Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI

Studi Kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul

Petrus Taryono Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) hubungan interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 2) hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 3) hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 4) hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, dan 5) hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2007. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 68 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasiproduct momentdan korelasi linier ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,192 ;= 0,116), 2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,242 ;= 0,046), 3) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,181 ; = 0,141), 4) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,177 ;= 0,148), dan 5) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (R = 0,260 ;= 0,344).


(2)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN TEACHING LEARNING INTERACTION, STUDENT LEARNING MOTIVATION, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDYING

ACCOUNTING OF ECONOMICS

A Case Study at 11thgrade students of IPS of SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul Petrus Taryono

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The objectives of this research are to know about: 1) the relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics, 2) the relationship between student’s learning motivation and learning achievement of studying accounting of economics, 3) the relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics, 4) the relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics, and 5) the relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics.

This research was done in SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul in February and March 2007. The population of this research was 68 students. The data of this research taken by applying questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linier correlation.

The result of this research shows that: 1) there isn’t any positive and significant relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics(r = 0,192 ; ρ = 0,116), 2) there is relationship between student’s learning motivation and learning achievement of

studying accounting of economics (r = 0,242 ; ρ = 0,046), 3) there isn’t any

positive and significant relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics

(r = 0,181 ; ρ = 0,141), 4) there isn’t any positive and significant relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of

studying accounting of economics (r = 0,177 ; ρ = 0,148), and 5) there isn’t any

positive and significant relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting


(3)

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI

Studi Kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

PETRUS TARYONO NIM : 011334099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007


(4)

(5)

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Janganlah kamu takut pada kegagalan jika kamu

ingin meraih kesuksesan”

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

Allah Bapa yang Bertahta di Surga yang telah meniupkan

nafas kehidupan dan kedamaian hidupku

Kedua orang tuaku Bpk. Y. Pujo Martono

&

Ibu E. Tuwuh

Keluarga kakakku Mas Agung Sukoco

&

Mbak Sukarmi


(7)

(8)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI

Studi Kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul

Petrus Taryono Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) hubungan interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 2) hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 3) hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 4) hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, dan 5) hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2007. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 68 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasiproduct momentdan korelasi linier ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,192 ;= 0,116), 2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,242 ;= 0,046), 3) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,181 ; = 0,141), 4) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (r = 0,177 ;= 0,148), dan 5) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi (R = 0,260 ;= 0,344).


(9)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN TEACHING LEARNING INTERACTION, STUDENT LEARNING MOTIVATION, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDYING

ACCOUNTING OF ECONOMICS

A Case Study at 11thgrade students of IPS of SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul Petrus Taryono

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The objectives of this research are to know about: 1) the relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics, 2) the relationship between student’s learning motivation and learning achievement of studying accounting of economics, 3) the relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics, 4) the relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics, and 5) the relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics.

This research was done in SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul in February and March 2007. The population of this research was 68 students. The data of this research taken by applying questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linier correlation.

The result of this research shows that: 1) there isn’t any positive and significant relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics(r = 0,192 ; ρ = 0,116), 2) there is relationship between student’s learning motivation and learning achievement of

studying accounting of economics (r = 0,242 ; ρ = 0,046), 3) there isn’t any

positive and significant relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics

(r = 0,181 ; ρ = 0,141), 4) there isn’t any positive and significant relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of

studying accounting of economics (r = 0,177 ; ρ = 0,148), and 5) there isn’t any

positive and significant relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting


(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Bapa di surga atas segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar Siswa, dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat serta doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. FX. Muhadi, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktunya, saran-saran, masukan, dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

5. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya, saran-saran, masukan, dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.


(11)

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di USD.

7. Drs. Markoes Padmonegoro selaku Kepala SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak dan Ibu guru serta seluruh karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis selama melaksanakan penelitian.

9. Seluruh siswa-siswi kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul selaku responden yang telah membantu mengisi kuesioner. 10. Bapak Yohanes Pujo Martono dan Ibu Emerita Tuwuh yang tercinta, yang

telah memberikan semangat baik dalam bentuk doa, bimbingan, saran, dan dukungan baik moral maupun materi kepada penulis.

11. Mas Agung Sukoco dan Mbak Sukarmi serta ketiga bidadari kecil Mega,

Vera dan Ratna yang telah memberikan semangat dan keceriaan kepada

penulis.

12. Keluarga besar SMA Budi Mulia Minggir yang telah memberikan dorongan dan semangat selama penulisan skripsi, khususnya untuk Ibu E.Chrisnarti Banun TS yang telah membantu penulis dalam pembuatan

abstract.

13. Special thank’s buat Anry“Contrex (atas bantuannya, dan kebersamaan baik dalam suka maupun duka), Dwi dan Heru”Compos (atas


(12)

komputernya yang telah membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi).

14. Keluarga Bpk. Pusiyo di Sentolo dan keluarga Bpk. Pariman di Argomulyo yang telah memberikan dorongan semangat dan tempat menginap selama penulis mengerjakan penulisan skripsi.

15. Sobat baikku sekaligus musuh bebuyutanku Joko “Suthur” dan Diar

“Beda”, yang telah memberikan dorongan, saran dan teman penghilang

stress ( PS memang tiada matinya bro).

16. Teman-teman di PAK 2001: Joko “Suthur”, Anry “Contrex”,

Heru“Compos”, Dwi“Duwex”, Arie”Teklek”, Beni”Bendot”,

Yudha”Gudhel”, Eka, Diar“Beda”, AdiSarjoe”, Sigit, Remond, Andre, Wawan“Bakwan”, Ciptadi“Cipi”, Allan “Jembling”, Anton“ Burket”, Satya, Titus “Pakde”, W.C. Sunu “Paijo”, thank’s sobat atas kebersamaannya dikala susah dan senang.

17. Joyo community : Iwan “ Kenthang” dan Ghani “Gabug”, serta Pagupon terima kasih atas tumpangan kostnya.

18. Teman-teman di Mudika Santa Fransisca Daratan Lor. “Ayo tetap semangat”.

19. Teman-teman satu angkatan PAK’01 khususnya kelas B.

20. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu barbagai saran dan kritik sangat


(13)

diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, November 2007 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teoretik ... 8


(15)

2. Interaksi Belajar Mengajar... 9

3. Motivasi Belajar ... 11

4. Lingkungan Belajar... 14

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan... 20

C. Kerangka Berfikir... 21

1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 21

2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 22

3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 22

4. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi... 23

D. Hipotesis Penelitian... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 25

A. Jenis Penelitian... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 25

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 26

E. Pengumpulan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data... 36


(16)

BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN... 61

A. Deskripsi Data ... 61

1. Variabel Interaksi Belajar Mengajar ... 61

2. Variabel Motivasi Belajar ... 62

3. Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga ... 63

4. Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah ... 64

5. Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi... 65

B. Pengujian Prasyarat Analisis... 65

1. Uji Normalitas... 65

2. Uji Linieritas ... 67

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 68

1. Pengujian Hipotesis I ... 68

2. Pengujian Hipotesis II ... 69

3. Pengujian Hipotesis III... 70

4. Pengujian Hipotesis IV ... 71

5. Pengujian Hipotesis V... 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 74

2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 76

3. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Keluarga dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 77


(17)

4. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Sekolah dengan

Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 79

5. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi... 80

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Keterbatasan Penelitian ... 84

C. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87 LAMPIRAN


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Variabel Interaksi Belajar Mengajar ... 27

Tabel 2 Skor Variabel Motivasi Belajar... 27

Tabel 3 Skor Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga... 28

Tabel 4 Skor Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah ... 28

Tabel 5 Kisi-kisi kuesioner ... 30

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Interaksi Belajar Mengajar... 32

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar... 33

Tabel 8 Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga ... 33

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah... 34

Tabel 10 Uji Reliabitilas ... 35

Tabel 11 Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian ... 35

Tabel 12 Koefisien Tingkat Hubungan antar Variabel ... 43

Tabel 13 Daftar Guru dan Karyawan ... 53

Tabel 14 Daftar jumlah siswa ... 55

Tabel 15 Deskripsi Variabel Interaksi Belajar Mengajar... 61

Tabel 16 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar... 62

Tabel 17 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga ... 63

Tabel 18 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah... 64

Tabel 19 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 65

Tabel 20 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ... 66

Tabel 21 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas ... 67


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Induk Penelitian ... 88

Lampiran 2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 91

Lampiran 3 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 95

Lampiran 4 Korelasi dan Regresi ... 100

Lampiran 5 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 105

Lampiran 6 Distribusi Frekuensi ... 108

Lampiran 7 Kategori Kecenderungan Variabel ... 117

Lampiran 8 Perhitungan Product Moment ... 122

Lampiran 9 Daftar Tabel ... 131

Lampiran 10 Kuesioner ... 134 Lampiran 11 Surat Izin Penelitian


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melalui pendidikan baik formal maupun non formal orang akan mengalami suatu proses perubahan baik dalam pengetahuan dan kelakuan. Proses perubahan tersebut dinamakan belajar. Menurut Winkel (1986:35), belajar merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan sikap yang sifatnya tetap.

Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar. Seorang guru yang mengartikan belajar sebagai kegiatan menghafalkan fakta, maka akan berbeda dalam pengajaran dengan guru yang mengartikan belajar sebagai suatu penerapan prinsip. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor intern (kondisi fisik, motivasi diri, intelegensi, minat, bakat, perhatian) dan faktor ekstern (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat).

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang membantu proses belajar anak, pastilah memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bermutu. Sekolah dikatakan bermutu jika mampu menghasilkan lulusan dengan nilai yang tinggi, dan prestasi belajar siswa baik. Sehingga untuk mencapai suatu mutu yang baik, sekolah-sekolah berusaha meningkatkan


(21)

kualitasnya dengan merekrut guru-guru yang profesional, siswa-siswa dengan tingkat intelegensi baik dan penyediaan sarana prasarana pendukung pembelajaran yang memadai.

Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi akuntansi. Hal ini karena mata pelajaran ekonomi akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang ikut menentukan bagi kelulusan siswa SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Banyak siswa-siswa SMA yang tidak lulus karena nilai mata pelajaran ekonomi akuntansi rendah atau dibawah standar kelulusan. Untuk itulah peneliti ingin mengetahui apakah kegagalan tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang kurang baik, motivasi belajar siswa yang kurang atau karena lingkungan belajar yang kurang kondusif.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru harus mampu menciptakan interaksi yang baik dengan siswa, karena hal ini dapat menunjang proses kelancaran dalam pembelajaran di kelas. Dengan terjalinnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa, maka seorang guru akan lebih mudah untuk mengetahui taraf perkembangan siswa baik dalam prestasi akademik ataupun keaktifan siswa. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa juga dapat merangsang munculnya motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik, keinginan untuk dapat menguasai materi, dan ketekunan dalam belajar. Agar siswa tetap termotivasi dalam mengikuti pelajaran di kelas, maka seorang guru harus senantiasa memiliki variasi dalam penyampaian materi saat mengajar. Hal ini diperlukan supaya siswa tidak cepat bosan dengan


(22)

pelajaran atau materi yang disampaikan oleh guru. Dengan gaya mengajar yang bervariasi akan membuat siswa lebih berkesan dengan materi yang disampiakan oleh guru, sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan mudah diingat oleh para siswa.

Lingkungan belajar anak juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap usaha pencapian prestasi belajar anak. Lingkungan belajar tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah saja, tetapi juga lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga dimana siswa bertempat tinggal. Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa adalah lingkungan keluarga, karena di lingkungan ini anak lebih banyak meluangkan waktunya bersama keluarga. Banyak faktor yang berasal dari keluarga yang sangat mempengaruhi usaha pencapaian prestasi belajar seperti cara mendidik orang tua, suasana dalam keluarga, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan pengertian orang tua atau perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anaknya. Faktor-faktor ini secara langsung dan tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi siswa dan motivasi diri siswa dalam belajar.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat sejauh mana interaksi belajar mengajar, motivasi belajar dan lingkungan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul “ Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar Siswa, dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi “.


(23)

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang muncul dalam pencapaian prestasi belajar siswa diduga berhubungan dengan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi hasil belajar siswa adalah kondisi fisik (kesehatan) siswa selama mengikuti proses belajar, minat siswa, motivasi siswa untuk belajar, dan tingkat kecerdasan siswa. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi hasil belajar siswa adalah cara mendidik yang dilakukan orang tua terhadap anak, dukungan dari teman untuk belajar, profesionalisme guru dalam mengajar, kurikulum, dan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka penelitian ini dibatasi pada tiga faktor saja yaitu interaksi belajar mengajar guru dengan siswa, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar siswa. Ketiga faktor tersebut diduga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap pencapaian prestasi belajar.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :


(24)

1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar guru-siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?

2. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?

4. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?

5. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar guru-siswa, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar guru-siwa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.


(25)

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

5. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar guru-siswa, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan kepada guru untuk lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar dengan mengingat pentingnya interaksi belajar mengajar guru-siswa, motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang maksimal.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi siswa agar memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga tujuan siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang baik dapat tercapai.


(26)

Selain itu siswa dalam proses pembelajaran dapat menjalin komunikasi yang baik dengan guru demi kelancaran pembelajaran siswa. Selain itu siswa diharapkan menjadi terdorong untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan sekolah untuk menunjang kelancaran belajar siswa.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah referensi kepustakaan, khususnya referensi tentang pendidikan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.

4. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan dalam bidang pendidikan dan menjadi pegangan serta pengambangan karier, mengingat penulis selama ini menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.


(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik 1. Prestasi Belajar

Menurut Winkel (1986:35), belajar merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang bersifat tetap. Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel,1986:48).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses psikis yang berlangsung dalam interaksi subjek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan berupa pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan dimana hasil perubahan tersebut dapat dilihat dan diukur.

Menurut Ahmadi dan Supriyono seperti dikutip Sisilia Sriyani (1998:17-18), disebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan prestasi belajar antara lain :

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang terdiri dari:

1. Faktor jasmani meliputi seluruh hal yang berkaitan dengan keadaan jasmani atau fisik siswa, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh dari pengalaman.


(28)

2. Faktor psikologis seperti sifat ingin tahu, kreativitas, dan keinginan.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang barasal dari luar diri siswa yang berpengaruh terhadap perolehan prestasi belajar siswa antara lain :

1. Faktor lingkungan sosial dimana siswa tinggal, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan teman sebaya.

2. Faktor budaya yang ada di sekitar lingkungan hidup siswa seperti adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

2. Interaksi Belajar Mengajar

Interaksi belajar mengajar mengandung pengertian adanya kegiatan yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu guru sebagai pendidik dengan siswa sebagai warga belajar.

Dalam interaksi belajar mengajar memandang bahwa siswa adalah subjek belajar dan bukan merupakan objek belajar, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang diharapkan mampu menciptakan iklim yang kondusif untuk kelancaran proses belajar siswa. Agar potensi belajar siswa dapat berkembang, maka seorang guru harus senantiasa memotivasi para siswanya untuk belajar.

Menurut Sardiman (1986:13), dalam interaksi belajar mengajar terkandung unsur-unsur yang harus dipenuhi yaitu:


(29)

2). Bahan (materi) yang menjadi isi interaksi; 3). Siswa yang aktif mengalami;

4). Guru yang melaksanakan; 5). Metode untuk mencapai tujuan;

6).Sikap yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung dengan baik;

7). Penilaian terhadap hasil interaksi.

Menurut Winarno Surakhmad (1982:81) alat interaksi dapat digolongkan menjadi tiga hal yaitu:

1). Pengalaman riil, yakni segenap media yang ada dalam kehidupan sehari-hari

2). Pengalaman buatan, yakni seganap media yang sengaja diciptakan untuk mendekatkan pengertian pada pengalaman riil.

3). Pengalaman verbal, yakni dimana bahasa adalah alat utama, baik secara lisan maupun tertulis.

Dalam interaksi belajar mengajar, guru berkewajiban untuk menjadi pendidik yang baik. Pendidikan oleh guru dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan, pelatihan dan pengajaran, serta pemeliharaan dan pengarahan perkembangan siswa.

a. Ciri-ciri interaksi belajar mengajar

Menurut Sardiman (1989:15-18) ciri-ciri interaksi belajar mengajar dapat dirinci sebagai berikut:


(30)

1) Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu perkembangan anak dalam perkembangan tertentu;

2) Ada suatu prosedur uang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan;

3) Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan yang khusus;

4) Ditandai dengan adanya aktivitas siswa;

5) Dalam interkasi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing;

6) Dalam interaksi belajar mengajar diperlukan suatu kedisiplinan;

7) Adanya batas waktu:

8) Adanya unsur penilaian, yaitu unsur yang sangat penting dalam kaitannya dengan tujuan yang ditetapkan, maka penilaian digunakan untukmengetahui apakah tujuan itu telah tercapai lewat interaksi belajar mengajar.

Dari unsur-unsur yang termuat dalam interaksi belajar mengajar diatas penulis menarik tiga unsur yaitu :

a. Relasi guru dengan siswa di kelas.

b. Varisi metode mengajar oleh guru di kelas. c. Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar. 3. Motivasi Belajar

Motivasi menurut Echlos (Ali Imron, 1996:87), berasal dari kata

motivationyang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi.

Menurut Thomas L Good dan Jere B Broopy (Elida Prayitno, 1989:8), menyatakan motivasi sebagai energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku.

Mc.Clelland (Sondang P Siagian, 1989, 167-170) menggunakan istilah“ n-Ach”kependidikan dari istilahneed for achievementbagi motif berprestasi. Ia mendefinisikan motif berprestasi sebagai usaha untuk mencapai sukses dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan.


(31)

Ukuran keunggulan ini dapat berupa prestasi orang lain atau prestasinya sendiri sebelumnya. Mc.Clelland berpendapat bahwa orang yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan lebih berprestasi, dalam situasi dimana ia dapat berpacu dengan ukuran keunggulan yang diinternalisasikan dan prestasinya akan lebih baik jika capian dapat ditentukan sendiri.

a. Fungsi motivasi

Ngalim Purwanto (1987:4) mengemukakan bahwa motivasi belajar berkait erat dengan dengan tujuan dan cita-cita. Semakin besar tujuan bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya. Fungsi motivasi adalah:

1). Motivasi mendorong manusia untuk berbuat dan bertindak 2). Motivasi sebagai penggerak, yang memberikan energi kepada

seseorang untuk melakukan kegiatan.

3). Motivasi menumbuhkan arah perbuatan yang mengarah kepada pencapaian tujuan dan mengalihkan manusia dari penyelewengan.

4). Motivasi menyeleksi perbuatan, artinya menentukan perbuatan mana yang harus dilakukan sebagaimana mestinya dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat. b. Jenis-jenis motivasi

Menurut Winkel (1996:173-174) motivasi dibagi menjadi dua bentuk yaitu: 1) motivasi intrinsik dan 2) motivasi ekstinsik.


(32)

Motivasi intrinsik merupakan bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajar. Sedangkan motivasi ekstinsik merupakan bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan yang secara tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

c. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi

Menurut Ali Imron (1996;100-104) ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

1). Cita-cita atau apresiasi belajar

Setiap manusia memiliki cita-cita atau apresiasi tertentu dalam hidupnya yang dikejar dan diperjuangkan. Oleh karena itu, cita-cita sangatlah mempengaruhi motivasi belajar.

2). Kemampuan Belajar

Kemampuan belajar setiap orang berbeda-beda, sehingga motivasi yang dimilikipun berbeda-beda juga.

3). Kondisi pembelajar

Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan psikologis. Kedua kondisi ini akan berpengaruh satu sama lain. 4). Kondisi lingkungan belajar

Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar dan


(33)

lingkungan sosial adalah lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain.

d. Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar

Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Brown, (Ali Imron,1996:88) adalah sebagai berikut:

1) Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh.

2) Tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan

3) Mempunyai aktivitas yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru.

4) Ingin selalu bergabung di dalam kelas 5) Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain

6) Tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri 7) Selalu mengingat pelajaran dan mengulangi pelajaran 8) Selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Setiap anak memiliki banyak faktor-faktor yang mendukung motivasi belajarnya. Dalam kaitan ini penulis menarik tiga faktor yaitu:

a. Kemauan untuk mengikuti pelajaran. b. Keinginan untuk berprestasi

c. Kerelaan untuk menyediakan waktu. 4. Lingkungan Belajar

a. Lingkungan Keluarga

Menurut Roestiyah (1982:159) faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu :

1). Cara mendidik

Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah akan menjadi anak yang kurang bertanggung jawab, dan takut


(34)

menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras akan membuat anak menjadi penakut.

2). Suasana keluarga

Hubungan antar keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang dalam keluarga, menyebabkan anak kurang bersemangat dalam belajar. Suasana yang akrab, menyenangkan dan penuh kasih sayang akan memberi motivasi yang mendalam pada anak.

3). Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan pemberian tugas-tugas di rumah. Bila anak mengalami penurunan semangat belajar maka orang tua harus senantiasa memberi dorongan untuk belajar. 4). Keadaan sosial ekonomi keluarga

Anak dalam belajar kadang-kadang memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan sosial ekonomi keluarga tidak memungkinkan maka kadang kala akan menjadi penghambat anak dalam belajar.

5). Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kabiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.


(35)

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berasal dari lingkungan keluarga penulis menarik tiga faktor yaitu: a. Suasana yang kondusif dalam keluarga

b. Perhatian orang tua kepada anak c. Keadaan sosial ekonomi orang tua b. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan tempat dimana siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Penciptaan suasana yang kondusif akan sangat membantu kelancaran siswa dalam belajar. Menurut Roestiyah (1982:159-161) faktor-faktor yang berasal dari dalam sekolah yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa, yaitu: 1). Interaksi guru dengan murid.

Guru yang kurang berinteraksi dengan para murid dengan baik, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Selain itu siswa terkesan jauh dengan guru sehingga siswa menjadi segan untuk ikut berpartisipasi dalam belajar.

2). Cara penyajian materi

Dalam proses pembelajaran yang belangsung di dalam kelas jika guru tidak melakukan variasi dalam metode pengajarannya akan membuat siswa cepat bosan. Untuk itu sedapat mungkin seorang guru tidak menggunakan metode ceramah setiap kali mengajar di kelas, karena hal ini akan membuat siswa merasa bosan dan tidak


(36)

betah. Bila perlu seorang guru selalu menerapkan metode-metode penyampaian materi yang berbeda dalam tiap kesempatan.

3). Hubungan antar murid

Guru yang kurang dekat dengan siswa dan kurang bijaksana akan menjadi tidak tahu dengan keadaan yang terjadi di dalam kelas jika di kelas ada persaingan yang tidak sehat antar siswa. Bila gajala-gajala adanya konflik di dalam kelas tidak segera diselesaikan maka hal ini akan menghambat proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus bisa mengelola manajemen kelas dengan baik. 4). Standar pelajaran di atas ukuran

Guru harus memiliki standar ukuran pencapaian belajar para siswanya. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan oleh guru sudah tercapai atau belum.

5). Media pendidikan

Media-media pendidikan seperti ketersediaan buku perpustakaan, laboratorium, dan prasarana lainnya akan sangat membantu kelancaran proses belajar mengajar.

6). Kurikulum

Sistem kurikulum saat ini menghendaki siswa untuk aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi saat ini maka guru dituntut untuk dapat


(37)

membantu taraf perkembangan pemikiran, pemahaman, nilai dan sikap yang ada pada siswa.

7). Keadaan gedung

Keadaan fisik bangunan gedung sekolah juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar. Jika kondisi fisik gedung tidak kokoh, maka hal ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan dalam proses belajar.

8). Waktu Sekolah

Waktu belajar yang efektif adalah pagi hari hingga siang hari, karena dalam waktu-waktu tersebut siswa masih dalam kondisi yang segar. Jika proses pembelajaran dilakukan pada sore hari akan menyebabkan siswa cepat lelah karena kondisi cuaca pada sore hari panas.

9). Pelaksanaan disiplin

Pelaksanaan disiplin disekolah akan sangat membantu kelancaran proses belajar, karena dengan adanya peraturan-peraturan akan membatasi siswa untuk tidak melakukan tindakan yang menyeleweng.

10).Tugas rumah

Tugas rumah merupakan tugas yang diberikan guru kepada siswa agar siswa senantiasa belajar. Namun jika terlalu banyak siswa dibebani dengan tugas rumah akan membuat waktu siswa untuk bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya berkurang.


(38)

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berasal dari lingkungan sekolah penulis menarik tiga faktor yaitu :

a. Keadaan fisik bangunan

b. Sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan belajar c. Lingkungan yang kondusif untuk belajar.

c. Lingkungan Masyarakat

Siswa menjalani kehidupannya di keluarga dan di masyarakat. Dalam kehidupan di masyarakat siswa menjalin hubungan dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih tua, maupun dengan orang yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul dengan anak lain, untuk mengembangkan sosialisasinya.

Lingkungan pergaulan siswa di masyarakat harus senantiasa dikontrol oleh orang tua, karena jika siswa salah dalam bergaul akan sangat membahayakan bagi perkembangan belajar anak. Menurut Muhibbin Syah (1995:138), kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan, serta terdapat anak-anak yang menganggur dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sementara jika di dalam masyarakat siswa bergaul dengan anak-anak yang rajin belajar, maka akan mendorong siswa untuk rajin belajar. Hal ini ditegaskan oleh Roestiyah (1982:163), yang mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Hal ini


(39)

dikarenakan anak akan merasa malu jika prestasi belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman di sekitarnya.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Antonius (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, dan Gaya Mengajar dengan Prestasi Belajar Siswa”, menyatakan bahwa interaksi belajar mengajar dapat memberikan sumbangan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Interaksi belajar mengajar dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar karena ada interaksi yang baik antara guru dengan siswa.

Fransiska Dian Wasitaningsih (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, dan perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa”, menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, maka hal ini menunjukkan siswa yang termotivasi dalam belajar mempunyai prestasi yang tinggi.

Alfonsa Mintarti (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antar Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Ekonomi”, menyatakan bahwa lingkungan belajar di keluarga dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya dukungan orang tua dalam pemberian dorongan, dan penyediaan fasilitas belajar. Dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa lingkungan belajar di sekolah juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya


(40)

penyediaan fasilitas belajar oleh sekolah seperti buku-buku pelajaran, laboratorium, dan perpustakaan.

Melengkapi penelitian terdahulu, penelitian ini menambahkan bahwa prestasi belajar siswa akan tercapai jika siswa memiliki motivasi tinggi dalam belajar. Hal ini akan memunculkan ketertarikan siswa untuk berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa lebih aktif untuk mencari sumber-sumber belajar. Prestasi belajar siswa juga berhubungan dengan kondisi lingkungan belajar siswa baik lingkungan dalam keluarga maupun lingkungan belajar di sekolah. Kondisi lingkungan belajar yang kondusif akan sangat membantu pencapaian prestasi belajar siswa.

Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh interaksi belajar mengajar, motivasi belajar dan lingkungan belajar siswa.

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi

Terciptanya interaksi belajar mengajar yang harmonis antara guru dengan siswa akan memiliki andil yang besar dalam rangka kelancaran proses belajar mengajar. Terciptanya interaksi antara guru dengan siswa yang harmonis berarti tercipta suatu komunikasi dua arah antara guru dengan siswanya secara baik. Dengan demikian siswa tidak akan enggan untuk mengajukan pertanyaan kepada gurunya jika materi yang disampaikan oleh guru kurang dapat diterima dengan baik oleh siswa.


(41)

Siswa yang menerima materi pelajaran secara jelas dan menguasai materi pelajaran dengan baik akan menjadi lebih bersemangat untuk belajar, baik saat proses pembelajaran di kelas ataupun saat siswa belajar mandiri. Hal ini tentunya akan berpengaruh positif dengan pencapaian prestasi belajar oleh siswa.

2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi

Motivasi belajar merupakan energi penggerak yang dapat mendorong siswa untuk belajar dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik yang kuat untuk berprestasi akan terpacu untuk belajar lebih giat. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan terdorong untuk aktif dalam pembelajaran di kelas, aktif mencari referensi lain yang dapat menambah wawasan pribadi, dan aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Semakin aktif siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap dirinya, akan membawa pengaruh positif terhadap pencapaian prestasi belajarnya. 3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar

Ekonomi Akuntansi

Siswa adalah bagian dari masyarakat dan hidup di masyarakat. Maka dari itu siswa perlu menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lain, perlu dijaga agar siswa tidak bergaul dengan teman yang buruk perangainya. Oleh karena itu perlu adanya control dari orang tua untuk


(42)

mengawasi dengan siapa anaknya bergaul di masyarakat. Sebab lingkungan pergaulan siswa juga berpengaruh terhadap semangat belajar siswa. Bila siswa bergaul dengan anak-anak yang pengangguran atau anak-anak yang tidak bersekolah, maka semangat belajar siswa akan menjadi berkurang. Sebaliknya jika siswa bergaul dengan anak-anak yang rajin dalam belajar, maka siswa akan termotivasi untuk belajar giat. Hal ini menandakan adanya hubungan yang positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar.

4. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi

Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut melingkupi proses pembelajaran siswa baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Untuk proses pembelajaran di sekolah siswa dihadapkan pada beberapa faktor seperti interaksi dengan guru, interaksi dengan teman, motivasi siswa untuk belajar, ketersediaan sarana penunjang proses kelancaran belajar, cara mengajar guru dan lingkungan belajar di sekolah dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa di rumah atau di masyarakat adalah peran serta dan dukungan dari orang tua atau keluarga terhadap anak, motivasi belajar siswa sewaktu di rumah, dan pergaulan siswa di masyarakat juga berpengaruh terhadap usaha pencapaian prestasi belajar siswa.


(43)

Berdasarkan kajian diatas, dapat dilihat hubungan yang saling menunjang antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.

5. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu. Studi kasus adalah penelitian yang dilaksanakan pada objek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku pada objek yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada semua siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu, sehingga hasil penelitiannya hanya berlaku pada sekolah yang diteliti dan tidak berlaku pada sekolah lain. B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : SMA Pangudi Luhur Sedayu Jln. Wates Km. 12, Sedayu, Bantul. 2. Waktu : Februari – Maret 2007

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS yang berjumlah 68 siswa dengan rincian kelas XI IPS 1 sebanyak 33 siswa dan kelas XI IPS 2 sebanyak 35 siswa. Alasan pengambilan populasi adalah siswa kelas XI karena siswa


(45)

kelas XI sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya dan belum berkonsentrasi menghadapi Ujian Akhir Nasional.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketepatan yang mutlak. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan sebagai berikut:

Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%. Karena jumlah subjek untuk siswa kelas XI IPS hanya 68 siswa, maka diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi .

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah interaksi belajar mengajar (X1), motivasi belajar siswa (X2), lingkungan belajar di keluarga (X3), dan lingkungan belajar di sekolah (X4).

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas (Suharsimi Arikunto,1991:93). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa (Y).


(46)

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel Interaksi Belajar Mengajar

Indikator interaksi belajar mengajar terdiri dari relasi guru dengan siswa di kelas, variasi metode mengajar oleh guru di kelas, dan kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar. Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan

skala likert.Pemberian skor adalah sebagai berikut : Tabel 1

Skor variabel interaksi belajar mengajar

Pilihan Kuesioner Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 b. Variabel Motivasi Belajar

Indikator Motivasi Belajar terdiri dari kemauan untuk mengikuti pelajaran, keinginan berprestasi, dan kerelaan menyediakan waktu. Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert. Pemberian skor adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Skor variabel motivasi belajar

Pilihan Kuesioner Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3


(47)

c. Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga

Indikator lingkungan belajar di keluarga yang terdiri dari suasana kondusif keluarga , perhatian orang tua terhadap anak, dan keadaan sosial ekonomi orang tua.. Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert.

Pemberian skor adalah sebagai berikut : Tabel 3

Skor variabel lingkungan belajar di keluarga Pilihan Kuesioner Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4 d. Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah

Indikator lingkungan belajar di sekolah yang terdiri dari keadaan fisik bangunan, sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan belajar dan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan diukur denganskala likert.Pemberian skor adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Skor variabel lingkungan belajar di sekolah Pilihan Kuesioner Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3


(48)

e. Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi

Variabel prestasi belajar ekonomi akuntansi diukur berdasarkan nilai hasil raport siswa pada bidang studi ekonomi akuntansi. E. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Teknik Angket atau Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto,1991:124). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel bebas, yaitu interaksi belajar mengajar, motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah.

Butir-butir pertanyaan disajikan dalam dua bentuk, yaitu pertanyaan negatif dan pertanyaan positif. Pertanyaan negatif adalah pertanyaan yang tidak mendukung gagasan, sedangkan pertanyaan positif adalah pertanyaan yang mendukung gagasan

Kisi-kisi kuesioner untuk variabel Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga, dan Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah disajikan dalam tabel sebagai berikut :


(49)

Tabel 5 Kisi-kisi Kuesioner

No Variabel Indikator Positif Negatif 1. Interaksi Belajar Mengajar a. Relasi guru dengan

siswa di kelas. b. Variasi metode

mengajar oleh guru di kelas.

c. Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar. 1,2,3,4, 5 7,8,11 10,13, 14, 15 6 9 12 2. Motivasi Belajar a. Kemauan untuk

mengikuti pelajaran b. Keinginan untuk

berprestasi c. Kerelaan menyediakan waktu 1,2,3,4 6,7,9 10,11, 12,13 5 8 14 3. Lingkungan Belajar di

Keluarga

a. Suasana kondusif keluarga

b. Perhatian orang tua terhadap anak c. Keadaan sosial

ekonomi orang tua

1,2,3, 10 4,5 6,8,9

7

4. Lingkungan Belajar di Sekolah

a. Keadaan fisik bangunan

b. Sarana prasarana penunjang

kelancaran kegiatan belajar.

c. Lingkungan yang kondusif untuk belajar.

1,2 3,4

5,6

d. Teknik Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1991:131), metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau veriabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan


(50)

data prestasi belajar siswa dan sebagai ukurannya berpedoman pada nilai legger siswa kelas XI program IPS. Nilai tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Yang dimaksud dengan validitas adalah taraf sampai di mana suatu kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242). Dalam penelitian ini yang diuji adalah butir-butir pertanyaan dari variabel interaksi belajar mengajar (X1), variabel motivasi belajar (X2), variabel lingkungan belajar di keluarga (X3), dan variabel lingkungan belajar di sekolah (X4).

Besaran koefisien validitas tersebut dapat dihitung dengan teknik korelasi Product Momentdari Pearson, yang rumusnya sebagai berikut (Sudjana,1996:369):

 

2 2

2

2

    i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:

X = skor masing-masing item kuesioner

Y = total skor item kuesioner

xy = jumlah kali x dan y n = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi masing-masing item.

Koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang


(51)

diukur. Untuk menentukkan kesahihan setiap item ditentukan derajat kebebasan (df) = N-2 dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner dikatakan valid dan jika rhitung < r tabel, maka kuesioner dikatakan tidak valid. Jika ada item kuesioner yang tidak valid maka, item kuesioner tersebut harus dibuang atau tidak dipakai.

Pelaksanaan uji coba ini dilakukan di SMA Budi Mulia Minggir dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, di mana dk = n-2. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 28 (30-2), dengan harga product moment tabel (r tabel) sebesar 0,2407 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba validitas sebagai berikut :

Tabel 6 Hasil Uji Validitas

Instrumen interaksi belajar mengajar

No. rhitung rtabel Hasil Analisis

1. 0,6516 0,2407 valid

2. 0,6502 0,2407 valid

3. 0,6103 0,2407 valid

4. 0,6962 0,2407 valid

5. 0,4715 0,2407 valid

6. 0,4657 0,2407 valid

7. 0,3488 0,2407 valid

8. 0,2071 0,2407 Tidak valid

9. -0,1898 0,2407 Tidak valid

10. 0,3785 0,2407 valid

11. 0,3736 0,2407 valid

12. 0,4097 0,2407 valid

13. 0,3081 0,2407 valid

14. 0,0767 0,2407 Tidak valid


(52)

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Instrumen motivasi belajar

No. rhitung rtabel Hasil Analisis

1. 0,7231 0,2407 Valid

2. 0,7633 0,2407 Valid

3. 0,6083 0,2407 Valid

4. 0,8180 0,2407 Valid

5. 0,6753 0,2407 Valid

6. -0,1077 0,2407 Tidak valid

7. 0,5341 0,2407 Valid

8. 0,0183 0,2407 Tidak valid

9. 0,2067 0,2407 Tidak valid

10. 0,7561 0,2407 Valid

11. 0,5410 0,2407 Valid

12. 0,8042 0,2407 Valid

13. 0,6824 0,2407 Valid

14. 0,0640 0,2407 Tidak valid

Tabel 8 Hasil Uji Validitas

Instrumen lingkungan keluarga

No. rhitung rtabel Hasil Analisis

1. 0,5498 0,2407 Valid

2. 0,5476 0,2407 Valid

3. 0,7400 0,2407 Valid

4. 0,7146 0,2407 Valid

5. 0,7033 0,2407 Valid

6. 0,4969 0,2407 Valid

7. 0,4483 0,2407 Valid

8. 0,4812 0,2407 Valid

9. 0,5020 0,2407 Valid


(53)

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Instrumen lingkungan sekolah

No. rhitung rtabel Hasil Analisis

1. 0,4114 0,2407 Valid

2. 0,4129 0,2407 Valid

3. 0,3703 0,2407 Valid

4. 0,3898 0,2407 Valid

5. 0,4498 0,2407 Valid

6. 0,5315 0,2407 Valid

b. Uji Reliabilitas

Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu kuesioner mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu kuesioner dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas.

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus koefisien Alpha sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,1989:164-165):

r11=

              

2

2 1 1 t b k k   Keterangan:

r11 :reliabilitas instrumen k : jumlah soal

∑σb2 : jumlah varians butir σ2


(54)

Untuk menentukan reliabel tidaknya kuesioner, ditetapkan derajat kebebasan (df) = N-2 dan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel, kuesioner dikatakan reliabel dan jika r hitung < r tabel, maka kuesioner dikatakan tidak reliabel.

Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan program komputer seri SPSS. Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Penelitian rhitung rtabel Status

1. Interaksi belajar mengajar 0,7612 0,2407 Reliabel 2. Motivasi belajar 0,8677 0,2407 Reliabel 3. Lingkungan belajar di keluarga 0,8580 0,2407 Reliabel 4. Lingkungan belajar di sekolah 0,6498 0,2407 Reliabel Sebagai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel penelitian, digunakan interpretasi nilai r sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,1989:167):

Tabel 11

Tingkat keterhandalan variabel penelitian

No. Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan 1. 0,800-1,00 Sangat Tinggi

2. 0,600-0,799 Tinggi

3. 0,400-0,599 Cukup

4. 0,200-0,399 Rendah


(55)

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis Korelasi a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan (Sudjana,1996:291).

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus One-Sample

Kolmogorov-Smirnov(Sugiyono, 1999:255) yaitu:

 

 

F X1 S X1

Max

Don

Keterangan :

D = Deviasi maksimum

 

X1

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

 

X1

So = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5 %, maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung< dari nilai Ftabel, maka distribusi data dikatakan normal

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:332):

e S

TC S

F 2

2


(56)

Keterangan: 2 ) ( 2   k TC JK TC S 2 ) ( 2   k E JK e S Dimana :

F = harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = varian tuna cocok

S2e = varian kekeliruan

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

Kita tolak hipotesis model regresi linier jika F > F(1-α) (k-2 , n-k). Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).

2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Hipotesis Pertama

Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar ( X1) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):

(Sudjana,1996:368):

 

2 2

2

2

    i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r


(57)

Keterangan:

X = jumlah nilai X

Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany

Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki hubungan yang sempurna dan negatif.

Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):

2

2 1

2

   r n

t

Keterangan:

r = koefisien korelasi sederhana n = jumlah sampel

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel interaksi belajar mengajar (X1) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Jika thitung> ttabelberarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel interaksi belajar mengajar (X1) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).


(58)

b. Hipotesis kedua

Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar ( X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):

 

2 2

2

2

    i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:

X = jumlah nilai X

Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany

Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki hubungan yang sempurna dan negatif.

Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):

2 2 1 2    r n

t

Keterangan:

r = koefisien korelasi sederhana n = jumlah sampel


(59)

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika thitung< ttabelberarti tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar (X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Jika t hitung> t tabelberarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel motivasi belajar (X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).

c. Hipotesis ketiga

Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga ( X3) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368): (Sudjana,1996:368):

 

2 2

2

2

    i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:

X = jumlah nilai X

Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany

Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki hubungan yang sempurna dan negatif.


(60)

Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):

2 2 1 2    r n

t

Keterangan:

r = koefisien korelasi sederhana n = jumlah sampel

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel lingkungan belajar di keluarga (X3) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Jika t hitung > t tabel berarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel lingkungan belajar di keluarga (X3) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).

d. Hipotesis keempat

Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah (X4) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368): (Sudjana,1996:368):

 

2 2

2

2

    i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:


(61)

Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany

Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki hubungan yang sempurna dan negatif.

Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):

2

2 1

2

   r n

t

Keterangan:

r = koefisien korelasi sederhana n = jumlah sampel

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel lingkungan belajar di sekolah (X4) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Jika t hitung > t tabel berarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel lingkungan belajar di sekolah (X4) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).


(62)

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi, maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2002:216):

Tabel 12

Koefisien tingkat hubungan antar variabel Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,59 Sedang 0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat e. Hipotesis kelima

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara interaksi belajar mengajar (X1), motivasi belajar (X2), lingkungan belajar di keluarga (X3), dan lingkungan belajar di sekolah (X4) bersama-sama terhadap prestasi belajar (Y) digunakan Analisis Regresi Ganda dengan empat variabel.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

 1 1 2 2 23 3 4 4

) 4 , 3 , 2 , 1 ( y y x a y x a y x a y x a Rxy Keterangan:

Rxy(1,2,3,4) = koefisien korelasi antara variabel y dengan x1,x2,x3dan x4. a1 = koefisien variabel bebas x1

a2 = koefisien variabel bebas x2 a3 = koefisien variabel bebas x3 a4 = koefisien variabel bebas x4


(63)

∑ x1y = jumlah produk antara x1dan y

∑ x2y = jumlah produk antara x2dengan y

∑ x3y = jumlah produk antara x3dengan y

∑ x4y = jumlah produk antara x4dengan y

∑ y2

= jumlah kuadrat kriterium y

Dalam perhitungan diatas sekaligus dicari harga R2xy(1,2,3,4) untuk mengetahui F regresi.

Untuk menguji signifikansi antara antara variabel variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan statistik F yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut (Sudjana,1996:385):

1

/

1

/

2 2

  

k n R

k R Freg

Keterangan:

R2= jumlah kuadrat koefisien korelasi ganda k = banyaknya variabel bebas ( dk pembilang ) n = jumlah sampel

n-k-1 = dk penyebut Kriteria pengujian :

Terima hipotesis yang menyatakan positif dan signifikan jika Fhit>F0,05 : k (n-k-1)

Tolak hipotesis tersebut jika Fhit< Ftabel0,05 : k (n-k-1)

Untuk mengetahui regresi linier ganda digunakan model regresi sebagai berikut :


(64)

Y = a0+a1X1+a2X2+a3X3+ a4X4+ a5X5 Keterangan :

a0, a1, a2, a3,a4, a5 : koefisien berdasarkan hasil pengamatan X1 : interaksi belajar mengajar

X2 : motivasi belajar

X3 : lingkungan belajar di keluarga X4 : lingkungan belajar di sekolah X5 : prestasi belajar (Sudjana 1990:347)

3. Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat a. Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai variabel terikat. Besarnya sumbangan relatif masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk prosentase dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi,1983:41):

% 100 ) (Re % x g JK XY a

SR

Keterangan :

%

SR sumbangan relative dari suatu variabel bebas

a koefisien variabel bebas

XY jumlah produk antara variabel bebas (X) dan terikat (Y).

)

(Reg

JK jumlah kuadrat regresi b. Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam


(65)

menunjang efektifitas garis regrasi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk prosentase dengan rumus sebagai berikut:

2

%.R

SR SE

Keterangan :

SE sumbangan efektif dari variabel bebas

%

SR sumbangan relatif dari suatu variabel bebas

2


(66)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Sekolah

SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama-sama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu, visi SMA Pangudi Luhur Sedayu sama dengan visi SPG Pangudi luhur dengan penyesuaian, karena SMA bukan lembaga terminal system seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Jogyakarta berhubung kurang mampu dalam hal biaya.

Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG St. Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Kaliduren (Moyudan). Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Terbukti sampai sekarang minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur Sedayu masih tinggi.


(67)

2. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu

Alamat : Jl. Wates Km. 12, Argosari, Sedayu, Bantul, Jogyakarta 55752

Telp. : (0274) 7494179

Fax : (0274) 7482229

Nomor Data Sekolah : 3004010011

Tahun Berdiri : 1989 (alih fungsi dari SPG menjadi SMA)

NSS : 302040104005

Jenjang Akreditasi : Disamakan

No. Keputusan AK : 273/C.c7/Kep/MN/99 Tanggal Keputusan : 17 September 1999 Waktu Sekolah : pagi

SMA Pangudi Luhur Sedayu beralamatkan di Jalan Wates Km. 12 Sedayu Bantul Yogyakarta. Dari jalan raya Wates masih ke utara 1,2 km. Terletak diantara sawah-sawah penduduk dan tepat berada di sebelah selatan rel kereta api, sehingga kadang-kadang kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang melintas. Meskipun begitu, karena jauh dari rumah penduduk, suasananya sangat sepi, cocok untuk belajar. Jalan penghubung dari jalan raya Wates adalah jalan aspal kelas III.

Bentuk SMA Pangudi Luhur Sedayu beraturan dan ada sebagian gedung yang bertingkat. Kondisi bangunannya permanen, kokoh dan berlantai keramik. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga


(68)

cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat taman di depan semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan dan kenyamanan lingkungan. Untuk berolahraga telah disediakan lapangan dibagian selatan.

SMA Pangudi Luhur Sedayu dikelilingi pagar permanen terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut:

1. Timur : gedung aula sekaligus sebagai pagar 2. Selatan: batako setinggi 2 m

3. Barat : batako setinggi 2 m

4. Utara : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu. Halamannya tergolong sempit namun sungguh indah, yang terbagi menjadi: 1. bagian dalam : taman dengan kolam ikan; dari petak taman yang satu

dengan petak taman yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas bagian utara dengan bagian selatan,

2. bagian luar : halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan voly dan lapangan atletik. Setiap jenjang kelas memiliki 3 kelas, sehingga jumlah kelasnya ada sembilan ruang kelas. Adapun ruangan-ruangan lain yang ada di SMA PL Sedayu antara lain:

a. Ruang Kepala Sekolah : 1 (5 x 6 m) b. Ruang Guru : 1 (7 x 8 m) c. Ruang Tata Usaha : 2 (@ 3 x 5 m)


(69)

d. Ruang BK : 1 (4 x 5 m) e. Perpustakaan : 1 (12 x 7 m) f. Kapel/Ruang Doa : 1 (2 x 8 m) g. Aula : 1 (15 x 40 m) h. Kantin : 1 (7 x 8 m) i. Lab. Fisika : 1 (7 x 8 m) j. Lab. Biologi : 1 (7 x 8 m) k. Lab. Kimia : 1 (7 x 8 m) l. Ruang Multimedia : 1 (8 x 8 m) m. Ruang Komputer : 1 (7 x 8 m) n. Ruang Dapur : 1 (2 x 2 m) o. Toilet Siswa : 7

p. Toilet Guru : 2 (1 x 1 m) q. Tempat Parkir Guru : 2 (2 x 5 m) r. Tempat Parkir Siswa : 1

s. Rumah Dinas Jaga Sekolah: 1

t. Gudang : 2

u. UKS : 2

B. Visi dan misi 1. Visi

Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memiliki keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan


(70)

berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan perilaku teladan.

2. Misi

Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut: 1) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan

professional.

2) Mengembangkan ketrampilan komputer, akuntansi dan bahasa inggris.

3) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti luhur.

4) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan semangat melayani yang miskin dan kekurangan.

5) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya.

Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.

C. Organisasi

Yayasan Penyelenggara


(71)

Alamat : Jl. Dr. Sutomo No. 4 Semarang 50244 Telp. : (024) 314004, (024) 317806

Akta Notaris : No. 16 tgl 6 Oktober 1954 Ketua Yayasan : Bruder Frans Sugi, FIC

Bendahara Yayasan : Bruder Drs. Ignasius Ngadiso, FIC Kepala Kantor : Bruder Theodorus Suwariyanto, FIC,

MM

SMA Pangudi Luhur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Seperti diamanatkan pada pembukaan UUD 1945 alenia I “…….bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa…….”. Pendidikan berusaha membebaskan bangsa dari kebodohan, dari ketergantungan dengan bangsa lain. Pendidikan berusaha untuk mendorong, mengajak, mendampingi warga negara untuk mencapai tujuan negara.

Pendidikan adalah hak seluruh warga negara, maka setiap lembaga pendidikan wajib memberikan hak tersebut tanpa memperhatikan suku, ras, golongan, agama dan keadaan sosial ekonomi warga negara. Yayasan melalui lembaga pendidikan Pangudi Luhur merasa terpanggil untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan penjabaran sesuai dengan cita-cita Yayasan Pangudi Luhur yaitu Para Bruder FIC.

Landasan Ideologis : a. Pembukaan UUD 1945 b. UUD 1945 dan Pancasila c. Konstitusi Bruder FIC


(72)

Landasan Konstitusional :

a. UU No. 2 Th. 1989 tentang Pendidikan Nasional

b. AKTA Pendirian Yayasan Pangudi Luhur: Tan A Siong Semarang, No. 16, tanggal 6 Oktober 1954

c. SK Pendirian SPG dari Yayasan Pangudi Luhur Sedayu Pusat No. B/3581/1968, tanggal 4 Oktober 1968

d. SK Pendirian dan Penyelenggaraan SPG No. 19/I.13.12/E.1985, tanggal 7 Januari 1985

e. SK Mendikbud RI No. 034/I.13/H/Kpts/1989 tanggal 28 Februari 1989 tentang Pendirian SMA (Alih fungsi dari SPG)

f. Keputusan No. AK: 273/C.c/Kep/MN/99 Dirjen Dikdasmen Seksi Sekolah status Disamakan SMA Pangudi Luhur Sedayu

D. Sumber Daya Manusia

SMA Pangudi Luhur terdiri dari 8 guru tetap yayasan, 7 guru tidak tetap, 7 guru negeri yang diperbantukan dan 7 karyawan. Adapun kesemuanya itu adalah:

Tabel 13

Daftar Guru dan Karyawan

No Nama NIP /No. G Mata

Pelajaran/Jabatan 1. Drs. Markoes Padmonegoro No.G. 11062 Biologi

Ke-FIC-an Kepala Sekolah 2. Drs. Sadjad. A.G. NIP. Sosiologi


(1)

guru saat mengajar.

9. Saya bosan dengan metode mengajar guru yang monoton di kelas.

10. Saya mengumpulkan tugas yang diberikan guru. 11. Saya senang dengan gaya mengajar guru yang

bervariasi setiap kali pelajaran.

12. Saya selalu keluar dari kelas saat pelajaran sedang berlangsung.

13. Saya mentaati peraturan yang dibuat bersama untuk mengikuti pelajaran.

14. Saya rajin masuk sekolah

15. Saya belajar setiap hari sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat.

II. Motivasi Belajar

No Keterangan SS S TS STS

1. Saya selalu memperhatikan dengan seksama materi yang dijelaskan oleh guru.

2. Saya berusaha mencari bahan pelengkap dari sumber-sumber belajar yang lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan

3. Saya berusaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

4. Saya bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam pelajaran.

5. Saya mengobrol dengan teman jika saya tidak paham dengan materi yang sedang diajarkan oleh guru di kelas.

6. Saya ingin mendapat nilai tertinggi di antar teman-teman dengan cara yang sehat.

7. Saya rajin belajar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

8. Saya sudah puas dengan prestasi belajar sebelumnya, sehingga tidak perlu ada usaha untuk


(2)

meningkatkan prestasi lagi.

9. Saya sudah puas dengan prestasi belajar saat ini. 10. Saya mempelajari kembali materi yang telah

diajarkan guru di rumah.

11. Saya belajar di perpustakaan saat ada waktu senggang di sekolah.

12. Saya mempersiapkan diri dengan membaca materi pelajaran sebelum pelajaran dimulai. 13. Saya memanfaatkan jam kosong untuk

mendalami materi yang belum bisa dengaan teman.

14. Saya membolos sebelum jam belajar di sekolah berakhir.

III. Lingkungan Belajar di Keluarga

No. Keterangan SS S TS STS

1. Keluarga saya mematikan televisi saat jam belajar. 2. Hubungan antar keluarga yang harmonis membuat

saya nyaman dalam belajar.

3. Kebiasan saudara-saudaraku yang rajin belajar membuat saya bersemangat untuk belajar.

4. Orang tua saya selalu memberi semangat utuk belajar.

5. Saya dibebaskan dari tugas-tugas yang ada di rumah jika sedang belajar.

6. Orang tua saya selalu memenuhi sarana belajar (buku, alat tulis, dan sebagainya) sehingga saya dapat belajar dengan maksimal.

7. Orang tua tidak peduli jika saya tidak belajar. 8. Saya percaya diri untuk tetap belajar dengan

keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan.

9. Saya tetap bersemangat untuk belajar walaupun orang tua tidak memberi uang saku.

10. Saya terbantu untuk belajar dengan adanya jam belajar yang dibuat oleh orang tua.


(3)

IV. Lingkungan Belajar di Sekolah

No Keterangan SS S TS STS

1. Saya merasa aman dan nyaman untuk belajar dalam gedung sekolah yang kokoh.

2. Saya merasa nyaman dengan lingkungan sekolah yang bersih.

3. Kemampuan sekolah untuk menyediakan laboratorium akuntansi akan memudahkan saya dalam belajar akuntansi.

4. Koleksi buku-buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan sangat membantu saya untuk belajar 5. Letak Sekolah yang jauh dari keramaian

membuat saya nyaman untuk belajar.

`

6. Letak kelas yang jauh dari kantin/wc membuat saya nyaman untuk belajar.


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar, kebiasaan belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 184

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 2 140

Pengaruh lingkungan belajar, kemandirian belajar dan jumlah jam belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI tahun ajaran 2005/2006 SMA Pangudi Luhur Sedayu Jl. Wates Km. 12,5 Sedayu Bantul Yogyakarta.

0 0 172

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 177

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136