Pengukuran Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

bimbingan guru, dukungan teman, dan sarana belajar dalam mencapai prestasi belajarnya. Peneliti tidak memilih siswa kelas XII karena siswa kelas XII sedang menghadapi masa ujian nasional. Dengan pertimbangan tersebut, peneliti berharap siswa dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya atas pertanyaan dalam kuesioner penelitian.

D. Pengukuran Variabel Penelitian

1. Pengukuran Variabel Setiap variabel yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara pengukuran masing – masing. Oleh karena itu, pengukuran variabel yang peneliti lakukan adalah a. Variabel bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, dan sarana belajar. Variabel bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, dan sarana belajar diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu obyek atau fenomena tertentu Siregar 2010: 138. Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan – pernyataan tersebut adalah Tabel III. 1 Penskoran Skala Likert Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif STS Skor 1 STS Skor 5 TS Skor 2 TS Skor 4 RR Skor 3 RR Skor 3 S Skor 4 S Skor 2 SS Skor 5 SS Skor 1 b. Variabel prestasi belajar siswa. Pengukuran variabel prestasi belajar siswa berdasarkan skor ulangan harian akuntansi siswa kelas XI IPS semester 1. 2. Penentuan Kecenderungan Variabel Penentuan kecenderungan semua variabel bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, prestasi belajar dinilai dengan penilaian acuan patokan PAP tipe II. Peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan II PAP II karena peneliti melihat dari kondisi sekolah, apa yang dilakukan guru di kelas, dan kondisi siswi. Kondisi sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta baik dan memadai. Akan tetapi, masih ada laboratorium IPS yang tidak lengkap karena kurangnya sarana atau media pembelajaran yang tersedia disana. Sedangkan tidak semua guru di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran kreatif. Selain itu, kondisi ruang kelas di SMA Stella Duce 1 tidak terlalu luas sehingga sulit menerapkan metode pembelajaran yang membutuhkan ruang yang luas. Sedangkan jika dilihat dari kondisi siswi, tidak semua siswi SMA Stella Duce Yogyakarta aktif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun pedoman PAP II adalah sebagai berikut Masidjo 1995: 157: Tabel III. 2 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81 - 100 Sangat Tinggi 66 - 80 Tinggi 56 - 65 Cukup 46 - 55 Rendah 46 Sangat Rendah 3. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Kisi-Kisi Agar penelitian terarah, maka akan dikemukakan beberapa definisi operasional variabel sebagai berikut: a. Bimbingan Guru 1 Definisi Bimbingan Guru Menurut Winkel 2004: 27, bimbingan adalah 1 memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu sambil memberikan nasihat, 2 bimbingan adalah mengarahkan, yaitu menuntun ke suatu tujuan. 2 Kisi-Kisi Bimbingan Guru Untuk mengukur variabel bimbingan guru, peneliti menggunakan kuesioner dengan lima alternatif jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, RR Ragu-Ragu, TS Tidak Setuju, STS Sangat Tidak Setuju. Skor jawaban dari lima alternatif jawaban tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah. Untuk pernyataan yang menghendaki jawaban positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5. Tabel III. 3 Kisi-Kisi Kuesioner Bimbingan Guru Indikator Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif 1. Guru menyampaikan pelajaran dengan baik. 2. Perhatian guru terhadap siswa. 3. Guru memberikan arahan kepada siswa. 4. Kerelaan guru menyediakan waktu untuk membimbing siswa. 1, 2, 3 5, 6, 7 10 12 4 8, 9 11 b. Motivasi Belajar Siswa 1 Definisi Motivasi Belajar siswa Menurut Sardiman A.M 2008: 75, mendefinisikan motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama – sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non – intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. 2 Kisi-Kisi Motivasi Belajar Siswa Untuk mengukur variabel motivasi Belajar Siswa, peneliti menggunakan kuesioner dengan lima alternatif jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, RR Ragu- Ragu, TS Tidak Setuju, STS Sangat Tidak Setuju. Skor jawaban dari lima alternatif jawaban tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah. Untuk pernyataan yang menghendaki jawaban positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5. Tabel III. 4 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar siswa Indikator Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif 1. Kemauan untuk belajar dan mengikuti pelajaran. 2. Keinginan untuk menguasai materi pelajaran. 3. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas. 4. Usaha untuk meningkatkan prestasi. 1 4, 5, 6, 7, 8 11 13 2, 3 9, 10 12 14 c. Dukungan Teman 1 Definisi Dukungan Teman Menurut Vembriarto 1993: 54, kelompok sebaya adalah kelompok yang terdiri atas sejumlah individu yang sama, dalam hal usia, status atau posisi sosial. Melalui kelompok sebaya itu, anak belajar bagaimana menjadi manusia yang baik sesuai dengan gambaran dan cita – cita masyarakatnya, tentang kejujuran, keadilan, kerja sama, dan tanggung jawab Vembriarto 1993: 61. 2 Kisi-Kisi Dukungan Teman Untuk mengukur variabel dukungan teman, peneliti menggunakan kuesioner dengan lima alternatif jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, RR Ragu-Ragu, TS Tidak Setuju, STS Sangat Tidak Setuju. Skor jawaban dari empat alternatif jawaban tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah. Untuk pernyataan yang menghendaki jawaban positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5. Tabel III. 5 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Teman Indikator Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif 1. Kejujuran siswa dalam kegiatan pembelajaran. 2. Keadilan siswa pada setiap teman. 3. Kerja sama antar siswa. 4. Tanggung Jawab siswa ketika belajar. 1, 2 6, 7, 8 11 3, 4 5 9, 10 12 d. Sarana Belajar 1 Definisi Sarana Belajar Menurut Roestiyah 1982: 67, sarana belajar atau media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang dipergunakan dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa di dalam maupun di luar kelas. 2 Kisi-Kisi Sarana Belajar Untuk mengukur variabel sarana belajar, peneliti menggunakan kuesioner dengan lima alternatif jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, RR Ragu-Ragu, TS Tidak Setuju, STS Sangat Tidak Setuju. Skor jawaban dari lima alternatif jawaban tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah. Untuk pernyataan yang menghendaki jawaban positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5 Tabel III. 6 Kisi-Kisi Kuesioner Sarana Belajar Indikator Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif 1. Alat pelajaran yang memadai. 2. Alat peraga yang mempermudah pemberian pengertian pada siswa. 3. Media pendidikan yang tepat dalam interaksi belajar mengajar. 1, 2, 3 6, 7, 8 10, 11, 12 4, 5 9 13, 14

E. Data yang Dicari

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus pada siswa SMK 7 Yogyakarta

0 0 85

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 3 177

Implementasi model pembelajaran cooperative learning teknik Quick On The Draw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

2 16 238

Hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswi kelas XI SMA Stella Duce 2.

0 0 116

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswi-siswi kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA Santa Maria Jl. Ireda no.19A Yogyakarta 55121.

0 3 175

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa memilih jurusan IPS : studi kasus pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 0 174

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 179

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN IPS DENGAN MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS (Studi Kasus pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta)

0 0 172

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN GURU AKUNTANSI, MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN DUKUNGAN TEMAN SEKELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 173