VI-25
D lilitan =
- Diameter tangki
Diambil =
Di tangki D lilitan
= x
= ft
= Btu jam ft
2 o
F
x 60
80 60
0.60 11.3446
6.8068
0.4151 6.8068
1257.1755
U =
hc x hio =
232.8070 1257.1755
3.5 ID coil
D lilitan = 1036.048 x
1 +
3.5 x
hio coil = hio pipa lurus x
1 +
x +
= Btu j ft
o
F Rd =
1 1
U
D
U
C
1 U
D
= U
D
= Btu j ft
o
F
a. Luas Perpindahan Panas
Suhu air masuk, t
1
= 25
o
C =
o
F Suhu air keluar, t
2
= 45
o
C =
o
F Suhu larutan, T
1
= T
2
=
o
C =
o
F =
- =
o
F =
- =
o
F U
C
= hc x hio
= 232.8070
1257.1755 hc + hio
141.0271
77 113
60 140
Dt
1
140 113
27 =
1 +
0.002 196.4313
0.0071 232.8070
1257.1755 196.4313
0.002 =
+ Rd
Dt
2
140 77
63
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-26
-
-
Q U
D
x Dt
x ft
141.0271 42.4880
42.4880
o
F ln
63 27
A = Dt
1
LMTD = 63
27 =
LMTD = Dt
2
Dt
1
ln Dt
2
= 911537.4156
= 152.1268
x
b. Panjang Coil
A a
c. Banyak Lilitan
x =
lilitan Banyaknya lilitan =
buah Ditetapkan jarak antar lilitan
60 in Tinggi coil =
n -
1 x Jarak antar lilitan
+ n
x OD coil
= 6
- 1
x 60 +
6 x
Tinggi coil = in
= ft
141.0271 42.4880
120.9275 ft 1.2580
ft
2
ft
Banyak lilitan = Panjang coil
p x D lilitan L =
= 152.1268
ft =
150.3680 12.5307
= 120.9275
3.14 6.8068
5.6579
5.6250 6
6
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-27
Tinggi liquida dalam reaktor =
ft Tinggi liquida tinggi coil, maka design coil dapat digunakan.
6.5. PERENCANAAN NOZZLE 6.5.1. Nozzle pada Shell
a. Nozzle untuk Pemasukkan Bauksit
Rate bahan masuk =
kg hari =
lb jam 19.8108
11448.1062 1051.60395
Massa per batch =
11448.1062
= kg
= lb
Karena pemompaan 1
jam = lb jam
Waktu pengisian = 1
jam r bauksit =
lb ft
3
m bauksit = lb ft s
Rate volumetrik Q =
lb jam =
ft
3
jam =
ft
3
s =
gpm Diasumsikan aliran Turbulent.
Dari Peters Timmerhaus 4
th
ed., p. 496 didapatkan : ID optimum
=
0.13
= x
x 2862.0265
6309.6237
141.8412 0.0134
6309.6237 44.4837
Massa per batch =
11448.1062 4
3.9 0.0124
0.45
141.8412
0.13
0.0124 5.5464
3.9 Q
0.45
r 6309.6237
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-28
= in
in
Digunakan pipa sch. 40
Dari Kern, tabel 11, didapatkan : ID =
in =
ft OD =
in =
ft A =
in
2
= ft
2
Sehingga diperoleh kecepatan alir, V : Q
A 1
1.0490 0.0874
1.3200 0.1100
0.8640 0.0060
1.0284 1.10
2.0594 ft s
0.0060 ft
2
V = =
0.0124 ft
3
s =
A maka :
D V r
x x
= 2100
Turbulent asumsi benar
Dari fig 12.2 Brownell Young, hal 221 : - Nominal pipe size
= in
- Diameter luar flange A =
in - Ketebalan flange minimum T
= in
- Diameter luar bagian yang menonjol R =
in - Diameter hubungan pada titik pengelasan K
= in
- Panjang hubungan L =
in - Diameter dalam flange B
= in
- Jumlah baut =
- Diameter lubang baut =
in 1 13
2 316 1
4 58
1905.6325
1 N
Re
= 0.0874
2.0594 141.841
0.0134 0.0060
ft
N
Re
= m
916 2
1 14
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-29
- Diameter baut =
in - Bolt Circle
= in
b. Nozzle untuk Pemasukkan HCL 37