23
dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen- elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep atau pesan yang dibawanya. Dalam me-layout, tidak mutlak harus menggunakan grid, namun grid pada dasarnya berfungsi sebagai penjaga
konsistensi dan unity serta mampu menciptakan layout yang terstruktur dan juga rapi Surianto Rustan, 2009:20 .
Ada pun prinsip-prinsip dalam layout yang juga prinsip dasar desain grafis, seperti yang dikatakan Surianto Rustan 2009:37 di antaranya yaitu:
a. Sequence urutan
Sequence bisa juga disebut dengan hierarki, flow, atau aliran. Adalah sebuah tugas desainer untuk membuat prioritas dengan mengurutkan dari
yang harus dibaca pertama sampai yang terakhir. Jika semua informasi ditampilkan sama kuatnya, pembaca akan kesulitan untuk menangkap
pesan utamanya. Melalui sequence, pembaca akan mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan flow yang diinginkan.
b. Emphasis penekanan
Emphasis adalah vocal point atau point of interest. Emphasis bisa diciptakan melalui berbagai cara misalnya dengan memberikan ukuran
yang jauh lebih besar pada sebuah elemen layout pada sebuah halaman, menggunakan warna yang kontras dengan latar belakang, menggunakan
bentuk yang berbeda, atau meletakkan sebuah elemen di posisi yang strategis. Pada umumnya kebiasaan membaca adalah dari kiri ke kanan
dan dari atas ke bawah, maka posisi yang paling pertama dilihat biasanya adalah sebelah kiri atas.
c. Balance keseimbangan
Balance yaitu pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat yang merata berarti menghasilkan kesan seimbang
dengan menggunakan
elemen-elemen yang
dibutuhkan dan
meletakkannya pada tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak tapi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
24
juga arah, ukuran, warna, dan elemen-elemen lainnya. Ada dua macam keseimbangan pada layout yaitu keseimbangan yang simetris symetrical
balance formal balance dan keseimbangan yang tidak simetris assymetrical balance informal balance
d. Unity kesatuan
Agar sebuah layout memiliki kesan kuat bagi pembacanya, sebuah layout harus mempunyai kesan unity. Prinsipnya yaitu teks, gambar, warna,
ukuran, komposisi, style, dan setiap elemen-elemen desain harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Tidak hanya dalam hal penampilan,
tetapi kesatuan disini juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
2.6 Tipografi
Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif
Danton Sihombing, Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001. Hadirnya
tipografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual. Lewat
kandungan nilai fungsional dan nilai estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang terseirat dalam sebuah
komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata.
Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya,
serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya. Ada dua jenis typeface di dalam tipografi modern, yaitu serif dan sans
serif. Serif mempunyai perbedaan ketebalan dan mempunyai lidah pada ujung-ujungnya. Sans serif merupakan typeface yang sederhana, tidak
mempunyai perbedaan ketebalan pada lidah ujung-ujungnya. Huruf serif lebih mudah dibaca di atas kertas, misalnya untuk membedakan ‘i’ dan ‘l’, yang
sulit dibedakan pada kebanyakan font sans serif. Akan tetapi, karena layar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
25
monitor memiliki resolusi yang lebih rendah daripada printer, font sans serif lebih mudah dibaca pada layar monitor. Untuk desain print dengan tulisan
yang kecil, font serif lebih terbaca, dan untuk desain digital, font sans serif lebih mudah keterbacaanya.
Dalam tipografi, ada beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan
informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readabilty merupakan
standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca. Visibility adalah kemampuan font tersebut mudah terlihat atau
tidak. Sedangkan clearity yaitu huruf harus memperlihatkan kejelasan. Menentukan tipografi dalam unsur pembuatan buku juga sangat
penting untuk diperhatikan. Pasalnya tipografi sangat penting untuk membangun point of interest dalam sebuah pembuatan buku. Pemilihan
tipofrafi baiknya disesuaikan dengan konsep atau tema yang diangkat dalam sebuah penulisan. Adapun cara untuk memperdalam ilmu tipografi.
1. Melalui pengenalan sejarah tentang huruf.
2. Mengenali anatomi bentuk huruf.
3. Mengenali jenis huruf.
4. Membandingkan ciri masing-masing bentuk huruf.
5. Mempelajari tata letak huruf.
6. Mempelajari komposisi penggabungan huruf.
7. Mempelajari ilmu warna.
8. Mempelajari ciri bentuk huruf dengan emosi pesan yang hendak.
2.7 Teori Warna