16
realistis ekspektasi bias rentan terhadap pupusnya harapan
hope
dan
expectation
.
3. F aktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hubungan Romantis
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam hubungan romantis,
a. Kualitas komunikasi antar pasangan
Komunikasi adalah komponen utama dalam membangun dan mengembangkan hubungan Duck Pittman, dalam Anderson
Emmers-Sommer, 2006. Miller Tedder 2011 menemukan bahwa kualitas komunikasi yang baik antar pasangan romantis berkontribusi
pada kepuasan hubungan mereka. Kualitas komunikasi oleh Montgomerry 1981 adalah tingkat
kemampuan pasangan untuk menjalin hubungan interpersonal, bersifat
transa
c
tional
, penguasaan simbolik, dan saling memahami antar pasangan. Hubungan interpersonal merupakan tingkat analisis
makna yang dibangun melalui komunikasi.
Transactional
merupakan kemampuan mengirim dan menerima pesan misalnya, kemampuan
mendengarkan dan gaya menanggapi. Penguasan simbolik berkaitan dengan kemampuan memahami simbol atau tanda yang dikirimkan
pasangan. Lasswell dan Lasswell dalam Altaira dan Fuad, 2008
mengatakan bahwa aspek-aspek kualitas komunikasi adalah
17
keterbukaan, kejujuran, kepercayaan, empati dan kesediaan untuk mendengarkan. Penelitian yang dilakukan oleh Miller dan Tedder
2011 menggunakan istila h “berbagi komunikasi terbuka”,”adalah
pendengar yang baik”, dan “memiliki interaksi yang nyaman” dalam mengukur kualitas komunikasi. Partisipan yang mengatakan bahwa
pasangannya menerapkan metode ini mengalami komunikasi yang positif dan lebih puas terhadap hubungannya daripada pasangan yang
tidak. Ketika seseorang merasa dimengerti oleh pasangannya, maka orang tersebut akan mengalami kepuasan hubungan yang lebih tinggi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kualitas komunikasi yang baik antar pasangan, meningkatkan kepuasan hubungan romantis.
b. Kemampuan mengelola konflik
Konflik adalah perbedaan pendapat antara dua orang interdependen saling tergantung dan merupakan hal tidak terelakkan
dalam sebuah hubungan Guerrero, dkk dalam Miller Tedder, 2006. Konflik kerap diterima sebagai hal yang negatif Guerrero, dkk
dalam Miller Tedder, 2011. Gottman dalam Miller Tedder, 2011 menemukan bahwa pasangan yang puas akan hubungannya
akan memilih untuk mendiskusikan masalah, sedangkan pasangan yang tidak puas akan hubungannya akan memilih untuk
meminimalisir atau menghindari konflik. c.
Imbalan, biaya, dan tingkat perbandingan
18
Mengacu pada teori pertukaran sosial
The Rule of Social Exchange
Thibaut dan Kelley dalam Aroson, Wilson, dan Akert, 2005, faktor lain yang juga mempengaruhi kepuasan hubungan
adalah imbalan, biaya, dan tingkat perbandingan. Bagaimana seseorang merasa positif atau negatif terhadap hubungannya
berdasarkan pada: persepsi mereka terhadap imbalan yang diterima dari
hubungannya, persepsi akan biaya yang dikeluarkan,
dan persepsi mereka akan hubungan seperti apa yang pantas mereka dapatkan dan kemungkinan mereka mendapat
hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Imbalan
rewards
adalah aspek positif dan memuaskan yang membuat sebuah hubungan menjadi berharga dan memperkuat
reinforcing
. Biaya
costs
adalah kebalikan, dan semua hubungan pertemanan maupun romantis memiliki biaya Aronson, Wilson
Akert, 2005. Tingkat perbandingan
comparison level
adalah harapan mengenai tingkat
rewards
dan
costs
yang mereka inginkan dalam sebuah hubungan.
Sebagian besar orang memiliki harapan bahwa mereka akan memperoleh banyak rewards dan sedikit
costs
. Jika harapan terwujud maka individu akan merasa bahagia dalam hubungan, namun