Luas Perpindahan Panas Panjang Coil Banyak Lilitan PERENCANAAN NOZZLE 1. Nozzle pada Shell Nozzle untuk Pemasukkan Bauksit

VI-25 D lilitan = - Diameter tangki Diambil = Di tangki D lilitan = x = ft = Btu jam ft 2 o F x 60 80 60 0.60 11.3446 6.8068 0.4151 6.8068 1257.1755 U = hc x hio = 232.8070 1257.1755 3.5 ID coil D lilitan = 1036.048 x 1 + 3.5 x hio coil = hio pipa lurus x 1 + x + = Btu j ft o F Rd = 1 1 U D U C 1 U D = U D = Btu j ft o F

a. Luas Perpindahan Panas

Suhu air masuk, t 1 = 25 o C = o F Suhu air keluar, t 2 = 45 o C = o F Suhu larutan, T 1 = T 2 = o C = o F = - = o F = - = o F U C = hc x hio = 232.8070 1257.1755 hc + hio 141.0271 77 113 60 140 Dt 1 140 113 27 = 1 + 0.002 196.4313 0.0071 232.8070 1257.1755 196.4313 0.002 = + Rd Dt 2 140 77 63 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-26 - - Q U D x Dt x ft 141.0271 42.4880 42.4880 o F ln 63 27 A = Dt 1 LMTD = 63 27 = LMTD = Dt 2 Dt 1 ln Dt 2 = 911537.4156 = 152.1268 x

b. Panjang Coil

A a

c. Banyak Lilitan

x = lilitan Banyaknya lilitan = buah Ditetapkan jarak antar lilitan 60 in Tinggi coil = n - 1 x Jarak antar lilitan + n x OD coil = 6 - 1 x 60 + 6 x Tinggi coil = in = ft 141.0271 42.4880 120.9275 ft 1.2580 ft 2 ft Banyak lilitan = Panjang coil p x D lilitan L = = 152.1268 ft = 150.3680 12.5307 = 120.9275 3.14 6.8068 5.6579 5.6250 6 6 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-27 Tinggi liquida dalam reaktor = ft Tinggi liquida tinggi coil, maka design coil dapat digunakan. 6.5. PERENCANAAN NOZZLE 6.5.1. Nozzle pada Shell

a. Nozzle untuk Pemasukkan Bauksit

Rate bahan masuk = kg hari = lb jam 19.8108 11448.1062 1051.60395 Massa per batch = 11448.1062 = kg = lb Karena pemompaan 1 jam = lb jam Waktu pengisian = 1 jam r bauksit = lb ft 3 m bauksit = lb ft s Rate volumetrik Q = lb jam = ft 3 jam = ft 3 s = gpm Diasumsikan aliran Turbulent. Dari Peters Timmerhaus 4 th ed., p. 496 didapatkan : ID optimum = 0.13 = x x 2862.0265 6309.6237 141.8412 0.0134 6309.6237 44.4837 Massa per batch = 11448.1062 4 3.9 0.0124 0.45 141.8412 0.13 0.0124 5.5464 3.9 Q 0.45 r 6309.6237 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-28 = in in Digunakan pipa sch. 40 Dari Kern, tabel 11, didapatkan : ID = in = ft OD = in = ft A = in 2 = ft 2 Sehingga diperoleh kecepatan alir, V : Q A 1 1.0490 0.0874 1.3200 0.1100 0.8640 0.0060 1.0284 1.10 2.0594 ft s 0.0060 ft 2 V = = 0.0124 ft 3 s = A maka : D V r x x = 2100 Turbulent asumsi benar Dari fig 12.2 Brownell Young, hal 221 : - Nominal pipe size = in - Diameter luar flange A = in - Ketebalan flange minimum T = in - Diameter luar bagian yang menonjol R = in - Diameter hubungan pada titik pengelasan K = in - Panjang hubungan L = in - Diameter dalam flange B = in - Jumlah baut = - Diameter lubang baut = in 1 13 2 316 1 4 58 1905.6325 1 N Re = 0.0874 2.0594 141.841 0.0134 0.0060 ft N Re = m 916 2 1 14 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-29 - Diameter baut = in - Bolt Circle = in

b. Nozzle untuk Pemasukkan HCL 37