HURUF KAPITAL 273301767 ALL Bahasa Indonesia

2 c. Ejaan Yang Disempurnakan 16 Agustus 1972—sekarang. Sistem ejaan di Indonesia yang sebagian besar sama dengan sistem ejaan Malaysia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tgl. 16 Agustus 1972 dan sekarang menjadi ejaan resmi bahasa Indonesia. Dalam Ejaan yang Disempunakan, diatur pemakaian huruf, pemenggalan kata, penulisan huruf kapital dan huruf miring, penulisan partikel –lah, -tah, -kah, -pun, penulisan kata sandang, penulisan angka dan lambang bilangan, penulisan akronim dan singkatan, penulisan gabungan kata,penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca titik, koma, pisah, hubung, dsb.

B. HURUF KAPITAL

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: “Saya gembira,” kata ibu, “karena kamu lulus.” Ibu berkata, “Saya akan pergi besok.” b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, nama Tuhan, dan termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Tuhan Yang Maha Pengasih Mahakuasa, Maha Esa, Alkitab, Quran, Islam, Kristen Bimbinglah hamba-Mu, ya Allah, ke jalan yang Engkau beri rahmat. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Sutan Takdir Alisyahbana, Sultan Hasanudin, Raden Ajeng Kartini, Nabi Isa, Haji Ali d. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsur jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, instansi, atau nama tempat. Contoh: Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Profesor Supomo, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur DKI Jakarta e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh: Dewi Sartika, Hans Bague Jassin, Ampere, Halim Perdanakusuma 3 f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya dan peristiwa bersejarah. Contoh: tahun Hijriah, bulan Agustus, bulan Maulid, hari Jumat, hari Lebaran, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekan RI g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geograis. Contoh: Gunung Gede, Selat Sunda , Laut Jawa, Danau Toba, Teluk Benggala, Kali Brantas, Pegunungan Jaya Wijaya, Jalan Dago, Teluk Benggala Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geograi yang tidak dipakai menjadi unsur nama diri dan nama geograiyang dipakai sebagai nama jenis. Contoh: berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi selat, gula jawa, pisang ambon, garam inggris h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan ,seperti bapak, ibu, kakak, adik, paman, dan saudara, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Contoh: “Silakan duduk, Dik” kata Ucok. Apakah Ibu sudah mengantuk? Sudahkah Anda tahu? Surat Saudara sudah saya terima.

C. HURUF MIRInG