Ukuran Buku Strategi Komunikasi Warna

62

15. Judul sub bab bagian kelima

Berisi judul isi buku bagian kelima dengan sentuhan ilustrasi berupa kain pembuka seperti pada paggung Ludruk.

16. Bagian kelima item pada Ludruk

Menjelaskan kepada pembaca apa saja yang ada pada Ludruk. Mulai dari pakaian, riasan, kidungan dan lain-lain.

17. Bagian keenam Potret Ludruk

Berisi potret Ludruk, sebagai informasi pembaca yang ingin mengetahui mengenai keadaan Ludruk sesunggguhnya.

18. Daftar pustaka

Daftar pustaka yang menjadi buku acuan yang digunakan dalam penulisan dari cergam Ludruk Surabaya. Ilustrasi juga menghiasi halaman daftar pustaka.

19. Bagian kedelapan Biografi penulis

Biografi dan riwayat hidup dari penulis. Serta alasan mengapa mengangkat buku mengenai Ludruk.

4.6 Ukuran Buku

Ukuran untuk buku cergam Ludruk Surabaya berukuran 15x22 cm. Buku cergam dibuat berberntuk persegi panjang karena memudahkan ilustrasi terlihat dengan jelas baik ukuran maupun kejelasan gambar. Bentuk persegi juga memudahkan bagi pembaca untuk membuka tiap-tiap halaman dari isi buku, nyaman saat dipegang dan saat dibaca. Berisi 144 halaman dan 72 lembar.

4.7 Strategi Komunikasi

Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan buku cergam Ludruk Surabaya menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa Indonesia yang mudah dan tidak terlalu baku, digabungkan dengan bahasa sehari-hari masyarakat Kota Surabaya yaitu bahasa Jawa khas Kota Surabaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 63 Penggabungan antara dua bahasa ini berfungsi sebagai penggabungan antara dua zaman. Saat ini, masyarakat lebih menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu baku, sedangkan masyarakat zaman dahulu menggunakan bahasa sehari-hari mereka dengan bahasa Jawa khas Surabaya. Bahasa Indonesia yang tercampur dengan bahasa Jawa khas Surabaya yang akan menjadi gaya bahasa dalam penulisan buku cergam Ludruk Surabaya. Bahasa Indonesia tetap digunakan, dikarenakan jika ada pembaca yang kurang memahami bahasa Jawa dan bahasa Jawa khas Surabaya ini tetap digunakan dalam penulisan karena sudah menjadi identitas masyarakat Surabaya khususnya penampilan Ludruk.

4.8 Strategi Visual

4.8.1 Layout

Strategi visual yang digunakan dalam perancangan buku cergam perkembangan Ludruk di Surabaya sesuai dengan konsep turunan dari keyword “Seni Menghibur Rakyat”. Berangkat dari keyword, layout disesuaikan agar terlihat lebih tradisional dengan paduan warna yang diambil berdasarkan studi visual dari Ludruk. Ilustrasi yang ditampilkan besar dan memenuhi hingga 60 dari layout buku. Dalam tiap halaman tidak terlalu banyak tulisan. Sehingga mengurangi resiko kejenuhan saat membaca. Ilustrasi akan menghiasi cover depan dari buku cergam. Ilustrasi yang menggambarkan bagaimana isi buku. Menggambarkan tokoh pemain Ludruk yang sedang tertawa. Gesture tubuhnya menunjukkan seperti menghibur. Selain itu terdapat dua tokoh Ludruk dibelakangnya. Penari remo dan tokoh Ludruk yang sedang menari. Berfungsi mengingatkan kembali bahwa Ludruk di kota Surabaya masi ada dan masih berjalan di era modern. Persaingan ketat tidak membuat Ludruk di Surabaya menjadi surut. Media buku cergam akan membantu meningkatkan kembali identitas Ludruk di Surabaya. Dalam cover depan juga diimbuhkan judul buku, nama pengarang dan menggunakan colloring ilustrasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 64 dengan warna-warna vintage. Warna yang terlalu mencolok tetapi memberikan kesan kalem dan cerah. Gambar 4.2 : layout cergam “strong of bunny” Sumber : http.googlevintagecocacola.com, 2 september 2013 Jenis font yang digunakan baik dalam cover depan maupun isi buku. Menggunakan jenis font yang luwes dan tidak kaku. Menggambarkan karakteristik dari Ludruk. Ukuran font untuk cover buku cukup besar menggunkan ukuran 35, dengan jarak 2m, berfungsi agar judul buku terlihat dengan baik oleh pembaca. Untuk cover belakang, terdapat ilustrasi icon dari Kota Surabaya yaitu ikan sura dan buaya. Dengan sentuhan ilustrasi dan teknik colloring watercolor membuat kesan yang berbeda pada icon Kota Surabaya. Terdapat narasi yang menjelaskan sedikit isi didalam buku dengan gaya bahasa yang menarik. Agar pembaca tertarik dan ingin membeli buku tersebut saat membaca narasi. Dalam tiap halaman isi buku cergam terdapat ilustrasi yang diimbuhkan. ilustrasi lebih dominan daripada tulisan. Mengubah image yang sedikit menjenuhkan saat membaca dan membuat pembaca lebih kreatif dalam berimaginasi saat membaca buku. Ornament Jawa dan sangat khas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 65 dengan Ludruk juga ditampilkan dalam tiap halaman, agar pembaca mengenal dengan baik bagaimana karakteristik dari Ludruk. Adapun dari buku cergam memiliki jumlah 144 halaman72 lembar, beserta beberapa aplikasi pendukung yang dijadikan satu paket dengan buku seperti pembatas buku serta beberapa media pendukung dalam bentuk display.

4.9 Warna

Penggunaan warna dalam buku cergam mengacu pada warna-warna vintage. Memilki karakteristik kalem dan cerah. Warna vintage merupakan warna yang mencirikan Ludruk secara keseluruhan. Warna tersebut sering dijumpai pada penampilan panggung Ludruk mulai dari pakaian, warna backdrop, lighting memberikan unsur warna yang tradisional dan sangat khas dengan penampilan Ludruk. Gambar 4.3 : Sample Warna Ludruk Sumber : dokumentasi wieske ariesdhany, 20 april 2013 Warna yang terlihat pada gambar diatas menunjukkan karakteristik dari penampilan Ludruk. Tiap-tiap warna yang terdapat dalam gambar tersebut mempunyai makna tersendiri dalam filosofi warna. Berikut adalah filosofi warna dalam Ludruk : 8. Warna merah : Kemasyhuran, asmara, sukses, kemenangan, keberanian, kebahagiaan. 9. Warna hijau : Kesuburan, keremajaan, penghargaan,kesegaran. 10. Warna biru : Kesetiaan, renungan, ketenangan, kebenaran,idealisme tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 66 11. Warna coklat : Hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, sentosa, rendah hati. 12. Warna kuning : Optimis, harapan, pencerahan, intelektualitas, keceriaan. 13. Warna oranye : Energi, keseimbangan, kehangatan, menekankan sebuah produk yang tidak mahal. 14. Warna merah muda: Cinta, kasih sayang, kelembutan. Dominan warna yang digunakan dalam layout buku cergam lebih banyak menggunakan warna putih gading. Warna putih gading berfungsi sebagai background dari buku cergam. Fungsi warna putih gading untuk menetralisir warna-warna tradisional yang digunakan dalam colloring ilustrasi yang sudah penuh warna. Jenis warna putih gading ini diambil dari warna tembok panggung Ludruk. Warna putih gading juga memberikan kejelasan warna pada ilustrasi dan memberikan efek yang dramatis, karena warna putih gading bukan termasuk warna yang terang. Melainkan warna yang kalem sesuai dengan karakteristik dari warna vintage.

4.10 Tipografi