Definisi Ludruk Surabaya Definisi Remaja Pecinta Budaya

42 menggambarkan keadaan yang sedang dituliskan dalam sebuah cerita dalam buku. Bagi pembaca, akan berimajinasi dan dapat membayangkan langsung bagaimana bentuk atau cerita yang dituliskan didalam buku. Ilustrasi memberikan kesan menarik dan memberikan gaya yang berbeda dalam visual buku yang terkesan membosankan. Teknik ilustrasi yang digunakan juga sesuai dengan karakteristik dari target segmen yaitu remaja, khususnya remaja pecinta budaya yang lebih tertarik dengan buku yang lebih attractive dan lebih memiliki daya imajinasi.

3.1.3 Definisi Ludruk Surabaya

Henri Supriyanto mengungkapkan dalam bukunya Lakon Ludruk Jawa Timur bahwa, pada tanggal 21 s.d. 22 Juni 1968, musyawarah Ludruk se-Jawa Timur yang berlangsung di Surabaya telah merumuskan bahwa masa awal Ludruk di Jawa Timur dirintis oleh Pak Santik. Pak Santik merupakan seorang petani desa yang mengembangkan kesenian Ludruk di Jawa Timur. Perkembangan Ludruk dari tahun 1907 hingga era modern tergolong cukup pesat. Surabaya bukan salah satu kota cikal bakal berdirinya sebuah komunitas Ludruk. Tetapi Surabaya salah satu kota yang ikut mengharumkan nama Ludruk dan ikut mengembangkan nama kesenian tradisional Ludruk. Banyak seniman Ludruk yang berasal dari kota Surabaya dan ikut menyebarkan hingga di provinsi selain Jawa Timur. Nama Ludruk sangat kental dengan kota Surabaya. Banyak yang mengira kelahiran Ludruk berasal dari kota Surabaya. Dalam studi perancangan ini menggunakan kota Surabaya karena, kota Surabaya merupakan salah satu kota yang ikut mengembangkan nama Ludruk hingga era modern. Kota Surabaya mampu meneruskan tradisi leluhur yang penting untuk dilestarikan. Surabaya memiliki banyak komunitas Ludruk yang cukup terkenal dan banyak pendatang yang mengunjungi kota Surabaya ingin mengetahui lebih dalam mengenai Ludruk Surabaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 43

3.1.4 Definisi Remaja Pecinta Budaya

Remaja adalah fase perkembangan dari anak-anak menuju dewasa. Remaja memiliki pola berfikir yang berbeda sesuai dengan tingkatan usia. Remaja dibagi menjadi 3 bagian dalam tingkatan usia. Remaja dengan usia paling kecil 12 – 15 tahun biasanya disebut dengan masa remaja awal, remaja dengan usia 15 – 18 tahun disebut dengan masa remaja pertengahan, sedangkan remaja yang mencapai usia 18 – 21 tahun disebut dengan masa remaja akhir. Pada usia remaja akhir, pola berfikir sudah sangat berbeda dengan 2 tingkatan sebelumnya. Remaja sudah memiliki kedewasaan yang berbeda dan mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi secara pribadi. Remaja akhir adalah target segmen dari perancangan buku cerita bergambar Ludruk Surabaya. Khususnya remaja akhir yang lebih condong peduli akan kelestarian budaya. Peduli dengan budaya yang mulai pudar karena era modern yang terus berkembang. Remaja pecinta budaya ini yang akan membantu mengingatkan kembali kepada penerus budaya untuk memegang kokoh kebudayan. Karena pola berfikir remaja akhir mampu memilah yang terbaik bagi kebudayaan khusunya di kota Surabaya.

3.2 Teknik Sampling