VI-39
k = tekanan faktor
P = tekanan design =
psi D = diameter luar dari shell
= 90 in t
= tebal shell = in
= in
s = allowable strees
= psi
x 90
2 x
x D x
t = 90
x =
Dari fig 10.27, H R, p. 280, diperoleh diameter maksimum untuk nozzle 0.1875
16.8750 0.1875
12650
k =
8.6477 =
0.1641 0.1875
12650 8.647740
316
Dari fig 10.27, H R, p. 280, diperoleh diameter maksimum untuk nozzle tanpa reinforcement adalah dari 6.8 in, diperbolehkan untuk tidak m
in menggunakan rein kan reinforcement. Untuk Manhole dengan diamete24
forcement. Ditetapkan pemberian penguat pada Manhole ;
Tebal penguat :
x s
x x
Luas Penguat untuk Manhole : A
= 2 D - 2 t =
2 x 28 - 2
x =
in
2
6.6. Perancangan Flange, Gasket, Bolt
t =
P x dv H R, pers 10-30
1.8 in
1.8 12650
0.0342 1.8458
= 8.6477
90 =
0.0342 H R, pers 10-31
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-40
Dari B Y, hal 228, diperoleh : Bahan
= Asbeston Tebal
= in
Gasket faktor, m = 2
Minimum design dengan setting stress y =
psi
a. Lebar Gasket
do di
B Y, pers 12-2 3700
= y - P . m
18
y - D . m + 1 di
Dimana : y = yield stress
= psi
m = gasket design =
2 P = tekanan design =
psi do = outside diameter gasket, in
di = inset diameter gasket, in
do -
x 2
di -
x 3
Ditetapkan, di = D tangki + 2 in = 90 +
2 = 92 in
do = x
92 =
in 3700
8.6477
= 3700
8.6477 =
3700 y - D . m + 1
1.0012 8.6477
1.0012 92.1082
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-41
2 -
92 2
Diambil lebar gasket, n = in
Diameter rata-rata dari gasket, G = 92 +
= in
b. Beban Baut Bolt
- Beban karena gasket ; W m
2
= hy = n
p x b x G x y B Y, pers 12-88
bo = =
0.100 =
0.05 =
92.1082 =
0.100 0.100
Lebar gasket minimum =
do - di
92.1000 in
0.0541
n 2
untuk bo 0.25 in, maka ; W m
2
= hy = p
x x
x =
lb
- Beban sambungan ; Hp =
= 2
x x
x x
2 x
= lb
- Beban karena tekanan dalam ; p
4 p
2
4
- Beban total saat operasi W m
1
= bo =
= 0.100
= 0.05
2
H = G
2
. P
= x
92.1000 0.05
3.14 92.1000
8.6477 500.1749
B Y, pers 12-89 0.05
92.1000 3700
53500.8900
2 . b . p . G . M . P
B Y, pers 12-90
x 8.6477
=
H + Hp 57582.63864
lb
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-42
= +
= Karena Wm
1
Wm
2
, maka yang mengontrol adalah Wm
1
, sehingga dipa- kai pers. 12-92, B Y ;
- Menghitung Luas Baut Minimum Digunakan SA-193 grade B-7, fb =
psi Am
1
= W m
1
fb
20000 Am
1
= 58082.8136
= 2.9041
57582.63864 500.1749
58082.8136
in
2
20000
- Pemilihan Baut Optimum Dipilih ukuran baut =
in Dari tabel 10.4, B Y, hal 188 diperoleh ;
Root area = in
Bolt spacing Bs = in
Jarak tepi E = in
Jarak minimum radial R =
in
Ditetapkan jumlah baut = 15 buah
gc = tebal shell = Lingkaran baut minimum, C
= ID + 2
x go + R
C =
+ 2
x +
= in
- Cek terhadap Lebar Gasket Ab aktual = jumlah baut x root area
= root area
0.126
316 1.415
92.1000 1.415
1316 Jumlah Baut =
Am
1
= 2.9041
12
0.126 1 14
58
1316 94.2556
316 23
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-43
= 15 x =
in
2
x 2
x x
x =
in Karena lebar gasket
= in yang dipilih lebar gasket minimum
maka perencanaan dapat dipakai. 0.0177
0.100 Ab aktual . fb
2 . y . p . G
minimum lebar gasket = 1.8900
3700 3.14
92.1000 20000
0.126 1.8900
minimum lebar gasket =
c. Menentukan Diameter Luar Flange A