Menentukan Tekanan Design Panjang Poros PERENCANAAN COIL PENDINGIN

VI-3

6.1.2. Tebal Shell a. Menentukan Tinggi Liquid pada Shell h liq

Volume Liquid pada shell = Volume total liquid - Volume Tutup bawah p 2 3 4 2 x = - 3 = ft

b. Menentukan Tekanan Design

0.000049 11.3446 Di Di x h liq = 1719.351 - h liq 17.0176 0.785 11.3446 h liq 1719.351 0.000049 Bejana beroperasi pada tekanan atmosfir, maka tekanan perencanaan ditentukan oleh tekanan hidrostatiknya. x = psi Untuk keamanan diambil P design = x = psi Bahan yang digunakan = Carbon Steel SA - 240 Grade S f = psi B Y, tabel 13.1, hal 251 Sambungan Double Welded Butt Joint e = Faktor korosi c = 8.6477 17.0176 144 = P operasi = P hidrostasik = r x h liquid 144 73.1757 9.5125 12650 0.8 0.125 8.6477 1.1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-4 Y, ASME Code, pers 13-1 P Keterangan : t s = tebal shell, in P = tekanan design, psi f = maks allowable stress = psi Y, tabel 13.1, hal 251 Ri = jari-jari dalam, in e = joint effisiensi = maka : x 0.125 ts = P . Ri + c ts = 9.5125 44.2740 + f . e - 0.6 12650 0.8 x x - x = in dari tabel 5.7, B Y dipilih tebal shell in

c. Menentukan Tinggi Shell

Volume dished head, V = Di 3 Volume total = + 2 xe dished head p 3 4 p 2 3 4 = Hs + = ft 11 ft Cek : H D 0.125 B Y , Pers 5.11 Volume Shell ts = 9.5125 44.2740 + 12650 0.8 0.6 9.5125 Di 1719.351 = 11.3446 Hs + 0.000098 1719.351 = Di 2 Hs + 2 x 0.1666 316 0.000049 0.000049 11.3446 1719.351 101.0295 0.1431 hs 17.0169 = 17.0169 = 1.5 MEMENUHI 11.3446 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-5

6.1.3. Tinggi Tutup

Dari figure 5.8, hal 87, B Y, dihitung ukuran-ukuran sebagai berikut : ID 2 b = r - BC 2 - AB 2 ID 2 Dari tabel 5.4, hal 87, B Y diperoleh : pada t = in icr = in sf = 2 maka ; ID 9 2 16 316 916 AB = - icr = a = AB = - icr 136.1352 - = 67.5051 inc 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-6 BC = r - icr ; untuk standard head r = OD OD standard dari B Y, tabel 5.7 ; OD = ID OD = ID = in 90 in BC = 90 - = in b = r - BC 2 - AB 2 = 90 - 2 - 2 = in OA = t + b + sf = + + 2 316 31.3304 136.1352 916 89.4375 89.4375 67.5051 31.33035 = + + 2 = in = ft

6.1.4. Tinggi Tangki Total

Tinggi tangki total = tinggi shell + 2 OA = + 2 x = ft

6.1.5. Tinggi Tutup Bawah dan Tinggi Liquid Total hl

Tinggi total bahan dlm reaktor = shell + tinggi tutup bawah Hl = + = ft r x h liquid x P design = x = psi 316 31.3304 33.5179 2.7932 17.0169 2.7932 1.1 10.0671 11.0738 P hidrostasik = 73.1757 19.8108 = 10.0671 22.6032 17.0176 19.8108 P hidrostasik = 144 144 2.7932 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-7 Tebal tutup bawah untuk standard dished pada tabel 5.7, Brownell Young, pada OD = 90 Code ASME , diperoleh : r = 90 dan icr = untuk icr = r icr r maka : ASME CODE, B Y, pers 13-12 P Keterangan : 5 1 2 th = 0.885 . P . rc + c f . e - 0.1 6 = 5 12 = 0.06111 90 Keterangan : th = tebal tutup, in P = tekanan design, psi f = maksimum allowable stress = psi Ri = jari-jari dalam, in e = joint effisiensi = r = rc = 90 in maka ; x x 90 x - x = in dari tabel 5.7, B Y dipilih tebal tutup in

6.2. PERANCANGAN PENGADUK

Agar reaksi yang terjadi lebih sempurna dan suhu didalam reaktor merata.

6.2.1. Power Pengaduk

Didasarkan pada buku Mc. Cabe, fig 9.9 jilid 1, ed Indonesia. 12650 0.8 th = 0.885 11.0738 0.2122 316 12650 0.8 0.1 11.0738 + 0.125 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-8 Dimana : Dt = Diameter tangki Da = Diameter agitator H = Kedalaman liquid dlm tangki E = Jarak agitator J = lebar bafle w = lebar blade L = panjang blade Mc Cabe, hal 235, jilid 1 ; Mc Cabe, hal 235, jilid 1 ; Da 1 H J 1 Dt 3 Dt Dt 12 W 1 E L 1 Dt 5 Da Da 4 Dt = Diameter tangki = ft 1 1 3 3 m E = 1 x Da = 1 x 1 1 4 4 = = 1 = 11.3446 Da = x Dt = = = 1 = 3.7815 = 3.2808 3.7815 = 0.9454 = = = 3.7815 ft = 3.7815 x 11.3446 = 3.7815 ft m 3.2808 L = x Da = x 3.7815 m = 0.9454 ft = 3.2808 1.1526 1.1526 0.2882 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-9 1 1 12 12 m 1 1 5 5 Type : Turbin enam daun rata Dasar pemilihan : - sesuai digunakan untuk range viscousitas tinggi J = x Dt = x 11.3446 0.9454 = 3.2808 w = x Da = x 3.7815 = 0.9454 ft = m 3.2808 = 0.2305 = 0.7563 ft = 0.7563 0.2882 Dasar pemilihan : - sesuai digunakan untuk range viscousitas tinggi - dapat beroperasi pada kecepatan tinggi Kecepatan V = 200 - 250 m menit sg liquid = x 2 buah Ditetapkan : kecepatan pengadukkan N = 65 rpm = rps sehingga : V = p . Da . N = x x 65 x = m menit MEMENUHI r campuran = lb ft 3 = gr cc m campuran ; Fs = volume fraksi solid Fs = volume fraksi solid = Volume solid volume total bahan masuk 11.3446 1.1 3.14 3.7815 = 17.0176 1.1754 1.7632 0.3048 = Joshi, hal 389 1.1754 Jumlah impeller = h liquid x sg liquid Dt 235.2480 73.1757 1.3556 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-10 maka m campuran ; Perrys 5 ed, pers. 3-247 1 - m liquid = Cp 25162.932 = 829.1025 Fs = 829.1025 = 0.0329 0.8 ln m campuran = 2.5 x 0.0329 Fs 0.1 25162.9320 ln m campuran = 2.5 Fs ; c = 1 - 1.5 m liquid c . Fs 1 - 1 x m campuran = x = m campuran = cp = lb ft s Bilangan Reynold N Re : m 2 x x rps lb ft 3 lb ft s = Dari Mc. Cabe, tabel 9.2, hal 245 ed Indonesia, jilid 1, diperoleh : Np = K T = 0.8712 0.0329 ln m campuran = 0.0852 0.8000 ln m campuran = 2.5 x 0.0329 0.8000 6 = 3.7815 1.1 73.1757 0.0006 1936407.8871 0.8000 1.0890 0.8712 0.0006 N Re = Da 2 . N . r Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-11 Mc. Cabe, pers 9.24 x x 3 x 5 32 = lbf ft s Np = P . gc r . N 3 . Da 5 P = K T . r . N 3 . Da 5 gc = 13416.4869 = 24.3936125 hp 550 = 6 73.1757 1.1 3.7815 13416.4869 Gland Losses = x = hp Power yang hilang akibat transmisi = x = hp Power yang diperlukan = + = hp 3 hp

6.2.2. Perancangan Poros Pengaduk

Bahan konstruksi = Commercial Cold Rolled Steel MV Joshi, tabel 5.2 Permissible shear stress in shaft = kg cm 3 Elastic limit in tension = kg cm 3

a. Panjang Poros

Panjang Poros = + tinggi poros diatas bejana Ditetapkan tinggi poros diatas bejana = 12 in 2.4394 0.4879 2.4394 0.4879 2.9272 10 24.3936 Joshi, hal 399 2.4394 20 Joshi, hal 399 550 550 2460 tinggi bejana tinggi poros diatas dasar tangki Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-12 Panjang Poros = x 12 + 12 - x 12 = in = ft = m

b. Diameter Poros

- Torsi momen puntir hp x 75 x 60 2 p N 3 x 75 x 2 x x 65 - Torsi Maksimum T m = - Tc 3.7815 1.5 2.5 6.0417 Tc = Joshi, pers 14.8 = 60 = 33.0720 kg m 3.14 22.6032085 237.8601 19.82167517 - Torsi Maksimum T m = - Tc Diambil T m = Tc = x = kg m 3 Dimana : fs = shear stress Zp = polar atau modulus section dp = diameter poros cm m 1.5 2.5 1.5 1.5 33.0720 100 550 kgcm 3 1 Zp = p . dp 16 Zp = 49.6080 fs = T m Joshi, pers 14.9 Zp Zp = T m Joshi, pers 14.9 fs = 9.0196 cm 3 kg m x 49.6080 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-13 dp 3 3 dp = cm 4 cm - Bending Momen Rb Dimana : Rb = jari-jari blade Joshi, pers 14.11 dp = 45.9600 3.5820 Fm = T m 0.75 9.0196 = 3.14 16 Dimana : Rb = jari-jari blade 1 2 1 2 Rb x M = Fm x Lp Lp = panjang poros = m M = x = kg m - Bending Momen Ekuivalen Me 1 Joshi, pers 14.10 2 Fm = T m 0.75 = 49.6080 = 1.8908 ft = 0.5763 m Rb = x Da = x 3.7815 114.7641 6.0417 693.3726 Me = M + M 2 + T m 2 0.5 = 114.7641 kg 0.75 0.5763 6.0417 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-14 1 2 2 0.5 2 = kg m - Stress f yang disebabkan oleh Me Me Z p dp 3 32 x 49.6080 Me = 693.3726 + 693.3726 + f = 694.2588 100 kg cm 694.2588 f = Joshi, pers 14.13 = Me x x 4 3 = kgcm 2 tidak dapat dipakai Dicoba : dp = cm Me Joshi, pers 14.13 Z p dp 3 32 x x 14 3 = kgcm 2 dapat dipakai 11055.0768 2460 14 f = f = 694.2588 100 kg cm 3.14 cm 3 32 257.8444 2460 = Me = 694.2588 100 kg cm 3.14 cm 3 32 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-15 - Defleksi Soft 3 E = x 10 5 kg cm 2 Fm x x 3 5 p x 14 4 x x 3 3 x x 10 5 x Joshi, hal 413 d = 6.0417 100 3 x 19.5 x d = w . Lp Joshi, pers 14.14 3 . E . I 10 x 64 d = 114.7641 6.0417 100 19.5 1884.7850 19.5 3 x x 10 x = sehingga dp 14 cm memenuhi syarat

6.2.3. Perancangan Blade

Blade terbuat dari carbon steel, f = kg cm 2 Jumlah blade, n = 6 buah Panjang blade, L bl = m = in Lebar blade, w bw = m = in Tebal blade, bt = 2 cm = in bt x x 2 x 2 = kg cm 2 0.7874 2.2955 550 0.2882 11.3447 0.2305 9.0758 19.5 1884.7850 28.0051 550 fm = 49.6080 100 23.0525 6 Strees max = T m Joshi, pers 14.16 bw 2 n Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-16 Karena stress max lebih kecil dari pada stress yang diijinkan, maka ukuran blade dapat digunakan.

6.2.4. Perencanaan Hubungan dan Keys

Diameter hubungan dari pengaduk = x diameter poros = x 14 = 15 cm Panjang hubungan = x diameter poros = x 14 1.1 1.1 2.5 2.5 = x 14 = 35 cm Panjang keys, l = x diameter poros = x 14 = 21 cm d 2 Dimana : tm = momen puntir maksimum dp = diameter poros l = panjang key t = tebal key fs = stress yang diijinkan untuk karbon steel = kg cm 2 fc = kg cm 2 2.5 1300 l . t - f . C Joshi, pers 5.6 2 650 1.5 1.5 T m = l . D . fs = Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-17 d 2 x b = cm = mm t = cm = mm T m = l . D . fs 49.6080 100 = 21 x b 0.1 5.1918 0.1 5.1918 x 650 14 2 708.6862 = 13650 b t = cm = mm Digunakan ukuran = mm x mm x 21 cm

6.2.5. Perencanaan Coupling

Coupling digunakan untuk menghubungkan poros pengaduk pada proses penggerak, digunakan jenis Damp Coupling yang terbuat dari cast iron stress yang diijinkan pada abut hot rolled steel = kg cm 2 2 T max n 2 Keterangan : m = koefisien friksi antara poros dan lengannya = untuk cast iron dan steel dp = diameter poros n = jumlah baut = 6 untukdiameter poros 50 mm = 8 untuk diameter poros yang besar key 587 Gaya perbaut = p . m . d 0.25 0.1 5.1918 5.1918 5.1918 Joshi, pers 5.15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-18 maka, 2 x x 8 2 P fst Dimana : fst = stress shears dari ball untuk Cold rolled carbon = kg cm 2 kg 225.6962 P = 49.6080 100 = Luas Baut, A = 550 3.14 x 0.25 x 14 x Dimana : 1 2 4 A x 4 p x 4 = cm = mm Overall diameter coupling = 2 x diameter poros = 2 x 14 = 28 cm = 0.410357 cm 2 550 A = p . d Luas Baut, A = 225.6962 7.230128 diameter baut = = 0.41035681 3.14 0.7230 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-19

6.2.6. Perencanaan Bearing

Bearing berfungsi untuk menahan poros agar tetap berada pada tempat nya selama proses operasi berlangsung. Type bearing yang dipilih adalah deep Grove Ball Bearing dengan diameter poros 14 cm

1. Berat poros

2 Dimana : Berat poros = p x dp x Lp x r 4 Dimana : r = densitas poros stainless steel = lb in 3 Lp = panjang poros = in dp = diameter poros = 14 cm x = in x 2 4 = lb

2. Berat blade

Berat blade = wb = n x bl x bw x bt x r Dimana : n = jumlah blade = 6 buah bl = panjang blade = in bw = lebar blade = in bt = tebal blade = in wb = 6 x x x x = lb 237.860 x 0.2827 0.2827 Perrys, 3-95 237.8601 0.3937 5.5118 Berat poros = 3.14 5.5118 x 0.787402 0.2827 137.5159 1603.6292 11.3447 9.0758 0.7874 11.3447 9.075795 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-20

3. Berat impeller

Berat impeller = w = + Berat hubungan dan key Berat hubungan dan key = 40 lb assumsi w = + 40 = lb

4. Berat Radial

Berat radial = Fr = + Berat poros = + = lb

5. Berat axial

1603.6292 Berat impeller 177.5159 1781.1452 Berat blade 137.5159 177.5159

5. Berat axial

Berat axial = Fa = = lb - Keadaan statik Po = Fr + Fa SKF katalok, hal 46 = x + x = lb Co = So x Po dimana : Co = basic load rating, N Po = equivalent static bearing load, N So = statik safety factor = SKF katalok, hal 47 Co = x = lb Fa SKF, hal 141 Co 0.44 1603.6292 Berat poros 1603.6292 0.6 0.5 2805.7526 = 1603.6292 = 0.57155 , diperoleh e = 0.6 1781.1452 0.5 1870.5017 1.5 1.5 1870.5017 2805.752576 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-21 Fa Fr maka, x = SKF katalok, hal 141 y = 1 - Keadaan Dinamik P = + = x + 1 x = 1603.6292 = 1603.6292 = 0.9003 0.44 e 1781.1452 0.56 x . Fr y . Fa 0.56 1781.1452 2601.0705 = Diambil umur operasi jam SKF, tabel 1 hal 31 dan pada = 90 didapat dari grafik hal 29 SKF CP = 6 C = 6 x = lbf 1 N = lbf, SKF = Diperoleh kapasitas bearing dengan diameter poros mm, SKF, hal 140 mempunyai harga C = Boundari Dimentions ; d = mm D = mm C = Co = Limiting speeds = - Lubrication Grease = rpm - Lubrication Oil = rpm 0.255 3000 61201.6596 140 62000 61201.6596 140 240 40000 rpm 2601.0705 15606.4232 = 15606.4232 0.255 2601.0705 62000 64000 3600 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-22 Dimensi : d = mm Di = mm r = 2 Abutment dan Fillet Dimentions : da = Da = ra = 1 max 163 187 146.5 203.5

6.3. PERENCANAAN COIL PENDINGIN

Untuk mempertahankan suhu reaksi o C , maka digunakan coil pendingin, dan sebagai media pendingin digunakan air. Rate pendingin Jumlah batch x waktu operasi x 72 = kg jam = lb jam t 1 , 30 o C o C T 1 , o C T 2 , t 2 , 40 o C 110 0.32 301.2229965 110 60 = 3190.5852 = 3190.5852 136.6339 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-23 Koefisien perpindahan panas : k 23 m 0.14 Kern, pers 20-4 Di m mw Dimana : L atau Da = Diameter pengaduk = ft = Diamter tangki = ft = rph = Putaran pengaduk = 65 rpm = rps = densitas campuran = lb ft 3 = kapasitas panas = Btu lb o F hc = 0.87 x L 2 . N . r x N 1.1 3900 r 73.1757 C 1 c . m x k 3.7815 Di 11.3446 = kapasitas panas = Btu lb F = konduktivitas thermal = Btu jam ft o F ft = viscousitas campuran = lb fts = lb ft jam m mw 2 x x x hc = Btu jam ft 2 o F Panas yang diserap, Q = kkal jam = Btu jam Panas yang diserap setiap reaktor = x 3.6 = kkaljam = BTUjam = ft 3 jam = ft 3 s 2.11 k 0.0595 m 0.0006 2.11 0.14 = 1 , untuk larutan air C 1 1 0.0595 232.8070 63811.7030 253204.8377 Flow rate Qf = 301.2229965 lb jam 73.1757 3.7815 3900 73.1757 23 11.3446 x 1 2.11 13 x hc = 0.87 x 0.0595 x lb ft 3 4.1164 0.0011 63811.7030 229722.1309 911537.4156 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-24 Dari Peters Timmerhaus 4 th ed., p. 496 didapatkan : ID optimum = Qf r = = in Digunakan pipa 5 in sch. 40 Dari Kern, tabel 11, didapatkan : OD = in = ft ID = in = ft 0.13 0.3233 5.6250 0.4688 4.9810 0.4151 3.9 0.45 0.13 3.9 0.0011 0.45 73.18 ID = in = ft at = in 2 = ft 2 a = ft 2 ft m air = Cps = lb ft jam k air = Btu jam ft 2 o F ft Kern, fig15 w Kern, table 4 at x hi = Btu jam ft 2 o F Kern, fig. 25 ID OD Btu jam ft o F 1.2580 0.84 2.0320 0.356 4.9810 0.4151 30.0000 0.2083 = 0.4151 1445.870383 = 2.0320 1170 lb 0.2083 jam ft 2 N Re = ID x Gt m Gt = = 301.2230 = 1445.870383 295.346 1036.0480 0.4688 hio = hi x = 1170 x 0.4151 = Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VI-25 D lilitan = - Diameter tangki Diambil = Di tangki D lilitan = x = ft = Btu jam ft 2 o F x 60 80 60 0.60 11.3446 6.8068 0.4151 6.8068 1257.1755 U = hc x hio = 232.8070 1257.1755 3.5 ID coil D lilitan = 1036.048 x 1 + 3.5 x hio coil = hio pipa lurus x 1 + x + = Btu j ft o F Rd = 1 1 U D U C 1 U D = U D = Btu j ft o F

a. Luas Perpindahan Panas