induksi 273301767 ALL Bahasa Indonesia

4

2. Entimem

Entimem adalah silogisme yang diperpendek tanpa penyebutan premis umum dan langsung mengambil simpulan dengan premis khusus sebagai penyebabnya. Rumusnya: Entimem = S karena PK Contoh: Silogisme Premis Umum: Semua murid Jyuken Sapuri cerdas. Premis Khusus: Rhere murid Jyuken Sapuri. Simpulan: Rhere cerdas Entimemnya: Rhere cerdas karena Rhere murid Jyuken Sapuri.

C. induksi

Induksi adalah menarik simpulan dengan terlebih dahulu menyebutkan peristiwa- peristiwa khusus. Ada tiga macam induksi sebagai berikut: a. Generalisasi Generalisasi adalah penalaran induksi dengan cara menarik simpulan secara umum berdasarkan sejumlah data atau peristiwa-peristiwa khusus yang dikemukakan yang jumlahnya harus cukup dan dapat mewakili untuk ditarik sebuah simpulan. Contoh: Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia. Namun, perlu kita sadari bahwa para koruptor yang tertangkap sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin di masa depan. Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang seperti pemerkosaan, pencurian, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang pendidikan karakter masih belum efektif mengubah karakter bangsa. Sumber: contohparagraf.blogspot.sg b. Analogi Analogi adalah penalaran induksi dengan menarik simpulan yang dimulai dengan membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan. 5 Contoh: Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin dan semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah orang itu dapat melaluinya? Begitu pula menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah orang itu sanggup melaluinya? Jadi menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya. Sumber: makalahpendidikan.blogdetik.com c. Kausal 1. Sebab-akibat. Diawali dengan peristiwa-peristiwa yang menjadi sebab kemudian sampai pada suatu simpulan yang menjadi akibat. Contoh: Banyak sekali kasus penebangan hutan yang terjadi 10 tahun belakangan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari penebangan liar tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak ada lagi yang mengikat. Oleh karena itu, tiap datang musim hujan selalu terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Sumber: tommysyatriadi.blogspot.com 2. Sebab-akibat. Diawali dengan peristiwa yang menjadi akibat kemudian kita mencari penyebabnya. Contoh: Bencana banjir banyak terjadi di mana-mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir. Namun, beberapa daerah dataran tinggi juga dilanda musibah banjir. Dua puluh tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang bebas banjir. Sekarang ini, apa yang terjadi? Setiap musim hujan tiba dan hujan deras turun dalam beberapa jam, sudah bisa dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Bukan hanya Bandung, beberapa wilayah di Sulawesi akhir- akhir ini dilanda banjir juga, yaitu banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan jumlah hutan yang tidak sedikit. Pembalakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang terjadi belakangan ini. Sumber: bahasa dan sastra1.blogspot.com 6 3. Sebab-akibat 1 Akibat 2. Sebuah peristiwa yang kita kemukakan menimbulkan beberapa akibat yang lain. Misalnya: sebab kenaikan BBM mengakibatkan harga sembako naik, tarif angkutan naik, tingkat kriminalitas tinggi, dsb. Contoh: Sekutu melalui rapat di London menentukan jumlah rampasan perang yang sangat memberatkan bagi negara Jerman sehingga Jerman mengalami kesulitan dalam membayarnya. Pemerintah yang menghadapi hal ini langsung mencetak uang mark sebanyak-banyaknya sehingga terjadi hyper inl asi. Akhirnya nilai mata uang mark turun dan uang mark dianggap sama saja dengan kertas. Sumber: marshellarynto.wordpress.com CONTOH SOAL 1. Kehidupan manusia ibarat roda yang sedang berputar, kadang-kadang berada di atas; kadang-kadang berada di bawah. Suatu waktu mungkin roda itu meluncur cepat tanpa guncangan sebab melaju di jalan tol. Pada waktu yang lain, roda itu penuh guncangan karena berjalan melalui batu-batu dan lubang-lubang yang dalam. Ada kalanya roda itu harus mendaki tanjakan yang sangat tajam, tetapi ada juga harus meluncur di turunan yang licin. Paragraf tersebut mengemukakan maksud sebagai berikut …. SPMB 2002 A. Kehidupan manusia dan perputaran roda itu sama saja. B. Roda yang berputar menggambarkan perjalanan hidup manusia. C. Perjalanan hidup manusia kadang-kadang seperti roda di jalan tol atau di jalan penuh batu. D. Kehidupan manusia tidak selamanya suka, juga tidak selamanya duka. E. Roda kehidupan manusia bisa berjalan di atas jalan yang menanjak, datar, atau menurun. Pembahasan: Paragraf tersebut berjenis analogi. Analogi antara roda mobil yang kadang lancar tanpa guncangan suka dan penuh guncangan saat melalui batu-batu dan lubang-lubang tajam duka dengan kehidupan manusia. Jadi, kehidupan manusia tidak selamanya suka. Juga tidak selamanya duka. Jawaban: D 7 2. Jika seseorang berada di bandara sesekali perhatikanlah menara pengatur lalu lintas udara air traffi c controller, ATC di bandara. Tanpa menara pemantauan ini, urusan penerbangan bisa kacau karena pesawat bisa saling senggol, saling serempet, hingga saling tabrak di udara. Saat menanjak di area sekitar bandara, jarak horisontal antarpesawat tidak boleh kurang dari 5 mil sekitar 5 km, sedangkan jarak vertikal tidak boleh kurang dari 1.000 kaki sekitar 300 m. Saat melayang di angkasa bebas, jarak horizontal minimal 8 km, sedangkan jarak vertikal minimal 600 m …. Generalisasi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …. SPMB 2006 A. Menara inilah yang mengatur jarak minimal antarpesawat. B. ATC sangat penting di bandara. C. Jarak horizontal dan vertikal antarpesawat harus diatur. D. Antar pesawat harus diatur supaya tidak saling tabrak. E. Karenanya, di bandara selalu ada ATC. Pembahasan: Kesimpulan generalisasi yang tepat adalah “Menara inilah yang mengatur jarak minimal antarpesawat.” Jawaban: A 3. Pasar uang dan pasar modal Indonesia belum pulih. Rupiah masih terus mengalami tekanan mengikuti penurunan sebagian besar mata uang Asia. Masalah minimnya pasokan dolar AS di pasar valas semakin mempersulit mata uang lokal ini. Pada penutupan perdagangan valas tanggal 24 November 2008, rupiah melemah hingga 320 poin ke posisi 12.320 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menembus 12.325 per dolar AS. Pelaku pasar cemas karena belum ada sentiment positif dari dalam negeri. Oleh karena itu, pasar lebih memilih memegang dolar AS dalam kondisi pasar global yang sedang rentan ini. Paragraf di atas dikembangkan dengan menggunakan pola sebab-akibat karena …. SNMPTN 2009 A. Kalimat utamanya menyatakan hubungan sebab-akibat. B. Kalimat pertama menyatakan sebab dan kalimat lainnya menyatakan akibat. C. Kalimat ketiga menyatakan sebab, sedangkan kalimat lainnya menyatakan akibat. D. Kalimat pertama dan ketujuh menyatakan akibat, sedangkan lainnya menyatakan sebab. E. Kalimat ketujuh menyatakan akibat, sedangkan kalimat lainnya menyatakan sebab. Pembahasan: Paragraf di atas menggunakan pola sebab-akibat karena kalimat ketujuh menyatakan akibat, ditandai dengan kata transisi oleh karena itu pada akhir paragraf, sedangkan kalimat lainnya menyatakan sebab. Jawaban: E 8

D. Membuat Simpulan pada Paragraf