3
5. Judul
Judul disebut juga titel, predikat atau kepala karangan. Judul yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. relevan, yaitu berhubungan dengan isi karangan, menggambarkan isi, dan
sesuai dengan isi karangan, 2.
provokatif, yaitu dapat menimbulkan hasrat keingintahuan pembaca, sensasional, dan “merangsang”,
3. singkat artinya judul harus mudah dipahami dan diingat,
4. spesiik dan logis, yaitu menyempit dan masuk akal.
6. Pungtuasi atau tanda baca. Paragraf haruslah menggunakan tanda baca. Bayangkan
jika paragraf tidak menggunakan tanda baca titik ., tentunya kita akan mengalami kesulitan.
c. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1. Paragraf Deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya diawal paragraf
kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh: Tennis Indoor Senayan, Jakarta, seketika penuh dengan remaja berkostum
karakter animasi Jepang. Rambut palsu berwarna-warni, pakaian dan aksesoris
unik yang dipakai, seakan mereka sedang berlomba-lomba mirip dengan karakter animasi yang diidolakannya. Sebut saja karakter Naruto, Detektif Conan, Sailormoon,
dan Kamen Rider. Mereka meramaikan perhelatan HelloFest yang diselenggarakan mulai 22 – 23 November 2014.
Sumber: Kompas.com, 22 November 2014
2. Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas
kemudian diakhiri dengan kalimat utama.
Contoh:
Kalau Rianto Dewandaru, seniman kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, yang belakangan banyak berkarya di Jepang membuka festival dengan nomor Body
Without Brain yang mengungkapkan sesuatu yang sangat mendasar dalam relasi antara tubuh dan otak. Berbeda dengan Ote dari Jepang lewat karya berjudul Shell
menampilkan dimensi lain dari tubuh dengan tekanan pada kemungkinan estetik yang bisa lahir dari tubuh. Selama 33 menit penonton tercekam oleh gerak dan geliat
tubuh gadis belia ini yang membentuk konigurasi-konigurasi tak terduga. Inilah wujud sublim dari estetika tubuh.
Sumber: KOMPAS.com, 21 November 2014
4
3. Paragraf CampuranVariatif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di
awal dan akhir paragraf. Kalimat utama yang berada di akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh: Ribuan lalat memenuhi ruangan berbentuk rumah berukuran 7 meter x 7 meter
setinggi 3 meter. Di depannya tertulis rearing house. Sebagian lalat hinggap di jaring-
jaring sebagai dinding, sebagian lagi menghinggapi dedaunan pisang di ruangan itu.
Itulah pasukan khusus, lalat hitam pengurai sampai organik.
Sumber: KOMPAS.com, 21 November 2014
4. Paragraf NaratifDeskriptif adalah paragraf yang gagasan utamanya menyebar
pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Dengan kata lain paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Jenis karangan ini umumnya dijumpai
pada karangan-karangan deskripsi dan narasi atau pada paragraf yang menceritakan suatu hal.
Contoh:
Terkadang muncul kontras yang menarik di sela-sela helaan napas sebuah kota. Hujan yang turun kala matahari terang benderang, telepon umum yang kesepian,
juga harum kopi yang meredam riuh menjadi hening. Musim gugur rupanya segan menyapa dan membiarkan kehijauan terhampar bebas
di Hyde Park. Daun-daun di pepohonan menikmati kehangatan lembut mentari, menunda kodratnya untuk berguguran. Inilah sepotong pagi yang cerah di kawasan
Marble Arfch di pust Kota London, awal Oktober lalu.
Sumber: KOMPAS.com, 18 November 2014
CONTOH SOAL
1. Banyak ungkapan dalam dunia politik. Ungkapan itu dipergunakan untuk menamai atau
memberi label. Salah satu ungkapan yang masih sangat dikenal umum adalah politik sebagai panglima. Ungkapan ini memiliki konotasi yang negatif. Bahkan, ungkapan tersebut memiliki
potensi menakutkan masyarakat. Konon, dahulu ungkapan itu mengandung ancaman, khususnya bagi pihak yang tak sepaham dalam ideologi politik.
Ide pokok bacaan di atas adalah …. SBMPTN 2014
A. Politik sebagai panglima B. Ungkapan dalam bidang politik
5
C. Ketakutan masyarakat terhadap ungkapan di bidang politik D. Ketidaksepahaman dalam memilih ideologi politik
E. Tujuan ungkapan di bidang politik
Pembahasan:
Ide pokok terdapat dalam kalimat pokok. Karena itu, terlebih dahulu carilah kalimat pokoknya. Posisi kalimat pokok terdapat di awal paragraf deduktif, akhir paragraf induktif, dan
campuran awal dan akhir paragraf. Cara JS Jawaban Superkilat lihat kalimat kedua jika di kalimat kedua ada alat kekohesifan pengulangan kata, ini, itu, ia, mereka, dsb. berarti
kalimat pokoknya deduktif. Pada kalimat kedua terdapat kata “Ungkapan itu” berarti kalimat pokoknya deduktif, yakni “Banyak ungkapan dalam dunia politik.” Jadi, ide pokoknya adalah
B “Ungkapan dalam bidang politik.”
Jawaban: B
2. Pasar kerja penelitian di negeri kita cukup banyak. Tentu saja yang dimaksud di sini adalah
penelitian terapan yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu keadaan atau hasil suatu keadaan dalam masyarakat. Penelitian eksploratoris atau jenis penelitian lain yang
bersifat teoretis juga memiliki pasar kerja, tetapi biasanya sangat terbatas. Ada juga dana yang disediakan oleh yayasan yang besar seperti, Toyota Foundation dan Ford Foundation.
Bahkan tersedia dana yang besar ditawarkan oleh pemerintah, seperti sejumlah proyek yang didukung oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Belum lagi perusahaan atau lembaga
lain yang berkepentingan terhadap penelitian tertentu. Pada dasarnya, pasar penelitian di Indonesia terbuka lebar.
Gagasan pokok paragraf tersebut terdapat pada …. SIMAK UI 2011
A. Kalimat pertama B. Kalimat kedua
C. Awal dan akhir paragraf D. Akhir paragraf
E. Semua kalimat
Pembahasan:
Gagasan pokok terdapat pada kalimat pokok. Cara JS: Lihat kalimat kedua terdapat kata yang diulang sama seperti kalimat kesatu, yakni “penelitian” yang menandakan kalimat
pokok di awal paragraf. Lihat pula kalimat terakhir terdapat penegasan “Pada dasarnya” yang menandakan kalimat pokok juga ada di akhir paragraf. Jadi gagasan pokok paragraf
tersebut terdapat di awal dan akhir paragraf. Kalimat pokok yang di akhir paragraf merupakan penegas kalimat pokok di awal paragraf.
Jawaban: C
6
3. …. Salah satu di antaranya adalah acne vulgaris. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak
pernah menderita penyakit ini. Menurut Syarif, acne vulgaris adalah penyakit peradangan
folikel sebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Dalam
masyarakat umum, acne vulgaris biasa dikenal dengan sebutan jerawat.
Kalimat topik yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …. SNMPTN 2008
A. Acne vulgaris adalah penyakit kulit biasa B. Syarif mengemukakan jenis penyakit kulit
C. Penyakit kulit banyak jenis dan macamnya D. Jerawat banyak jenis dan macamnya
E. Penyakit remaja bermacam-macam
Pembahasan:
Kalimat “Syarif mengemukakan jenis penyakit kulit.” memperlihatkan kaitan yang logis dengan kalimat yang lainnya. …jenis penyakit kulit kal. 1 padu dengan Salah satu di antaranya kal.
2; acne vulgaris kal. 2 padu dengan penyakit ini kal. 3; Syarif mengemukakan…kal 1
padu dengan Menurut Syarif …kal 4.
Jawaban: B d.
Jenis Karangan Berdasarkan Tujuan atau Teknik Penyampaian Gagasan
1. Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan objek menurut pengalaman
pancaindra dengan tujuan agar pembaca seolah-olah melihat dan bisa merasakan sendiri objek yang digambarkan penulis.
Di dalam paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu 1 Pola Spasial; 2 Pola Sudut Pandang. Pola sudut pandang adalah pola pengembangan
yang berdasarkan pada posisi penulis saat menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi dua pola, yaitu pola:
a. Subjektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan
disertai kesan atau opini dari penulis; b. Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara
menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
Contoh:
Masjid Kobe merupakan masjid pertama yang dibangun pada tahun 1928 di kawasan paling terkenal di Kobe, Nakayamate Dori, Chuo-ku, Jepang. Masjid tertua di Jepang
ini berdiri sangat kokoh dan anggun di antara bangunan-bangunan beraksitektur Eropa lainnya. Hal ini bisa dilihat dari kubah besar dan dua buah menara kembar
7
di sampingnya. Jika sedang berada di sana, Anda akan melihat struktur bangunan tinggi dengan kubah utamanya yang besar. Itulah gaya khas Turki tradisional. Namun,
bentuk jendelanya yang meruncing mengingatkan kita pada masjid-masjid bergaya India atau Persia. Sementara dua buah menara kembar yang mengapit pintu utama
masjid dan kubah utama tunggalnya mengingatkan kita pada Masjid Sunitskaia di Vladikavkaz, Rusia.
Sumber: Narasih Driyanala, cheria-travel.com
2. Eksposisi adalah karangan yang memaparkan pengetahuan, keadaan, proses,
masalah atau informasi dengan tujuan agar pembaca mendapatkan informasi sehingga memperluas kemampuan pembaca.
Contoh:
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementrian Pariwisata Noviendi Makalam mengatakan pemerintah sedang menimbang kebijakan untuk membuka visa
kunjungan singkat bagi warga negara Jepang. Pada 1 Januari 2015, Jepang akan membebaskan visa masuk bagi WNI. WNI yang akan memasuki wilayah Jepang
harus menggunakan electronic pasport e-pasport dan tidak perlu visa lagi. Melihat regulasi yang dilakukan Jepang, pemerintah sedang mengkaji pembebasan visa bagi
warga negara Jepang. Saat ini pemerintah juga sedang mengkaji pembebasan visa bagi empat negara lainnya, Rusia, Cina, Korea, dan Australia.
Sumber: Tempo.co, 8 November 2014
3. Persuasi adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi dan mengajak pembaca
sehingga pembaca dapat melaksanakan apa yang diinginkan penulis. Di dalam karangan persuasi terdapat kalimat persuasif atau kalimat perintah.
Contoh:
Perusahan dan karyawan pada hakikatnya saling membutuhkan. Karyawan merupakan aset perusahaan yang tanpa mereka roda bisnis tidak dapat berjalan.
Begitu sebaliknya, karyawan membutuhkan perusahaan untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. Melihat hubungan tersebut, kesejahteraan setiap
karyawan wajib diperhatikan oleh perusahaan. Sebagai perusahaan sejatinya tidak hanya menuntut kewajiban para pekerja. Begitu pula dengan karyawan, jangan
hanya menuntut hak mereka. Hubungan yang baik di antara keduanya pasti akan memberikan “keuntungan” tersendiri bagi kedua belah pihak.
Sumber: Kompas, 4 September 2014
4. Argumentasi adalah karangan yang menyajikan suatu permasalahan dan
mengemukakan pendapatnya dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti yang
8
kuat agar pembaca menyakini kebenaran yang diungkapkan oleh penulis dan menyatakan persetujuannya.
Contoh:
Ilmuwan Jepang sukses membuat tikus menjadi transparan dengan menghilangkan pigmen yang mempengaruhi warna jaringan hewan itu. Kazuki Tainaka, pemimpin
proyek ini, mengatakan bahwa keberhasilan proyek ini akan mendukung penelitian tentang perkembangan embrio, kanker, dan organ-dalam karena hal itu bisa
dilakukan tanpa pembedahan. Untuk menyulap tikus menjadi transparan, Tainaka dan rekannya dari University
of Tokyo dan Japan Science and Teknology Agency fokus pada molekul bernama heme. Ilmuwan menyuntikkan cairan dengan kadar garam tinggi dan membiarkannya
disirkulasikan ke seluruh tubuh tikus lewat jantung. Cairan akan membuat darah keluar dari pembuluh. Setelahnya tikus direndam selama dua minggu dalam zat
kimia yang akan memecah hemoglobin menjadi heme dan globin. Oleh sebab itu, pemecahan bakal membuat tikus menjadi transparan.
Sumber: KOMPAS.com., 7 November 2014
5. Narasi adalah karangan berbentuk cerita yang merupakan rangkaian peristiwa atau
kejadian yang disusun secara kronologis dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita,
tokoh, setting, dan konlik. Menurut jenis ceritanya, narasi dibagi dua yaitu:
a. Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan,
khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan
daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.
Contoh
Gadis itu mengambil kelopak Sakura yang jatuh di bajunya. Ia memandang dengan tatapan kosong ke pohon Sakura. Entahlah apa yang dia pikirkan
sekarang. “Konnichiwa” sapa seorang gadis bermata coklat di belakang. “Konnichiwa” kata gadis berambut pirang itu masih duduk di bangku taman.
“Oh iya, watashi wa namae Rena. Rena Nayaka, Anata?” tanya gadis bermata coklat itu lalu duduk di bangku sebelah gadis bermbut pirang.
“Watashi wa namae Aruchan, Aruchan Morikawa.” kata gadis berambut pirang itu.Gadis bernama Rena itu tersenyum, senyumnya sangat manis dengan lesung
pipitnya itu.
9
“Nama yang indah.” kata Rena.“Arigatou gozaimasu.”, kata Aruchan tersenyum manis hingga memperlihatkan eye smilenya.
“Oh iya, ngomong-ngomong kau murid di Saitama High School juga ya?” tanya Rena.
“Iya.” Jawab Aruchan Singkat.“Lalu apa yang kau lakukan di sini?” tanya Rena. Arucha terdiam sesaat mencerna pertanyaan Rena.
“Aku, aku tak tahu apa yang kulakukan di sini. Aku hanya heran, mengapa bunga seindah ini hanya gugur dan bersemi satu tahun sekali? Tidakkah bunga
ini abadi?” jawab Aruchan. “Pertanyaan yang polos,” kata Rena sambil tersenyum.
Sumber: cerpen Jepang, Haruno Sakura Sakura musim Semi
b. Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang
disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
Contoh
Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan
klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Akhmad, mempelai pria
yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk
mengantar Akhmad, sang pengantin ....
Sumber: wikibook
e. Persamaan dan Perbedaan Eksposisi dan Argumentasi