22
4. Kontunuitas Continuity
Sebagian dari bentuk yang saling menumpuk atau bersentuhan, mata akan mengikuti bentuk yang dominan melintasi bentuk lainnya tanpa terputus.
Gambar 2.4 : Continuity Sumber : http:tafein2009.wordpress.comgestalt-psychology20 April 2013
5. Figur – Latar Figure – Ground
Kecenderungan untuk menginterpretasi data visual sebagai obyek dengan latar belakang atau figur dengan latar.
Gambar 2.5 : Figure - Ground Sumber : http:09034bobby.wordpress.com20100130gestalt20 April 2013
Aspek  tersebut  secara  individual  atau  kolektif  membantu  untuk memahami  bentuk  sebagai  suatu  kesatuan  penuh  dengan  arti  dan  bukan
merupakan  bagian  terpisah,  unsur  yang  tidak  berdiri  sendiri  melainkan kesatuan yang utuh.
2.5 Teori Layout
Menurut Amborse dan Harris 2011:56 dalam bukunya yang berjudul Layout,  Layout  adalah  penyusunan  dari  elemen-elemen  desain  yang
berhubungan  kedalam  sebuah  bidang  sehingga  membentuk  susunan  artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout
adalah  menampilkan  elemen  gambar  dan  teks  agar  menjadi  komunikatif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
23
dalam  sebuah  cara  yang  dapat  memudahkan  pembaca  menerima  informasi yang disajikan.
Pada  dasarnya  layout  dapat  dijabarkan  sebagai  tata  letak  elemen- elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep  atau  pesan  yang  dibawanya.  Dalam  me-layout,  tidak  mutlak  harus menggunakan  grid,  namun  grid  pada  dasarnya  berfungsi  sebagai  penjaga
konsistensi  dan  unity  serta  mampu  menciptakan  layout  yang  terstruktur  dan juga rapi Surianto Rustan, 2009:20 .
Ada  pun  prinsip-prinsip  dalam  layout  yang  juga  prinsip  dasar  desain grafis, seperti yang dikatakan Surianto Rustan 2009:37 di antaranya yaitu:
a. Sequence urutan
Sequence  bisa  juga  disebut  dengan  hierarki,  flow,  atau  aliran.  Adalah sebuah tugas  desainer untuk membuat prioritas dengan mengurutkan dari
yang  harus  dibaca  pertama  sampai  yang  terakhir.  Jika  semua  informasi ditampilkan  sama  kuatnya,  pembaca  akan  kesulitan  untuk  menangkap
pesan  utamanya.  Melalui  sequence,  pembaca  akan  mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan flow yang diinginkan.
b. Emphasis penekanan
Emphasis  adalah  vocal  point  atau  point  of  interest.  Emphasis  bisa diciptakan  melalui  berbagai  cara  misalnya  dengan  memberikan  ukuran
yang  jauh  lebih  besar  pada  sebuah  elemen  layout  pada  sebuah  halaman, menggunakan  warna  yang  kontras  dengan  latar  belakang,  menggunakan
bentuk  yang  berbeda,  atau  meletakkan  sebuah  elemen  di  posisi  yang strategis.  Pada  umumnya  kebiasaan  membaca  adalah  dari  kiri  ke  kanan
dan dari atas ke bawah, maka posisi yang paling pertama dilihat biasanya adalah sebelah kiri atas.
c. Balance keseimbangan