VI-36
Dibuat Manhole dengan diameter dalam =
24 in Digunakan Flange Standart type Slip - On
Dari fig 12.3 Brownell Young, hal 222 : - Nominal pipe size
= in
- Diameter luar flange A =
in - Ketebalan flange minimum T
= in
- Diameter luar bagian yang menonjol R =
in - Diameter hubungan pada alas E
= in
- Panjang hubungan L =
in - Diameter dalam flange B
= in
24
27 14 26 16
3 14 32
1 78
24 15 - Diameter dalam flange B
= in
Tutup Manhole : Digunakan Flange Standart type Blind
Dari fig 12.6 Brownell Young, hal 222 : - Nominal pipe size
= in
- Diameter luar flange A =
in - Ketebalan flange minimum T
= in
- Diameter luar bagian yang menonjol R =
in
6.5.3. Nozzle pada Tutup bagian Bawah - Nozzle pengeluaran produk ;
Rate bahan masuk =
kg Jam =
lb jam
= kg
= lb
1 78 27 14
2862.0265 24
32
11448.1062 25238.49484
Massa per batch =
11448.1062 4
6309.6237 24 15
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-37
Karena pemompaan 1
jam = lb jam
Waktu pengisian = 1
jam r campuran =
lb ft
3
m campuran = lb ft.s
Rate volumetrik Q =
lb jam =
ft
3
jam =
ft
3
s 6309.6237
1.1907 0.0006
6309.6237 5299.0877
1.4720 =
ft s =
gpm Diasumsikan aliran Turbulen.
Dari Peters Timmerhaus 4
th
ed., p. 496 didapatkan : ID optimum
=
0.13
= x
x =
in in
Digunakan pipa sch. 40
Dari Kern, tabel 11, didapatkan : ID =
in =
ft OD =
in =
ft A =
in
2
= ft
2
Sehingga diperoleh kecepatan alir, V : Q
A maka :
2 12
2.4690 0.2058
2.8800 0.2400
4.7900 0.0333
3.9 1.4720
0.45
1.1907
0.13
4.7476 2.5
1.4720 660.7079
3.9 Q
0.45
r
44.2513 ft s
0.0333 ft
2
V = =
1.4720 ft
3
s =
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-38
D V r
x x
= 2100
Turbulen asumsi benar
Digunakan Flange Standart type Welding Neck Dari fig 12.2 Brownell Young, hal 221 :
- Nominal pipe size =
in - Diameter luar flange A
= in
18518.2537
2 12 N
Re
= 0.2058
44.2513 1.1907
0.0006 N
Re
= m
7 - Diameter luar flange A
= in
- Ketebalan flange minimum T =
in - Diameter luar bagian yang menonjol R
= in
- Diameter hubungan pada alas E =
in - Diameter hubungan pada titik pengelasan K
= in
- Panjang hubungan L =
in - Diameter dalam flange B
= in
- Jumlah baut =
- Diameter lubang baut =
in - Diameter baut
= in
- Bolt Circle =
in
6.5.4. Perhitungan Penguatan Reinforcement Nozzle
Menentukan diamter lubang nozzle maksimum yang tidak membutuhkan penguat, berdasarkan pers. 10-29, H R :
Dimana : 4
34 3 916
2.88 2 34
2 12
58
k =
P . D 2 . ts
4 18
5 12 7
78
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-39
k = tekanan faktor
P = tekanan design =
psi D = diameter luar dari shell
= 90 in t
= tebal shell = in
= in
s = allowable strees
= psi
x 90
2 x
x D x
t = 90
x =
Dari fig 10.27, H R, p. 280, diperoleh diameter maksimum untuk nozzle 0.1875
16.8750 0.1875
12650
k =
8.6477 =
0.1641 0.1875
12650 8.647740
316
Dari fig 10.27, H R, p. 280, diperoleh diameter maksimum untuk nozzle tanpa reinforcement adalah dari 6.8 in, diperbolehkan untuk tidak m
in menggunakan rein kan reinforcement. Untuk Manhole dengan diamete24
forcement. Ditetapkan pemberian penguat pada Manhole ;
Tebal penguat :
x s
x x
Luas Penguat untuk Manhole : A
= 2 D - 2 t =
2 x 28 - 2
x =
in
2
6.6. Perancangan Flange, Gasket, Bolt