4
e. Tanda Titik Dua :
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau perintah.
Contoh:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: meja, kursi, dan lemari. 2.
Tanda titik dua dipakai i di antara jilid atau nomor dan halaman, ii di antara bab dan ayat dalam kitab suci, iii di antara dua judul dan anak judul suatu karangan,
serta iv nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh:
Tempo I 1971, 34:7 Surat Yasin: 9
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit. Tjokronegoro, Sutomo. 1968. Cukuplah Saudara Membina Bahasa Persatuan Kita?
Djakarta: Eresco.
B. PARTIKEL
Partikel atau kata tugas adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak mempunyai arti leksikal. Arti suatu kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain
dalam suatu frasa atau kalimat dan tidak bisa digunakan secara lepas atau berdiri sendiri.
a. Partikel Penegas
Partikel ini, yaitu -kah, -lah, -tah, dan -pun 1.
Partikel –kah, -lah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
Bacalah buku itu dengan cermat. Apakah yang tersirat dalam bacaan itu?
2. Partikel -pun ada dua penulisan dipisah dan digabung. Partikel -pun yang dipisah,
seperti kapan pun dan apa pun, sedangkan partikel -pun yang digabung, seperti maupun, meskipun, bagaimanapun, walaupun, kalaupun, kendatipun, andaipun,
adapun, ataupun, biarpun, sekalipun, dan sungguhpun.
Contoh:
Apa pun yang terjadi kami tetap setia pada negara ini. Sekalipun belum memuaskan, hasil kerjanya dapat diacungkan jempol.
Adapun sebab-sebabnya sedang ditelusuri. Walaupun miskin, ia selalu ceria.
5
b. Partikel -per
Partikel ini berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ’tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau mengikutinya.
Contoh:
Pegawai Negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Harga kain itu Rp2.000,00 per helai.
CONTOH SOAL
1. Kalimat yang memiliki penggunaan tanda koma yang tepat adalah … SIMAK UI 2013
A. Setibanya di Kebonjahe yang sejuk dan tidak terlalu ramai, kami berjalan-jalan di sepanjang jalan utama Kota Kebonjahe.
B. Aku pun tidak membukakan pintu saat dia mengetuk pintu, karena aku yakin adikku atau ayahku akan membukakan pintu itu.
C. Kereta tak selalu berjalan stabil, adakalanya kereta berjalan pelan dan kadang-kadang juga kereta berjalan cepat.
D. Kesabarannya hilang, sehingga dia langsung mematikan telepon genggamnya. E. Peraturan di kantor lama, ternyata tidak berlaku di kantor baru.
Pembahasan :
Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat klausa bawahan yang mendahului induk kalimat klausa atasan.
Jawaban A
2. Tanda titik koma digunakan secara tepat dalam kalimat … SIMAK UI 2012
A. Suntikan obligasi dapat mendatangkan pendapatan yang pasti; penghilangan kredit menjadikan neraca perbankan bersih.
B. Kehadiran obligasi rekap memberikan tiga keajaiban; pendapatan yang pasti, kolektibilitas yang lancar, dan pencadangan yang kecil.
C. Pertama, bank memasyarakatkan produk dan layanan jasa kepada masyarakat; menyalurkan kredit ke sektor perdagangan, jasa, transportasi, dan industri.
D. Bank itu dinyatakan pailit awal tahun ini; padahal kinerjanya dianggap baik tahun lalu.
E. Karena modal di bank terbatas; tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.
6
Pembahasan :
B. Seharusnya, tanda titik dua :; C. Seharusnya, tanda koma ,; D. tidak diperlukan tanda titik koma ; karena terdapat konjungsi padahal; E. Seharusnya, tanda koma .
memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Jawaban A
3. 1 Penggunaan elpiji liqueied petroleum gas di Indonesia sebagai bahan bakar untuk
keperluan rumah tangga dan industry masih terkategori rendah. 2 Simpulan yang demikian ini, ditarik berdasarkan data perbandingan jumlah penggunaan elpiji di
Indonesia dengan penggunaan elpiji di tetangga. 3 Di Malaysia, jumlah penduduk yang menggunakan elpiji sudah 5 persen dari jumlah total penduduknya. 4 Di Thailand,
yang kondisi ekonominya relative sama dengan Indonesia, konsumsi elpiji saat ini sudah mencapai 2 persen dai jumlah penduduknya. 5 Adapun di Indonesia, penggunaan elpiji
baru mencapai sekitar 0,5 persen dari jumlah penduduk atau sekitar satu juta ton per tahun.
Berdasarkan Pedoman EYD, penulisan ejaan yang kurang tepat dalam bacaan tersebut
adalah …. SPMB 2011
A. penulisan tanda koma , pada kalimat 2 B. penulisan tanda koma , pada kalimat 3
C. penulisan tanda koma , pada kalimat 4 D. penulisan tanda koma , pada kalimat 5
E. penulisan per tahun pada kalimat 5
Pembahasan :
Tidak diperlukan tanda koma pada kalimat 2 karena bukan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Jawaban A
4. Penggunaan tanda baca titik dua : yang benar terdapat pada … SIMAK UI 2009
1 Para karyawan mempunyai tuntutan yang keras: direktur mundur atau dimundurkan. 2 Mereka ingin memiliki kebebasan dasar seperti: bebas dari rasa takut dan bebas
untuk menentukan jalan hidup. 3 Yani, 1987: 125—177
4 Para pejabat Pemda Kalteng mengatakan: relokasi itu sulit dilakukan dalam waktu dekat.
Pembahasan :
Pada kalimat 2 dan 4, tidak memerlukan tanda titik dua :.
Jawaban B
7
5. Pemakaian tanda garis miring yang tidak sesuai dengan EYD adalah … SIMAK UI
2012
A. Jumlah mahasiswa tahun akademik 20102011 meningkat tajam. B. Pendapatan bersihnya semasa menjadi karyawan hanya Rp13.000.000tahun.
C. Untuk membuat kue itu diperlukan ¾ kg gula pasir dan ½ sendok teh garam. D. Saya mencari surat bernomor 14SMJXI2010.
E. Pesta pernikahannya akan berlangsung mulai pukul 19.00 sd 21.00.
Pembahasan :
Penulisan tanda garis miring tidak digunakan untuk menyatakan sampai dengan seharusnya pukul 19.00 s.d. 21.00.
Jawaban E C.
AnGKA DAn LAMBAnG BILAnGAn
a. Angka dipakai untuk menyatakan i ukuran panjang, berat, luas, isi, ii satuan waktu,
iii nilai uang, dan iv kuantitas.
Contoh:
0,5 sentimeter, 5 kilogram, 4 meter persegi, 10 liter, Rp5.000,00 1 jam 20 menit, pukul 15.00, tahun 2014, 33 orang
b. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
1. Bilangan utuh, contohnya dua belas 12 dan dua puluh dua 22 2. Bilangan pecahan, contohnya tiga perempat 34, seperenam belas 116, dan
satu persen 1. c.
Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Contoh:
Paku Buwono X, Paku Buwono ke-10, Paku Buwono kesepuluh. Tingkat V, tingkat ke-5, dan tingkat kelima.
d. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan seperti dalam perincian dan pemaparan.
Contoh:
a. Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
b. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
c. Di antara 72 yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
memberi suara blangko.
8
D. SInGKATAn DAn AKROnIM