25
monitor memiliki resolusi yang lebih rendah daripada printer, font sans serif lebih mudah dibaca pada layar monitor. Untuk desain print dengan tulisan
yang kecil, font serif lebih terbaca, dan untuk desain digital, font sans serif lebih mudah keterbacaanya.
Dalam tipografi, ada beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan
informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readabilty merupakan
standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca. Visibility adalah kemampuan font tersebut mudah terlihat atau
tidak. Sedangkan clearity yaitu huruf harus memperlihatkan kejelasan. Menentukan tipografi dalam unsur pembuatan buku juga sangat
penting untuk diperhatikan. Pasalnya tipografi sangat penting untuk membangun point of interest dalam sebuah pembuatan buku. Pemilihan
tipofrafi baiknya disesuaikan dengan konsep atau tema yang diangkat dalam sebuah penulisan. Adapun cara untuk memperdalam ilmu tipografi.
1. Melalui pengenalan sejarah tentang huruf.
2. Mengenali anatomi bentuk huruf.
3. Mengenali jenis huruf.
4. Membandingkan ciri masing-masing bentuk huruf.
5. Mempelajari tata letak huruf.
6. Mempelajari komposisi penggabungan huruf.
7. Mempelajari ilmu warna.
8. Mempelajari ciri bentuk huruf dengan emosi pesan yang hendak.
2.7 Teori Warna
Manusia menggunakan cara mereka berkomunikasi dengan berbagai macam cara. Berbicara merupakan sebuah media berkomunikasi yang sudah
sangat umum dimasyarakat. Berkomunikasi menggunakan mulut, tangan, gaya tubuh selalu digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi. Melalui media
benda, manusia juga dapat berkomunikasi. Contohnya seperti memberkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
26
sebuah kado untuk seseorang, atau sebuah bunga. Warna juga dapat dijadikan sebuah media dalam berkomunikasi. Dalam tiap warna menyampaikan makna
tersendiri. Makna dari tiap warna berbagai macam ragam. Ada warna yang menyampaikan rasa kecerian, kegembiraan, cinta dan semangat. Tetapi ada juga
warna-warna yang menyampaikan pesan kemarahan, sedih dan buruk. Warna adalah hal terpenting dalam menentukan respon seseorang dan
hal pertama yang dilihat seseorang, setiap warna memberikan suatu identitas tertentu. Terkadang respon dari kesan warna tergantung dari latar belakang
pengamatnya. Teori warna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam
menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster.
Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad Lizard Wijanarko, 2010
yaitu : 1.
Warna Primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna- warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah
merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari
kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam
penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah: 1.
Merahseperti darah 2.
Biruseperti langit atau laut 3.
Kuning seperti kuning telur Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai
dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan
warna tertier. Akan tetapi secara teknis, merah – kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
27
kuning dan cyan. Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah.
2. Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan
kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru, contoh :
a. Warna sekunder adalah hasil pencampuran dari dua warna primer.
b. Misalnya :
c. Merah + Kuning = Orange
d. Kuning + Biru = Hijau
e. Biru + Merah = Ungu
3. Warna Tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari
pencampuran warna kuning dan jingga.
Gambar 2.6. teori warna Sumber : http:www.smartpustakablogspot.com20 April 2013
Warna tidak hanya dibagi dalam beberapa kategori saja. Melainkan dalam warna juga memiliki psikologis yang dapat digunakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
28
dalam desain. Pembagian psikologis dapat dilihat dengan warna apa yang akan digunakan. Sangat penting bagi seorang designer mengetahui psikologi
yang terkandung dalam tiap warna yang ada. Berikut beberapa sample warna beserta psikologis yang terkandung Lizard Wijanarko, 2010 :
1. Merah mengartikan : kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta,
agresif, semangat, dan berbahaya. 2.
Biru mengartikan : kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.
3. Hijau mengartikan : alami, kesehatan, pandangan yang enak,
kecemburuan, pembaruan. 4.
Kuning mengartikan : optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran atau kecurangan, pengecut, penghianat.
5. Ungu berarti : spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak,
arogan. 6.
Orange berarti : energi, keseimbangan, kehangatan. 7.
Coklat mengartikan : bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan. 8.
Abu – abu berarti : Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak. 9.
Putih berarti : kemurnian atau kesucian, bersih, kecermatan, innocent, steril, kematian.
10. Hitam mengartikan : kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian,
misteri, ketakutan, ketidak bahagiaan, keanggunan
Dalam perancangan buku cerita bergambar Ludruk ini lebih mengarah pada warna-warna yang lebih vintage warna pastel. Warna-warna vintage ini
diadopsi dari warna-warna panggung, pakaian, pencahayaan Ludruk. Karakteristik dari ludruk terlihat sangat tradisional. Unsur warna vintage yang
digunakan memberikan kesan yang tradisional. Pembaca yang melihat warna- warna yang akan dicoretkan pada buku akan merasakan kesan yang lama.
Unsur warna tersebut akan memberikan kesan untuk lebih meresap pada ludruk. Warna klasik mempunyai makna dan tujuan sendiri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
29
Gambar 2.7 : harmoni warna vintage Sumber : http:www.mylaughinglion.blogspot.com
20 April 2013
Sedangkan warna-warna yang akan digunakan dalam buku ilustrasi ludruk ini mengambil dari gambar-gambar ludruk yang sudah ada. Dari
contoh gambar yang diambil, dapat dilihat warna yang biasanya digunakan dalam gaya panggung ludruk. Warna-warna cerah tetapi lembut menunjukkan
kesan yang tradisional.
Gambar 2.8 : contoh foto ludruk dan warna Sumber: Dokumen Wieske, 20 April 2013
Tiap-tiap warna yang terdapat dalam gambar tersebut mempunyai makna tersendiri dalam filosofi warna. Berikut adalal filosofi warna dalam
ludruk : 1.
Warna merah : Kemasyhuran, asmara, sukses, kemenangan,
keberanian, kebahagiaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
30
2. Warna hijau
: Kesuburan, keremajaan, penghargaan,kesegaran. 3.
Warna biru : Kesetiaan, renungan, ketenangan, kebenaran,idealisme
tinggi. 4.
Warna coklat : Hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan,
sentosa, rendah hati. 5.
Warna kuning : Optimis, harapan, pencerahan, intelektualitas,
keceriaan. 6.
Warna oranye : Energi, keseimbangan, kehangatan, menekankan
sebuah produk yang tidak mahal. 7.
Warna merah muda: Cinta, kasih sayang, kelembutan.
2.8 Ilustrasi