-30
Digunakan pipa sch. 40
Dari Kern, tabel 11, didapatkan : ID =
in =
ft OD =
in =
ft A =
in
2
= ft
2
Sehingga diperoleh kecepatan alir, V : Q
A maka :
V = =
0.0039 ft
3
s =
2 12
2.4690 0.2058
2.8800 0.2400
4.7900 0.0333
0.1173 ft s
0.0333 ft
2
maka : D V
r
x x
= 2100
Turbulen asumsi benar
Dari fig 12.2 Brownell Young, hal 221 : - Nominal pipe size
= in
- Diameter luar flange A =
in - Ketebalan flange minimum T
= in
- Diameter luar bagian yang menonjol R =
in - Diameter hubungan pada alas E
= in
- Diameter hubungan pada titik pengelasan K =
in - Panjang hubungan L
= in
- Diameter dalam flange B =
in - Jumlah baut
= - Diameter lubang baut
= in
N
Re
= m
34 52.9735
2 12 N
Re
= 0.2058
0.1173 1.1800
0.0005
3 916 2.88
2 34 78
7
4 18
2.47 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-31
- Diameter baut =
in - Bolt Circle
= in
b. Nozzle untuk PemasukkanGlukoamylase
Rate bahan masuk =
kg jam =
lb jam
= kg
= lb
9.26282002 Massa per batch
= 4.2015876
4 1.0504
2.3157 4.2015876
58 5 12
= kg
= lb
Karena pemompaan 1
jam = lb jam
Waktu pengisian = 1
jam r umpan =
lb ft
3
m =
lb ft s Rate volumetrik Q
= lb jam
= ft
3
jam Rate volumetrik Q
= ft
3
s =
gpm Diasumsikan aliran laminer.
Dari Peters Timmerhaus 4
th
ed., p. 496 didapatkan : ID optimum
=
0.13
= x
x =
in in
2.3157
74.9136 0.0021
2.3157 1.0504
2.3157
r 74.9136
0.13
3.9 0.0000086
0.45
0.0309 0.0039
3.9 Q
0.45
0.0000086
0.0359 0.063
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-32
Digunakan pipa 116 sch 40 Dari Kern, tabel 11, didapatkan :
ID = in
= ft
OD = in
= ft
A = in
2
= ft
2
Sehingga diperoleh kecepatan alir, V : Q
A maka :
ft s 0.0124
ft
2
1.7900 0.0688
0.0057 0.0124
V = =
0.0000086 ft
3
s =
0.0007 0.0647
0.0054
maka : D V
r
x x
= 2100
Laminer asumsi benar
Dari fig 12.2 Brownell Young, hal 221 : - Nominal pipe size
= in
- Diameter luar flange A =
in - Ketebalan flange minimum T
= in
- Diameter luar bagian yang menonjol R =
in - Diameter hubungan pada alas E
= in
- Diameter hubungan pada titik pengelasan K =
in - Panjang hubungan L
= in
- Diameter dalam flange B =
in - Jumlah baut
= - Diameter lubang baut
= in
7 N
Re
= m
0.1328
2 12 N
Re
= 0.0054
0.0007 74.9136
0.0021
3 916 2.88
2 34 2.47
4 34
78 4 18
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-33
- Diameter baut =
in - Bolt Circle
= in
c. Nozzle untuk Memasukkan dan Pengeluaran Air Pendingin