Hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswi kelas XI SMA Stella Duce 2.

(1)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

Studi Kasus: Siswi kelas XI SMA STELLA DUCE 2 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Fransiskus Ardhi Eka Siwi 061334001

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa; (2) hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa; (3)hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA STELLA DUCE 2 berjumlah 84 siswa dengan menggunakan teknik random sampling, diambil sampel 54 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi serta dianalisis dengan korelasiproduct moment pearson.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa (ρ = 0.446); (2) tidak ada hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa (ρ = 0.269); (3) tidak ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan pretasi belajar akuntansi siswa (ρ = 0.100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

ix

THE RELATIONSHIP OF TEACHERS’ GUIDANCE AT CLASSROOM, STUDENTS’ LEARNING INTEREST, AND STUDENTS’ LEARNING

MOTIVATION AND STUDENTS’ ACHIEVEMENT ON LEARNING ACCOUNTING

A Case Study on the Eleventh Grade Students of STELLA DUCE 2 SENIOR HIGH SCHOOL

Accounting Department

Teachers Training and Education Faculty Sanata Dharma University

Fransiskus Ardhi Eka Siwi 061334001

This research aims to know: (1) the relationship between teachers’ guidance at classroom and students’ achievement on learning accounting; (2) the relationship between students’ learning interest and students’ achievement on learning accounting; (3) the relationship between students’ learning motivation and students’ achievement on learning accounting.

The research was carried out from April to July 2010. The population of this research was 84 eleventh grade students of STELLA DUCE 2 Senior High School. Random sampling technique as the samples was applied to take 54 students. Data were collected by applying a questionnaire and documentation and analyzed byproduct moment pearsonanalysis.

The result of the research shows that: (1) there is no relationship between teachers’ guidance at classroom and students’ achievement on learning accounting (ρ = 0.446); (2) there is no relationship between students’ learning interest and students’ achievement on learning accounting (ρ = 0.269); (3) there is no relationship between students’ learning motivation and students’ achievement on learning accounting (ρ = 0.100)


(3)

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS,

MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

Studi Kasus : Siswi kelas XI SMA STELLA DUCE 2 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Fransiskus Ardhi Eka Siwi NIM : 061334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

iv

KARYAKU INI AKAN

KUPERSEMBAHKAN KEPADA:

TUHAN YESUS KRISTUS dan KELUARGA KUDUS

ATAS BERKAT DAN RAHMATNYA KEPADAKU

AYAH DAN IBU

ATAS PENGORBANAN DAN KASIH SAYANG

TERHADAPKU

ORANG YANG AKU KASIHI

DARI KEBERSAMAAN,DAN DUKUNGAN

YANG DIBERIKAN

ALMAMATERKU


(7)

v

MOTTO

”JANGANLAH MENUNTUT SAJA,

AKAN TETAPI BERSYUKURLAH JUGA

DENGAN SEGALA YANG TELAH DIBERIKAN

BAIK MAUPUN BURUK PEMBERIAN ITU.”

(By Ardhi Inazuma Foudre)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

(9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

viii

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

Studi Kasus: Siswi kelas XI SMA STELLA DUCE 2 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Fransiskus Ardhi Eka Siwi 061334001

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa; (2) hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa; (3)hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA STELLA DUCE 2 berjumlah 84 siswa dengan menggunakan teknik random sampling, diambil sampel 54 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi serta dianalisis dengan korelasiproduct moment pearson.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa (ρ = 0.446); (2) tidak ada hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa (ρ = 0.269); (3) tidak ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan pretasi belajar akuntansi siswa (ρ = 0.100)


(11)

ix

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF TEACHERS’ GUIDANCE AT CLASSROOM, STUDENTS’ LEARNING INTEREST, AND STUDENTS’ LEARNING

MOTIVATION AND STUDENTS’ ACHIEVEMENT ON LEARNING ACCOUNTING

A Case Study on the Eleventh Grade Students of STELLA DUCE 2 SENIOR HIGH SCHOOL

Accounting Department

Teachers Training and Education Faculty Sanata Dharma University

Fransiskus Ardhi Eka Siwi 061334001

This research aims to know: (1) the relationship between teachers’ guidance at classroom and students’ achievement on learning accounting; (2) the relationship between students’ learning interest and students’ achievement on learning accounting; (3) the relationship between students’ learning motivation and students’ achievement on learning accounting.

The research was carried out from April to July 2010. The population of this research was 84 eleventh grade students of STELLA DUCE 2 Senior High School. Random sampling technique as the samples was applied to take 54 students. Data were collected by applying a questionnaire and documentation and analyzed byproduct moment pearsonanalysis.

The result of the research shows that: (1) there is no relationship between teachers’ guidance at classroom and students’ achievement on learning accounting (ρ = 0.446); (2) there is no relationship between students’ learning interest and students’ achievement on learning accounting (ρ = 0.269); (3) there is no relationship between students’ learning motivation and students’ achievement on learning accounting (ρ = 0.100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

(13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

(15)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN………...….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN MOTTO……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……….. vii

ABSTRAK...viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI……… xiii

DAFTAR TABEL……….... xv

DAFTAR LAMPIRAN………... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Batasan Masalah……… 4

C. Rumusan Masalah ………. 5

D. Tujuan Masalah………. 5

E. Manfaat Penelitian ……… 5

F. Sistematika Penelitian ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Akuntansi ……… 8

B. Motivasi Belajar Akuntansi ……….. 14

C. Minat Belajar Akuntansi……… 16

D. Bimbingan Guru……… 20

E. Kerangka Teoritik ……… 22

F. Hipotesis Penelitian ……….. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……… 25

B. Jadwal Penelitian ………. 25

C. Subyek dan Obyek Penelitian ……….. 26

D. Populasi dan Sampel ………. 26

E. Metoda Pengumpulan Data ……….. 27

F. Data yang Diperlukan……… 28

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya……….... 28

H. Pengujian Kuesioner ……… 30

I. Teknik Analisis Data ……… 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xiv

A. Deskrisi Data….……… 39

B. Teknik Analisis Data………. 42

C. Pembahasan………..………... 46

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 52

B. Keterbatasan Penelitian………. 53

C. Saran……….. 53

DAFTAR PUSTAKA……….. 55


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Bimbingan Guru Di Kelas………. 28

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Belajar………. 29

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar……… 29

Tabel 3.4 Skala Likert……… 29

Tabel 3.5 Output Validitas Variabel Bimbingan Guru Di Kelas………. 32

Tabel 3.6 Output Validitas Variabel Minat Belajar……… 32

Tabel 3.7 Output Validitas Variabel Motivasi Belajar ……….. 33

Tabel 3.8 Reliabilitas……….. 34

Tabel 3.9 Output Reliabilitas Variabel Bimbingan Guru Di Kelas……… 35

Tabel 4.0 Output Reliabilitas Variabel Minat Belajar……… 35

Tabel 4.1 Output Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar……… 35

Tabel 4.2 Output Normalitas ………. 36

Tabel 4.3 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi r….………. 38

Tabel 4.4 Deskripsi Prestasi Belajar ……… 39

Tabel 4.5 Deskripsi Bimbingan Guru ……… 40

Tabel 4.6 Deskripsi Minat Belajar Siswa ……… 41

Tabel 4.7 Deskripsi Motivasi Belajar………. 42

Tabel 4.8 Output Hasil Uji Hipotesis Bimbingan Guru Di Kelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa……… 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

xvi

Tabel 4.9 Output Hasil Uji Hipotesis Minat Belajar dengan Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa ……… 44 Tabel 5.0 Output Hasil Uji Hipotesis Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar


(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian ..………. 57

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ……….. 63

Lampiran 3 Data Distribusi Penelitian……… 76

Lampiran 4 Uji Validitas Dan Reliabilitas ………. 80

Lampiran 5 Uji Normalitas ………..………. 85

Lampiran 6 Uji Product Moment Pearson………..…….…86

Lampiran 7 Tabel ProductMoment……….……….88 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi pembangunan masyarakat suatu Negara. Pendidikan merupakan dasar bagi perkembangan pembangunan nasional harus didukung oleh manusia cerdas, terampil, berbudi pekerti dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peranan penting bagi pembinaan generasi muda untuk berpartisipasi dalam proses terjadinya perubahan tertentu dengan cara bertindak yang tepat dan selaras dengan situasi yang dihadapinya. Proses perubahan tersebut mengalami perbuatan belajar. Proses perbuatan belajar ini banyak sekali aspek-aspeknya, seperti latar belakang timbulnya belajar, jenis dan bentuk-bentuk belajar, dan faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar yang efisien. Belajar membawa suatu perubahan terhadap individu yang melakukannya, perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga berbentuk percakapan, sikap, pengertian, pengharapan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenal aspek-aspek organisasi pribadi seseorang.

Dalam pendidikan, seseorang belajar dengan berusaha mengembangkan dirinya agar dapat berdiri sendiri dan mandiri dalam berbagai pengalaman tersebut. Sebagai contoh masalah yang dihadapi siswa adalah bagaimana cara mencapai suatu prestasi yang tinggi. Dalam


(21)

2

pencapaian prestasi belajar ada dua faktor yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor dari dalam adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu dalam mencapai prestasi belajar, sebagai contoh adalah kondisi fisik, minat dan motivasi. Maksud dari kondisi fisik di sini adalah jika seseorang mengalami cepat lelah ataupun sedang sakit maka dia tidak dapat berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengakibatkan prestasi belajarnya menjadi kurang baik. Selain itu minat dan motivasi pun juga berpengaruh karena tanpa minat seseorang tidak akan menikmati proses pembelajaran dengan nyaman sehingga prestasinya pun menjadi kurang baik atau maksimal. Sedangkan faktor yang berasal dari luar adalah segala sesuatu yang berasal dari luar individu siswa, sebagai contoh adalah lingkungan yang bersifat sosial. Oleh karena kita hidup dalam suatu komunitas dan lingkungan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat maka pengaruh positif maupun negatif dari lingkungan di sekitar kita, dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar.

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena suatu prestasi yang meningkatkan itu merupakan bukti keberhasilan proses belajar para siswa. Semakin optimal para siswa dalam belajar maka akan meningkat prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan mencapai tujuannya apabila peserta didik mendapat dukungan dengan adanya dukungan maka peserta didik mempunyai semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

Agar prestasi siswa meningkat, maka siswa harus belajar dengan giat serta mendapat bimbingan dari guru untuk mengembangkan minat yang ada pada dirinya, dengan minat tersebut maka siswa akan termotivasi untuk belajar. Dengan bimbingan guru, minat belajar dan motivasi belajar, siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dalam kelas, ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Semakin banyak siswa yang aktif dalam kelas, semakin tinggi kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya.

Akan tetapi bimbingan dari guru belum tentu dapat mengembangkan minat belajar dan motivasi belajar. Hal ini bisa terjadi jika guru dalam pemberian bimbingan hanya menggunakan metode ceramah dan kurang memperhatikan perkembangan siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang mulanya berminat mengikuti pelajaran menjadi kurang antusias dalam pembelajaran sehingga hal ini bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Maka dari itu pengaruh bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi dipilih untuk diteliti pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Oleh karena merupakan bagian dari faktor-faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Keberhasilan belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraih. Sebagai alat untuk melihat prestasi belajar siswa, biasanya digunakan evaluasi atau tes belajar. Dengan evaluasi atau tes dapat mengukur kemampuan siswa sampai dimana siswa itu telah menguasai suatu pelajaran.

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya


(23)

4

seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar akuntansi kurang baik karena kurangnya bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari akuntansi. Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA”

B. Batasan Masalah

Dalam skripsi ini penulis mengambil studi kasus di SMA STELLA DUCE 2 karena SMA STELLA DUCE 2 telah mendapatkan gelar juara dalam berbagai lomba yang berhubungan dengan mata pelajaran akuntansi. Nilai ujian nasional SMA STELLA DUCE 2 pun tidak pernah kurang dari nilai B.

Melihat prestasi tersebut, penulis ingin menggali faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Penulis membatasi masalah pada hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA STELLA DUCE 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa?

2. Apakah ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa?

3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

2. Mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

3. Mendapatkan informasi tentang ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagi Guru dan Siswa


(25)

6

Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan bacaan khusus mengenai pendidikan.

3. Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan dan dapat menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, sistematika yang digunakan sebagai berikut .

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan sitematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, serta kerangka teoritik dan hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, jadwal penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

pengukuran variabel penelitian, pengujian kuesioner, teknik analisis data dan sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi data, teknik analisis data, dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.


(27)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Akuntansi 1. Prestasi

Menurut Dewa Ketut (1988:51) bahwa “prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai. Sedangkan tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan adalah sebagai alat untuk mengungkapkan kemampuan aktual sebagai hasil belajar.” Jadi dalam usaha mengetahui suatu hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa, evaluasi ini yang dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar tercapai.

2. Belajar

Winkel (1983:150) menyebutkan belajar adalah suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang merupakan hasil dari belajar.

Dalam metode belajar dan kesulitan-kesulitan belajar Oemar Hamalik (1983:21) menyebutkan bahwa belajar adalah merupakan integrasi dari pada berbagai pandangan tentang belajar, yaitu ilmu jiwa daya, ilmu jiwa social dan ilmu jiwa gestalt atau organisme. Penjabaran ketiga imu tersebut antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

a. Ilmu jiwa daya

Manusia terdiri dari berbagai daya upaya seperti daya pikir, mengingat, dan mengenal. Belajar disini dapat diartikan usaha melatih daya-daya itu agar berkembang.

b. Ilmu jiwa asosiasi

Manusia terdiri dari asosiasi dari berbagai tanggapan yang masuk ke dalam jiwa kita. Jadi belajar di sini artinya membentuk hubungan stimulus respon dan melatih hubungan-hubungan itu agar bertalian erat.

c. Ilmu jiwa gestalt atau organisme

Jiwa manusia terdiri dari satu keseluruhan yang bulat dan berstruktur sehingga manusia beraktivitas, berinteraksi dengan lingkungan. Jadi belajar di sini artinya mengalami, berbuat, bereaksi, berpikir secara kritis.

Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.


(29)

10

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Menurut Roestiyah (1982:159), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu :

a. Faktor Internal

Fakor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Diantaranya sebagai berikut.

1. Tujuan belajar siswa.

Tujuan yang samar-samar tidak realistis akan menjadi penghalang atas kemajuan belajarnya. Bukan kemajuan yang akan diperolehnya melainkan kegagalan atau kekecewaan yang akan didapat.

2. Minat terhadap bahan pelajaran.

Dalam mengikuti pelajaran di sekolah lanjutan setiap siswa hendaknya mempunyai minat terhadap pelajaran yang sedang diikutinya. Kurangnya minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

3. Kesehatan

Badan yang sehat akan lebih menguntungkan bagi setiap orang dan merupakan faktor pendukung belajar.

4. Kecakapan mengikuti pelajaran

Cakap mengikuti pelajaran apabila siswa mengerti hal yang diajarkan oleh guru.

b. Faktor Eksternal

Kemajuan belajar siswa juga dipengaruhi lingkungan yang ada disekitarnya. Faktor eksternal dapat dikelompokan menjadi beberapa hal sebagai berikut.

1. Yang datang dari sekolah

Faktor yang mempengaruhi kemajuan belajar tidak saja bersumber dari diri sendiri dan dari keluarga akan tetapi dapat juga bersumber dari sekolah antara lain; menciptakan kondisi belajar, cara memberi pelajaran dan perpustakaan sekolah. 2. Yang datang dari lingkungan keluarga

Kita mengetahui sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, karena itu aspek-aspek kehidupan keluarga turut mempengaruhi belajar siswa antara lain; suasana keluarga, pengertian orang tua, dan keadaan sosial ekonomi orang tua. 3. Yang datang dari masyrakat


(31)

12

Beberapa aspek dalam kehidupan masyarakat yang dapat mengganggu kelancaran belajar antara lain; cara hidup lingkungan, teman bergaul dan media massa.

3. Akuntansi

Kata “Accounting” berasal dari kata kerjato accountyang artinya “memperhitungkan” atau “mempertanggungjawabkan”. Ada beberapa definisi akuntansi yang diberikan secara sederhana, secara sedang, dan ada pula yang secara luas. Menurut Moechtar (1989:2) definisi yang telah luas pemakaiannya adalah yang diberikan oleh The American Accounting Association (AAA) adalah “Accounting is the process of identifying, measuring, and communicating information.” Yang artinya

akuntansi adalah proses pengidentifikasi, pengukuran, pengkomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan memperoleh pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan yang tepat bagi para pemakai informasi itu.

Menurut Hadibroto (1978:2) definisi akuntansi yang diberikan Paul Grady dalam penelitian yang dilakukan oleh American Institut Of Certified Public Accountant adalah “Accounting is the body of knowledge and function with systematic originating, authenticating,

recording, classifying, summarizing, analyzing, interpreting supplying

of dependable and significant information covering transactions and

which are in part at least, of financial character, required for the

management and operation of an for the reports that have to be

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

submitted, there on to meet fudiciary and other responsibilities.” Yang

artinya akuntansi adalah akuntansi keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang berhubungan dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan, penganalisisan, penafsiran, dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya, secara sistematik mengenai transaksi-transaksi yang sedikit-dikitnya bersifat finansiil dan yang diperlukan oleh pimpinan operasi suatu badan untuk laporan-laporan yang harus diajukan mengenai hal tadi guna memenuhi pertanggungjawaban yang bersifat keuangan atau lainnya.

Dilihat dari ketiga definisi tersebut maka prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat belajar akuntansi. Dalam usaha untuk memperoleh suatu hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadap pelajaran akuntansi. Agar prestasi belajar akuntansi mengalami kenaikan dapat didukung oleh situasi proses pembelajaran yang baik, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam menciptakan suasana belajar yang baik sangat diperlukan.

Pemilihan teknik pengajaran yang bervariasi tentu saja menuntut kesiapan seorang guru yang lebih banyak dan tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai, dengan demikian siswa merasa betah dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dalam kelas, sehingga dampak yang timbul adalah prestasi belajar siswa akan


(33)

14

meningkat. Namun bukan hanya hal itu saja, mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang menuntut seorang siswa untuk lebih berpartisipatif aktif dalam proses pendidikan, karena dalam pembelajaran tidak hanya guru saja yang harus aktif.

B. Motivasi Belajar Akuntansi

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar yaitu keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar-mengajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan. (Winkel, 1989:92)

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberi gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Maka dari itu motivasi belajar penting bagi guru dan siswa. (Dimyati, 1994: 85). Bila motivasi disadari oleh siswa, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik. Guru juga mempunyai tugas untuk mengubah siswa tak berminat menjadi bersemangat belajar. Mengubah siswa cerdas yang acuh menjadi bersemangat.

Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk (Winkel, 1983:27) yaitu: 1. Motivasi ekstrinsik : bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu program yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

2. Motivasi intrinsik : bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajarnya di mulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Siswa yang memiliki motivasi ini akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial bukan sekedar symbol atau seremonial.

Selain itu ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Dimyati (1994:97) unsur-unsur motivasi belajar tersebut adalah :

1. cita-cita/aspirasi siswa; 2. kemampuan siswa; 3. kondisi siswa;

4. kondisi lingkungan siswa;

5. unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; 6. upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Jadi motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu dengan motivasi belajar akuntansi yang tinggi, siswa akan merasa senang belajar akuntansi dan terdorong untuk belajar giat serta mendapatkan suatu prestasi yang memuaskan.


(35)

16

C. Minat Belajar Akuntansi

Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Menurut Hornby (1974:45), Wayan (1981:124), Kartini Kartono(1980:109) minat pada hakekatnya merupakan perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa terikat dengan sesuatu obyek walaupun tidak ada yang menyuruh. Minat mengandung unsur keinginan, baik keinginan untuk memiliki maupun keinginan untuk mengetahui obyek yang diingini (Walgito, 1982:133). Keinginan merupakan usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan. Minat juga mengandung unsur rasa suka atau rasa senang terhadap suatu obyek. Sebagai contoh seseorang yang suka akan pelajaran akuntansi maka orang itu akan merasa senang membaca dan mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi. Menurut Winkel (1989:105) diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi/pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari materi tersebut.

Oleh karena minat adalah merupakan suatu perasaan atau sikap maka keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

Sukardi (1988:63) ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat.

1. Minat yang diekspresikan/ekspressed interest yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Contoh : Seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar akuntansi.

2. Minat yang diwujudkan/manifest interest yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Contoh : Siswa yang aktif dalam kegiatan drama. 3. Minat yang diinvestariskan/inventoried interest yaitu seseorang

dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

Menurut Winkel (1989:105) faktor-faktor pendorong minat sebagai berikut:

1. drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup;

2. dorongan keadaan, yang mana keadaan itu ditimbulkan oleh dorongan determinant di atas;

3. kegiatan mencapai tujuan, komponen ini dilandasi oleh komponen dorongan determinant dan dorongan keadaan. Tercapainya tujuan individu;


(37)

18

4. mengendurnya dorongan karena tujuan telah tercapai, serta keinginan dan kebutuhan telah tercapai;

5. efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasnya.

Kemampuan komponen itu bekerja berhubungan atau berkelanjutan dari yang pertama hingga yang terakhir, sebagai landasan tumbuhnya minat seseorang untuk bertindak atau memusatkan perhatiannya kedalam suatu hal. (Sukardi, 1988:183)

Minat berhubungan dengan kecenderungan individu untuk memusatkan perhatian dan meningkatkan aktivitas mental dan kegiatan kepada suatu obyek. Minat selalu berhubungan dengan kemampuan, kebutuhan, pengalaman pada diri individu. Jadi minat bertujuan kepada suatu obyek yang banyak sangkut pautnya dengan individu.

Minat seseorang dapat diukur melalui kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan dan melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek. Super dan Crites yang dikutip Wilis (1989:33) mengemukakan bahwa ada 4 cara untuk mengetahui minat seseorang, yaitu :

1. melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang disenangi dan yang tidak disenangi;

2. melalui pengamatan mengenai hal-hal yang sering dilakukan. 3. melalui test obyektif;

4. Melalui tes minat yang telah dipersiapkan secara baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

Menurut Nurkancana (1983:225) ada pun keberhasilan atau kegagalan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh faktor minat. Faktor-faktor minat itu meliputi :

1. Perkembangan fisik dan mental, minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental pada waktu mencapai kematangan minat stabil.

2. Kesempatan belajar, minat tumbuh dari rumah namun karena luasnya lingkup sosial, anak menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah.

3. Pengaruh orang tua, orang tua mempengaruhi sikap anak. 4. Hubungan guru dengan murid.

5. Penerimaan kelompok oleh teman sebaya. 6. Keberhasilan akademis.

7. Lingkungan sosial.

Oleh sebab itu pengajaran akuntansi mulai diajarkan di sekolah SMU maupun SMK. Seorang siswa yang ingin benar-benar bisa dan memahami benar pelajaran akuntansi harus mempunyai minat karena dengan mempunyai minat belajar akuntansi yang tinggi, kemungkinan siswa itu akan berhasil. Tanpa adanya minat dan keinginan untuk belajar, maka siswa tidak akan bisa menguasai akuntansi. Untuk itu perlu adanya cara untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar akuntansi yaitu :


(39)

20

1. membangkitkan adanya suatu kebutuhan tentang mata pelajaran akuntansi;

2. menghubungkan dengan persoalan yang ada;

3. memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; 4. menggunakan berbagai macam bentuk mengajar yang membuat

siswa tetap semangat.

Dengan minat belajar akuntansi yang tinggi akan didapatkan prestasi belajar yang baik dan memuaskan. Dengan demikian yang dimaksud minat dalam penelitian ini adalah perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa tertarik siswa terhadap mata pelajaran akuntansi.

D. Bimbingan Guru

Menurut Dewa Ketut (1988:8) bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam menetapkan pilihan dan penyesuian diri, serta di dalam memecahkan masalah-masalah. Bimbingan berarti pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. Bantuan itu bersifat psikologis yang artinya dengan bantuan itu seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya (Winkel, 1991:17). Bimbingan ditinjau dari arti-arti seperti di atas, menunjukan dua hal (Dewa, 1983:63) yaitu memberikan informasi dan Menuntun atau mengarahkan ke arah suatu tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

Dengan bimbingan di kelas diartikan suatu proses bantuan kepada anak didik yang dilaksanakan secara terus-menerus supaya anak didik dapat menemukan cara belajar yang efisien dan efektif.

Selain itu belajar merupakan suatu kegiatan pengajaran di sekolah, maka wajiblah para siswa dibimbing agar mencapai tujuan belajar. Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa agar mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap siswa dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal.

Tujuan bimbingan belajar secara terperinci menurut Dewa Ketut (1983:79) adalah sebagai berikut:

1. mencarikan cara-cara yang efisisen dan afektif bagi anak didik; 2. menunjukan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan

buku pelajaran;

3. menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi. Dengan bimbingan belajar diharapkan para siswa dapat melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar yang optimal sesuai potensi, bakat, minat, motivasi serta kemampuan yang ada.

Dalam hal itu, guru sebagai pengelola pembelajaran dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap murid dapat belajar dengan baik. Sedangkan dengan fungsinya sebagai evaluator, dituntut untuk secara terus-menerus


(41)

22

mengikuti prestasi belajar yang telah dicapai siswa. Guru sebagai pembimbing dituntut untuk memberikan pendekatan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam setiap proses pembelajaran berlangsung.

Bimbingan yang dimaksud disini adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang guru yang menjadi seorang pendidik sekaligus menjadi pembimbing. Bimbingan dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik belajar, serta membantu anak didik dalam mengatasi masalah, sebagai contoh bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat. Bimbingan dalam penelitian ini adalah bimbingan yang dilakukan guru dalam membantu siswa untuk lebih mendalami suatu materi khususnya akuntansi. Bimbingan itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa bagi yang kurang mampu dalam menguasai bidang studi akuntansi.

E. Kerangka Teoritik

1. Hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan guru kepada siswa dalam hal pelajaran. Bimbingan yang diberikan guru kepada murid tentu mempunyai maksud yang baik. Sedangkan prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

mengajar. Dengan bimbingan dari guru siswa menjadi berminat dalam belajar, sehingga prestasi siswa dapat baik. Hal ini dapat membuktikan adanya pengaruh bimbingan guru di kelas terhadap prestasi belajar akuntansi.

2. Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi.

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap suatu hal. Dalam hal ini keinginan untuk belajar akuntansi. Teori tersebut menunjukkan adanya minat belajar pada diri siswa, maka siswa dapat berprestasi. Sedangkan prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Hal ini membuktikan ada pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. 3. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

siswa.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan menimbulkan arah pada kegiatan belajar demi tercapainya suatu tujuan. Dalam hal ini menimbulkan semangat siswa untuk belajar akuntansi. Dengan teori tersebut jika siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi maka prestasi siswa akan meningkat. Sedangkan prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai


(43)

informasi-24

informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Hal ini membuktikan adanya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan penelitian, hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang mengandung dua variabel. Berdasarkan kajian teori di atas maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut.

1. Ada hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

2. Ada hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

3. Ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

25

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini ditinjau dari segi tujuan termasuk penelitian terapan karena dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. (Sugiyono, 1999:5)

Ditinjau menurut metodenya,penelitian ini termasuk penelitian survey karena penelitian ini dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel. (Sugiyono, 1997:7)

Ditinjau dari tingkat penjelasannya, penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono, 1999:11) Sedangkan dilihat dari jenis data, penelitian ini termasuk data kuantitatif karena data berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan. (Sugiyono, 1999:14)

B. Jadwal Penelitian

Waktu : Bulan April 2010 – Juli 2010


(45)

26

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian adalah orang yang akan diteliti atau orang yang akan menjadi subyek informasi. Disini yang akan menjadi subyek dari penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA STELLA DUCE 2.

2. Obyek Penelitian adalah sasaran yang ingin diteliti yang berkaitan dengan subyek penelitian.

Obyek penelitian yang diperlukan adalah bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA tahun ajaran 2009/2010.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.(Arikunto, 2006:131). Dalam penelitian ini digunakan sampel karena akan lebih efisien (dalam arti uang, waktu dan tenaga). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 54 siswa. Jumlah sampel ini sudah memenuhi syarat yaitu seluruh jumlah populasi.

3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling atau pengambilan sampel secara acak. Menurut Suhasimi (2006:134), di dalam pengambilan sampel, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

“mencampur” subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap untuk memperoleh kesempatan menjadi sampel. Apabila subyeknya kurang dari 100 maka diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan bila subyeknya lebih dari 100 maka diambil 10-15% atau 20-25%.

E. Metoda Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian digunakan alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kuesioner

Kuesioner menurut Suharsimi (2006:151) adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” Kuesioner dalam penelitian ini untuk mengungkapkan data tentang bimbingan guru di kelas, minat belajar, dan motivasi belajar akuntansi siswa.

2. Dokumentasi

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mengumpulkan data berdasarkan data yang sudah ada di SMA STELLA DUCE 2. Data tersebut meliputi data-data monografi tentang keadaan sekolah seperti


(47)

28

jumlah siswa, jumlah guru, fasilitas siswa, dan prestasi belajar akuntansi siswa.

F. Data Yang Diperlukan

Data Primer adalah yang diperoleh dari responden melalui daftar pertanyaan yang meliputi data tentang:

1. data pribadi siswa; 2. bimbingan guru di kelas; 3. minat belajar siswa; 4. motivasi belajar siswa;

5. prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI semester II.

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

“Variabel adalah obyek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”(Arikunto,1993:91). Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Bimbingan guru di kelas

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator No. Pertanyaan

+

- Bimbing-an Guru

a. Pemberian bimbingan oleh guru 1,2,5,8,9 3

b. Perilaku guru pada saat memberikan bimbingan

6,14 4,7,12,15

c. Perilaku siswa terhadap bimbingan guru

11,13 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

2. Minat belajar siswa

Tabel 3.2

Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator No. Pertanyaan

+

-Minat Belajar

a. Keinginan siswa dalam belajar 22,24,27 29 b. Sikap siswa dalam mengikuti

pelajaran

16,18,20 17,19,21 c. Suasana pelajaran 23 25,26,28

3. Motivasi belajar siswa

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator No. Pertanyaan

+

-Motivasi Belajar

a. Ketekunan 31,33,40,43 b. Dorongan untuk lebih baik 32,34,36,37,42,44

c. Memenuhi kewajiban 38,45 39,41

d. Hukuman 35

Untuk mengukur bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar akuntansi siswa digunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Skala pengukuran yang digunakan berkisar pada pilihan jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pemberian skor dalam skala likert ini digunakan pengukuran sebagai berikut.

Tabel 3.4 Skala Likert

Jawaban Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif Sangat Setuju (SS)

Setuju (S) Ragu-ragu (RR) 5 4 3 1 2 3


(49)

30

Tidak Setuju (TS)

SangatTidak Setuju(STS)

2 1

4 5

4. Prestasi belajar akuntansi siswa dapat diperoleh dari dokumentasi yang ada di sekolah siswa kelas XI semester II.

H. Pengujian Kuesioner

Untuk mengetahui apakah kuesioner ini valid dan reliabel atau tidak, maka perlu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi atau instrument dikatakan valid apabila instrument itu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini, besar koefisien validitas yang digunakan dalam menganalisis soal menggunakan rumus product – moment pearson

(Arikunto, 1996:254) rxy =

Keterangan :

N = jumlah responden

∑X = jumlah skor dalam sebaran x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

∑Y = jumlah skor dalam sebaran y

∑X2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam x ∑Y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam y ∑XY = jumlah dari koefisien x dan y

r

xy = jumlah perkalian x dan y

Setelah koefisien korelasi (rxy) ditemukan, perlu diuji dengan rtb

pada taraf signifikan 5%. Jika rxy> rtbberarti alat ukur tersebut valid.

Pelaksanaan analisis uji coba validitas penelitian ini diberikan kepada siswa kelas XI SMA STELLA DUCE 2, dengan jumlah responden 30 siswa. Dari hasil uji coba diketahui harga kriteria

product moment tabel (rtb) sebesar 0,361 yang berasal dari n = 30

pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan bantuan program SPSS diperoleh nilai r hitung seperti yang terdapat pada output validitas pada kolomCorrected item-Total Correlation.

Hasil pengujian variabel ini memperlihatkan bahwa r hitung > r tabel sehingga seluruh kuesioner dinyatakan valid. Berikut output setiap variabel kecuali prestasi belajar.


(51)

32

Tabel 3.5

Output Vailiditas Variabel Bimbingan Guru Di Kelas Item-Total Statistics

53.33 35.402 .642 .826 .800 53.43 33.771 .644 .862 .793 53.30 35.734 .461 .689 .805 53.43 33.495 .466 .687 .802 53.60 33.903 .492 .532 .800 54.83 32.420 .381 .749 .814 53.83 33.385 .400 .642 .808 53.50 35.362 .523 .640 .802 53.63 34.654 .390 .715 .807 54.13 30.878 .495 .863 .803 54.03 34.516 .383 .463 .808 53.83 34.626 .393 .489 .807 53.90 34.093 .442 .635 .804 53.47 36.120 .373 .746 .809 53.67 36.299 .405 .753 .808 item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Tabel 3.6

Output Validitas Variabel Minat Belajar Item-Total Statistics

48.23 53.151 .517 .609 .860 48.73 53.720 .567 .606 .859 48.43 53.771 .555 .516 .859 49.10 52.576 .498 .540 .861 48.13 54.878 .373 .430 .867 48.50 52.466 .419 .419 .867 48.80 56.028 .431 .675 .865 48.20 55.131 .493 .494 .862 48.27 51.926 .651 .753 .854 48.43 49.082 .749 .818 .847 48.90 52.714 .555 .594 .858 48.50 55.224 .405 .630 .865 49.03 45.482 .759 .798 .846 48.47 53.775 .364 .645 .869 49.20 53.200 .467 .537 .863 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

Tabel 3.7

Output Validitas Variabel Motivasi Belajar

Item-Total Statistics

49.00 43.862 .538 .770 .830 49.00 43.655 .419 .494 .838 49.20 44.372 .579 .675 .830 49.70 44.079 .452 .723 .835 48.40 45.076 .376 .678 .839 48.80 44.303 .634 .873 .828 48.90 45.197 .541 .631 .832 48.37 38.585 .525 .649 .837 48.13 45.016 .564 .599 .831 48.37 44.171 .590 .712 .829 48.57 41.840 .374 .481 .848 48.70 44.079 .601 .745 .828 48.87 44.878 .519 .738 .832 48.60 45.283 .432 .768 .836 48.67 45.954 .428 .595 .837 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Suatu tes dipandang reliabilitas kalau tes tersebut mengukur secara akurat dan konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Pengujian reliabilitas skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bagian belahan soal. Hasil dari dua belahan tersebut yakni skor-skor yang berasal dari item-item yang bernomor ganjil dan genap diperbandingkan dengan menggunakan teknik Product Moment Pearson dan untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumusSpearman-Brown:


(53)

34

2 x rgg

rtt = 

1 + rgg

Keterangan : rtt= koefisien reliabilitas

rgg= koefisien ganjil

Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara 1 sampai dengan -1. Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh digunakan koefisien korelasi dalam taraf signifikan 5%.

Berdasarkan bantuan program SPSS, pengujian reliabilitas cukup dilihat dari alpha cronbach pada laporan output validitas dan realibilitas. Menurut Natalina (2008:24), jika alpha cronbach > dari 0.6 maka dikatakan kuesioner tersebut reliabel. Dari output setiap variabel diketahui nilainya sebagai berikut.

Tabel 3.8 Reliabilitas

Variabel Bebas Nilai Alpha Cronbach

Kesimpulan Bimbingan Guru di

kelas

0.815 Reliabel Minat belajar siswa 0.869 Reliabel Motivasi belajar

siswa

0.843 Reliabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

Tabel 3.9

Output Reliabilitas Variabel Bimbingan Guru Di Kelas

Reliability Statistics

.815 .841 15 Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Tabel 4.0

Output Reliabilitas Variabel Minat Belajar

Reliability Statistics

.869 .871 15 Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Tabel 4.1

Output Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar

Reliability Statistics

.843 .867 15 Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

I. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan persamaan korelasi

product moment pearson. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaanproduct moment pearsonantara lain sebagai berikut.


(55)

36

1. Pengujian Normalitas

“Pengujian normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor dalam sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu populasi dengan distribusi teoritis” (Siegel, 1997:59). Dalam pengujian normalitas, peneliti menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov

karena uji ini dapat digunakan pada sampel besar atau kecil. Untuk sebaran data normal jika Probabilitas Asimptot > 0.05 berarti sebaran data normal.

Hasil pengujian normalitas residual variabel bebas bimbingan guru di kelas, minat belajar, dan motivasi belajar dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0.119. Oleh karena nilai probabilitas tersebut lebih dari 0.05 berarti distribusi ketiga variabel bebas masuk terhadap variabel terikat. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 12 diperoleh output sebagai berikut.

Tabel 4.2 Output Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

54 54 54 54

57.06 52.67 53.43 .0000000 5.210 5.660 5.225 4.01915209 .089 .073 .126 .162 .079 .073 .126 .162 -.089 -.056 -.089 -.119 .651 .536 .926 1.188 .791 .936 .358 .119 N

Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

X1_

BIMBINGAN X2_MINAT X3_MOTIVASI

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Pengujian Hipotesis I

Ho1: Tidak ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi

belajar pada mata pelajaran akuntansi.

Ha1: Ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi

belajar pada mata pelajaran akuntansi. b. Pengujian Hipotesis II

Ho2: Tidak ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar

pada mata pelajaran akuntansi.

Ha2: Ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar pada

mata pelajaran akuntansi. c. Pengujian Hipotesis III

Ho3: Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar

pada mata pelajaran akuntansi.

Ha3: Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada

mata pelajaran akuntansi.

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi menggunakan statistik non parametrik korelasi product moment pearson. Koefisien korelasi berkisar dari -1 sampai dengan 1. Apabila koefisien korelasi mendekati 1 dan -1 menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Sebaliknya apabila mendekati nilai 0, maka hubungannya semakin lemah. Tanda


(57)

38

positif dan negatif menunjukkan arah hubungan dua variabel apakah positif atau negatif.

Untuk dapat memberikan penafsiran hubungan antara variabel maka dapat berpedoman pada kriteria r yang tertera pada tabel dibawah ini (Syafaruddin, 2004:187):

Tabel 4.3

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi r

Interval Koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

39

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada sub pokok bahasan ini akan diuraikan tentang masukkan data dari masing-masing variabel. Data dikumpulkan dengan cara membagikan instrument penelitian pada 54 responden sebaran, nilai keempat variabel selengkapnya sebagai berikut.

1. Variabel prestasi belajar akuntansi

Berdasarkan data hasil penelitian, nilai tertinggi dari variabel prestasi belajar adalah 81 dan nilai terendah adalah 63. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel 4.4

Deskripsi Prestasi Belajar

Nilai Prestasi Belajar Jumlah Kategori Frek %

78 - 100 2 3.7% Sangat Tinggi 75 - 77 3 5.6% Tinggi 73 - 74 1 1.8% Cukup 71 - 72 7 13% Rendah < 70.99 41 75.9% Sangat rendah

Jumlah 54 100%

Dari tabel dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah siswa yang memiliki nilai kategori sangat rendah yaitu 41 siswa (75.9%); kategori rendah 7 siswa (13%); kategori tinggi 3 siswa (5.6%); kategori


(59)

40

sangat tinggi 2 siswa (3.7%); dan kategori cukup 1 siswa (1.8%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dikategorikan sangat rendah.

2. Variabel bimbingan guru di kelas

Berdasarkan data hasil penelitian, nilai tertinggi dari variabel prestasi belajar adalah 67 dan nilai terendah adalah 45. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel 4.5

Deskripsi Bimbingan Guru

Nilai Prestasi Belajar Jumlah Kategori Frek %

63 - 100 8 14.8% Sangat Tinggi 60 - 62 9 16.7% Tinggi 58 - 59 10 18.5% Cukup 55 - 57 13 24% Rendah < 54.99 14 26% Sangat rendah

Jumlah 54 100%

Dari tabel dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah siswa yang memiliki nilai kategori sangat rendah yaitu 14 siswa (26%); kategori rendah 13 siswa (24%); kategori cukup 10 siswa (18.5%); kategori tinggi 9 siswa (16.7%); dan kategori sangat tinggi 8 siswa (14.8%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan guru di kelas dikategorikan sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

3. Variabel minat belajar siswa

Berdasarkan data hasil penelitian, nilai tertinggi dari variabel prestasi belajar adalah 65 dan nilai terendah adalah 40. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel 4.6

Deskripsi Minat Belajar Siswa

Nilai Prestasi Belajar Jumlah Kategori Frek %

61 - 100 5 9,3% Sangat Tinggi 57 - 60 8 14.8% Tinggi 55 - 56 7 13% Cukup 52 - 54 11 20.3% Rendah < 51.99 23 42.6% Sangat rendah

Jumlah 54 100%

Dari tabel dapat diketahui bahwa sebagian beasr jumlah siswa yang memiliki nilai kategori sangat rendah yaitu 23 siswa (42.6%); kategori rendah 11 siswa (20.3%); kategori tinggi 8 siswa (14.8%); kategori cukup 7 siswa (13%); dan kategori sangat tinggi 5 siswa (9.3%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa dikategorikan sangat rendah.

4. Variabel motivasi belajar siswa

Berdasarkan data hasil penelitian, nilai tertinggi dari variabel prestasi belajar adalah 69 dan nilai terendah adalah 42. Berikut ini


(61)

42

disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabel 4.7

Deskripsi Motivasi Belajar Siswa

Nilai Prestasi Belajar Jumlah Kategori Frek %

64 - 100 3 5.5% Sangat Tinggi 60 - 63 4 7.4% Tinggi 57 - 59 3 5.5% Cukup 54 - 56 14 26% Rendah < 53.99 30 55.6% Sangat rendah

Jumlah 54 100%

Dari tabel dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah siswa yang memiliki nilai kategori sangat rendah yaitu 30 siswa (55.6%); kategori rendah 14 siswa (26%); kategori tinggi 4 siswa (7.4%); dan kategori sangat tinggi berimbang dengan kategori cukup sebesar 3 siswa (5.5%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dikategorikan sangat rendah.

B. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis

1.Hubungan Bimbingan Guru Di Kelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa.

a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian:

Ho = Tidak ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

Ha = Ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

b. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.8

Output Hasil Uji Hipotesis Bimbingan Guru Di Kelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Correlations

1.000 -.019

-.019 1.000

. .446

.446 .

54 54

54 54

Y_PRESTASI X1_BIMBINGAN Y_PRESTASI X1_BIMBINGAN Y_PRESTASI X1_BIMBINGAN Pearson Correlation

Sig. (1-tailed) N

Y_PRESTASI

X1_ BIMBINGAN

Berdasarkan hasil pengujian statistik tabel 4.8 tampak bahwa nilai coefficient correlation Pearson = 0.019. Koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa derajat hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa adalah sangat rendah, sedang tanda negatif (-) menunjukkan bahwa semakin tinggi bimbingan guru di kelas semakin rendah prestasi belajar akuntansi siswa. Nilai probabilitas (ρ) hasil pengujian menunjukkan Sig.(1-tailed)= 0.446 > α = 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa.


(63)

44

2.Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa. a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian:

Ho = Tidak ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Ha = Ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

b. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.9

Output Hasil Uji Hipotesis Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Correlations

1.000 .086 .086 1.000

. .269

.269 .

54 54

54 54

Y_PRESTASI X2_MINAT Y_PRESTASI X2_MINAT Y_PRESTASI X2_MINAT Pearson Correlation

Sig. (1-tailed) N

Y_PRESTASI X2_MINAT

Berdasarkan hasil pengujian statistik tabel 4.9 tampak bahwa nilai coefficient correlation Pearson = 0.086. Koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa derajat hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa adalah sangat rendah. Nilai probabilitas (ρ) hasil pengujian menunjukkan Sig.(1-tailed) = 0.269 > α = 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

3. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa. a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian:

Ho = Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Ha = Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

b. Pengujian Hipotesis

Tabel 5.0

Output Hasil Uji Hipotesis Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Correlations

1.000 -.177

-.177 1.000

. .100

.100 .

54 54

54 54

Y_PRESTASI X3_MOTIVASI Y_PRESTASI X3_MOTIVASI Y_PRESTASI X3_MOTIVASI Pearson Correlation

Sig. (1-tailed) N

Y_PRESTASI X3_MOTIVASI

Berdasarkan hasil pengujian statistik tabel 5.0 tampak bahwa nilai coefficient correlation Pearson = 0.177. Koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa derajat hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa adalah sangat rendah, sedang tanda negatif (-) menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar semakin rendah prestasi belajar akuntansi siswa. Nilai probabilitas (ρ) hasil pengujian menunjukkan Sig.(1-tailed) = 0.100 > α = 0,05.


(65)

46

Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

C. Pembahasan

1. Hubungan Bimbingan Guru Di Kelas Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) sebesar 0.446 lebih besar dari taraf signifikan sebesar 0.05. Dan juga dapat dilihat pada deskripsi bimbingan guru di kelas yang dikategorikan cukup rendah (14 responden atau 26%).

Deskripsi prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki nilai prestasi yang sangat rendah (41 responden atau 75.9%). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan lazimnya ditunjukkan oleh nilai test atau berupa angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan test hasil belajar atau test prestasi (Masidjo, 1995:102-103). Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Penilaian prestasi belajar akademik di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan guru di kelas ternyata tidak berhubungan dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

Menurut dugaan peneliti hasil penelitian ini disebabkan karena adanya faktor-faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya tujuan belajar siswa, minat terhadap bahan pelajaran, kesehatan dan kecakapan mengikuti pelajaran. Faktor eksternal yaitu faktor eksternal seorang individu yang dikelompokan menjadi tiga hal, yakni yang datang dari sekolah, dari lingkungan keluarga dan dari masyarakat.

Dengan ditemukan bukti bahwa bimbingan guru di kelas tidak mempunyai hubungan dengan prestasi belajar akuntansi siswa, maka hal ini memberikan masukan bagi para guru SMA STELLA DUCE 2 untuk senantiasa lebih membimbing siswi dalam belajar tanpa mengenal lelah demi meningkatkan prestasi belajar tanpa mengenal lelah demi meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Pihak sekolah juga hendaknya memberi kesempatan kepada para guru untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pendidik yang melakukan rekayasa pembelajaran. Rekayasa pembelajaran tersebut dilakukan berdasarkan kurikulum yang berlaku yaitu dengan membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang berupa dampak pembelajaran sehingga para guru mempunyai pengalaman dalam hal pendidikan yang akhirnya sangat


(67)

48

berguna dalam membimbing siswa dan akhirnya siswa menjadi utuh dan mandiri.

2. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) sebesar 0.269 lebih besar dari taraf signifikan sebesar 0.05. Dan juga dapat dilihat pada deskripsi minat belajar yang dikategorikan rendah (23 responden atau 42.6%).

Deskripsi prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki nilai prestasi yang sangat rendah (41 responden atau 75.9%). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan lazimnya ditunjukkan oleh nilai test atau berupa angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan test hasil belajar atau test prestasi (Masidjo, 1995:102-103). Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Penilaian prestasi belajar akademik di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar ternyata tidak berhubungan dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Menurut dugaan peneliti hasil penelitian ini disebabkan karena adanya

faktor-PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya tujuan belajar siswa, minat terhadap bahan pelajaran, kesehatan dan kecakapan mengikuti pelajaran. Faktor eksternal yaitu faktor eksternal seorang individu yang dikelompokan menjadi tiga hal, yakni yang datang dari sekolah, dari lingkungan keluarga dan dari masyarakat.

Dengan ditemukan bukti bahwa minat belajar tidak mempunyai hubungan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa, maka hal ini memberikan masukan bagi para guru untuk dapat membangkitkan minat belajar siswa dengan jalan membangkitkan adanya suatu kebutuhan tentang pelajaran akuntansi, menghubungkan dengan persoalan yang ada, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, dan menggunakan berbagai macam bentuk mengajar yang membuat siswa tetap bersemangat sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

3. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai


(69)

50

probabilitas koefisien regresi (ρ) sebesar 0.100 lebih besar dari taraf signifikan sebesar 0.05. Dan juga dapat dilihat pada deskripsi motivasi belajar yang dikategorikan rendah (30 responden atau 55.6%).

Deskripsi prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki nilai prestasi yang sangat rendah (41 responden atau 75.9%). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan lazimnya ditunjukkan oleh nilai test atau berupa angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan test hasil belajar atau test prestasi (Masidjo, 1995:102-103). Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Penilaian prestasi belajar akademik di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar ternyata tidak berhubungan dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Menurut dugaan peneliti hasil penelitian ini disebabkan karena adanya faktor-faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya tujuan belajar siswa, minat terhadap bahan pelajaran, kesehatan dan kecakapan mengikuti pelajaran. Faktor eksternal yaitu faktor eksternal seorang individu yang dikelompokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(70)

menjadi tiga hal, yakni yang datang dari sekolah, dari lingkungan keluarga dan dari masyarakat.

Dengan ditemukan bukti bahwa motivasi belajar tidak mempunyai hubungan dengan prestasi belajar akuntansi siswa, maka hal ini memberikan masukan bagi para siswa untuk senantiasa termotivasi dalam belajar. Dengan cara menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan akhir; membesarkan semangat belajar; dan mengarahkan kegiatan belajar sabagai ilustrasi bahwa dengan belajar serius akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya, bila motivasi disadari oleh siswa, maka sesuatu pekerjaan dalam hal ini belajar akan terselesaikan dengan baik. Sedangkan bagi guru memberi masukkan untuk membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat. Selain itu untuk agar termotivasi belajar siswa kuat, perlu diciptakan suasana belajar yang menggembirakan, misalnya kondisi gedung, tata ruang kelas, alat-alat belajar mempengaruhi pada kegiatan pembelajaran disamping kondisi fisik tersebut suasana pergaulan di sekolah juga berpengaruh pada kegiatan belajar.


(71)

52 BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, hubungan bimbingan guru di kelas,minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa di SMA Stella Duce 2, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Tidak ada hubungan bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitasi (ρ) sebesar 0.446 lebih besar dari taraf signifikan (α) sebesar 0.05. Artinya bimbingan guru di kelas tidak memperkuat prestasi belajar akuntansi siswa.

2. Tidak ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) sebesar 0.269 lebih besar dari taraf signifikan (α) sebesar 0.05. Artinya minat belajar tidak memperkuat prestasi belajar akuntansi siswa. 3. Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) sebesar 0.100 lebih besar dari taraf signifikan (α) sebesar 0.05. Artinya motivasi belajar tidak memperkuat prestasi belajar akuntansi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(72)

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penyajian hasil penelitian memiliki keterbatasan. Beberapa keterbatasan penulis sebagai berikut : 1. Semua data penelitian tersebut diperoleh dari kuesioner yang telah diisi

oleh para siswa yang bersangkutan sehingga kebenaran penelitian ini tergantung dari keseriusan siswa dalam mengisi kuesioner. Penulis tidak bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden. Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak secara jujur maka hasil penelitian ini tentu tidak berlaku secara penuh.

2. Penulis menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini menyangkut masalah biaya, kemampuan, waktu sehingga peneliti hanya dapat meneliti pengaruh bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa padahal masih banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. Maka penelitian ini masih perlu untuk disempurnakan.

C. Saran

1. Bagi SMA Stella Duce 2 untuk senantiasa mempertahankan dan terus meningkatkan kondisi suasana belajar misalnya kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat-alat belajar, media dan sumber belajar atau aturan-aturan yang dapat membuat siswa untuk disiplin.

2. Bagi guru hendaknya dapat memberi bimbingan dalam kelas, meningkatkan minat belajar dan motivasi belajar siswa sampai berhasil.


(73)

54

Selain itu guru dapat menemukan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa dengan langkah-langkah pengamatan perilaku belajar, analisis hasil belajar, tes hasil belajar. Dengan langkah-langkah itu guru memperoleh peluang menghimpun data siswa berkenaan dengan proses belajar mengajar dan hasil belajar. Dan juga para guru hendaknya terus berusaha meningkatkan kualitasnya sebagai pendidik, dengan cara diadakannya rekoleksi antar guru, mengikuti seminar-seminar ataupun ada beasiswa dari sekolah untuk melanjutkan sekolah sehingga pengalaman dalam membimbing para siswa terus berkembang.

3. Bagi siswa sendiri, diharapkan dengan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar yang ada mampu meningkatkan prestasi belajarnya dan juga hendaknya mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Para siswa hendaknya juga memperhatikan dan menanggapi minat yang ada pada dirinya, dan selalu termotivasi untuk belajar, karena dengan itu semua diharapkan prestasi belajar akuntansinya akan meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(74)

55

Arikunto, Suharsimi. 1984.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bina Aksara.

_________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Brataningrum, Natalina Premastuti. 2008. Modul Pengolahan Data Elektronik I (PDE I).Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Dimyati, dkk. 1994.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 1989. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Dalam Belajar. Bandung : Tarsito

Hadibroto. 1980.Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta : LP3ES

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Roestiyah, N.K. 1982.Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : Bina Aksara. Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Siregar, Syafaruddin. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian. Yogyakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sudjana. 1992.Metode Satistika. Bandung: PT Transito.

Sugiyono. 1999.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alphabeta. ________. 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alphabeta. Sukardi, Dewa Ketut. 1988.Bimbingandan Konseling. Jakarta : Bina Aksara.


(75)

56

Trihendradi, Cornelius. 2005. Step by Step Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Andi

Wayan, N. dkk. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Pendidikan. Winkel. 1983.Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia. ______. 1989.Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.

http://agustiawan99-spss.blogspot.com/2011/03/10.html www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/4/1-45.pdf http://junaidichaniago.wordpress.com/2008/05/28/menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(76)

LAMPIRAN 1


(77)

57

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

(Studi Kasus pada SMA Stella Duce 2 Kelas XI IPS)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(78)

Kepada Yth: Siswi kelas XI IPS di SMA Stella Duce 2

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul ”PENGARUH BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA”. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan skripsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan memberikan jawaban atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini dan tidak berpengaruh pada nilai akademik. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini mengganggu aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara-saudara, saya mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, April 2010

Fransiskus Ardhi Eka Siwi Peneliti


(79)

59

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 4 (empat) bagian:

Bagian I Identitas Responden

Bagian II Pernyataan mengenai bimbingan guru di kelas

Bagian III Pernyataan mengenai minat belajar akuntansi siswa

Bagian IV Pernyataan mengenai motivasi belajar akuntansi siswa

2. Berilah tanda (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan.

3. Untuk kuesioner bagian II dan III pilihlah SS jika sangat setuju dengan pernyataan

S jika setuju dengan pernyataan

RR jika ragu-ragu dengan pernyataan

TS jika tidak setuju dengan pernyataan

STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan

4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semua dijawab.

Identitas Responden

1. Nama : ...

2. Kelas : ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(80)

BIMBINGAN GURU DI KELAS

NO. PERNYATAAN SS S RR TS STS

1. Guru selalu memberikan bimbingan kepada siswa sewaktu belajar akuntansi di kelas. 2.

Guru segera memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar akuntansi.

3.

Guru tidak pernah memberikan bimbingan kepada murid sewaktu belajar akuntansi di kelas.

4. Guru menyepelekan murid yang mengalami kesulitan.

5. Guru selalu memberikan bimbingan materi pelajaran dengan baik.

6. Guru biasanya lebih banyak memberikan bimbingan bagi siswa yang nilainya kurang. 7. Guru selalu marah bila ada siswa yang

bertanya dengan tidak serius. 8.

Guru selalu memberi bimbingan ketika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.

9. Guru selalu memberikan bimbingan tanpa pilih kasih.

10. Anda merasa tidak senang bila ada teman yang lebih diperhatikan guru.

11. Anda selalu minta bimbingan guru bila anda tidak dapat mengerjakan tugas.

12. Guru selalu memperhatikan siswa yang pandai saja.

13. Anda selalu memperhatikan guru pada saat guru memberikan bimbingan.

14. Guru selalu menuntun siswa langkah demi langkah bila siswa kesulitan.

15. Guru selalu marah bila siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan.


(1)

UJI PRODUCT MOMENT PEARSON

Variabel bimbingan guru di kelas

dengan prestasi belajar akuntansi belajar siswa

Correlations 1.000 -.019 -.019 1.000 . .446 .446 . 54 54 54 54 Y_PRESTASI X1_BIMBINGAN Y_PRESTASI X1_BIMBINGAN Y_PRESTASI X1_BIMBINGAN Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Y_PRESTASI X1_ BIMBINGAN

Variabel minat belajar

dengan prestasi belajar akuntansi belajar siswa

Correlations 1.000 .086 .086 1.000 . .269 .269 . 54 54 54 54 Y_PRESTASI X2_MINAT Y_PRESTASI X2_MINAT Y_PRESTASI X2_MINAT Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Y_PRESTASI X2_MINAT


(2)

87

Variabel motivasi belajar

dengan prestasi belajar akuntansi belajar siswa

Correlations 1.000 -.177 -.177 1.000 . .100 .100 . 54 54 54 54 Y_PRESTASI X3_MOTIVASI Y_PRESTASI X3_MOTIVASI Y_PRESTASI X3_MOTIVASI Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Y_PRESTASI X3_MOTIVASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

LAMPIRAN 7


(4)

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

LAMPIRAN 8


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ANEMIA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWI KELAS XI DI SMA NEGERI 2 Hubungan Antara Kejadian Anemia Dengan Indeks Massa Tubuh Dan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas Xi Di Sma Negeri 2 Sukoharjo.

0 1 16

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 3 177

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswi-siswi kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA Santa Maria Jl. Ireda no.19A Yogyakarta 55121.

0 3 175

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 179

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1 5 175

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 126

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN GURU AKUNTANSI, MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN DUKUNGAN TEMAN SEKELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 173

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 1 114

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124