LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

3 apa yang sedang terjadi dalam dunia mereka Facebook, dalam Valenzuela, dkk, 2014. Kepuasan hubungan secara umum meningkat sebanding dengan frekuensi komunikasi Porter, 2012. Beberapa pasangan yang menjalin hubungan berpacaran jarak jauh dan CMC Computer Mediated Communication , keberadaan situs jejaring sosial membantu mereka memelihara hubungan Anderson dan Emmers-Sommer, 2006. Intensitas komunikasi yang mereka lakukan baik melalui SMS, telepon, maupun situs jejaring sosial meningkatkan kepuasan komunikasi terhadap pasangannya Porter, dkk, 2012. Situs jejaring sosial memiliki potensi meningkatkan kepuasan hubungan dan kebahagiaan karena situs jejaring sosial mengijinkan pengguna untuk menunjukkan secara umum afeksinya terhadap pasangan dan status maupun komitmen terhadap hubungan Utz dan Beukeboom, 2011. Zhao, dkk dalam Utz dan Beukeboom, 2011 menemukan bahwa individu merasa lebih bahagia ketika dirinya dan pasangannya menunjukkan afeksi dan komitmen terhadap pasangan dan hubungan di profil situs jejaring sosial. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang ditemukan oleh Papp, dkk 2012 bahwa status berpacaran yang ditampilkan pada profil dirinya dan pasangannya serta tampilan dirinya pada foto profil pasangan dapat meningkatkan kepuasan hubungan. 4 Namun, meskipun situs jejaring sosial dapat membantu dalam membangun hubungan, situs jejaring sosial juga dapat menjadi akhir dari sebuah hubungan Porter, dkk, 2012. Penggunaan situs jejaring sosial ini berdampak buruk pada kepuasan hubungan romantis pada pasangan yang menjalin hubungan pacaran jarak dekat. Pollet, dkk 2011 menemukan bahwa penggunaan situs jejaring sosial tidak membentuk kedekatan emosional antar penggunanya pada keadaan tatap muka. Mendukung pernyataan diatas, Dr Karen North dalam CBSNews, 2014 mengatakan bahwa hubungan bersama pasangan yang terjalin di situs jejaring sosial, tidak sebaik itu pada realitanya karena sebenarnya mereka terlalu sibuk pada situs jejaring sosialnya. Pada akhirnya, waktu dan tenaga yang dihabiskan menggunakan dan memelihara beberapa situs jejaring sosial dapat menjauhkan diri dari waktu pribadi dan berbagi bersama pasangan Barbara, dalam Siddique, 2013. Menurut Elphinston dan Noller 2011 penggunaan internet berlebihan kerap dikaitkan dengan peningkatan ketidakpuasan dan kecemburuan. Pada situs jejaring sosial tersedia informasi mengenai pasangannya, ketika pasangannya adalah pengguna aktif situs jejaring sosial maka postingan pasangan di profilnya dan yang ditinggalkan oleh teman pasangannyalah yang menyediakan banyak informasi bagi individu tersebut mengenai kegiatan pasangannya Utz dan Beukeboom, 2011. Ketika individu melihat pasangannya meninggalkan komentar pada dinding profil lawan jenis 5 yang kiranya menarik dapat memicu kecemburuan Utz dan Beukeboom, 2011. Semakin sering seseorang menggunakan situs jejaring sosial seperti Twitter, semakin sering pasangan tersebut menghadapi konflik yang berujung pada perselingkuhan, putusnya hubungan, dan perceraian Clayton, 2014. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Valenzuela, dkk 2014 juga menemukan bahwa penggunaan situs jejaring sosial dapat menurunkan kepuasan dalam hubungan pernikahan melalui habituasi, memicu perasaan cemburu, atau memfasilitasi perselingkuhan. Hal tersebut dikarenakan situs jejaring sosial memberikan fasilitas bagi pengguna untuk berbagi koneksi dengan individu lain yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar belakang mulai dari keluarga, individu yang dikenal sehari-hari, termasuk mereka yang pernah menjalin hubungan romantis maupun hubungan dekat, sampai dengan orang asing Boyd Ellison, 2008 sehingga situs jejaring sosial mungkin menciptakan lingkungan dengan situasi yang berpotensi membangkitkan perasaan cemburu antar pasangan Elphinston Noller, 2011. Alasan utama individu berpacaran adalah karena cinta yang romantis Santrock, 2002. Penggunaan situs jejaring sosial yang dominan di Indonesia dengan individu paling aktif berusia 18 hingga 25 tahun Lorenzo-Romeo, dkk, 2012 merupakan hal yang menarik untuk diteliti, mengingat tugas perkembangan pada usia ini adalah untuk membangun hubungan romantis yang serius sehingga tercapainya pernikahan Santrock, 2002. Untuk 6 mencapai pernikahan, dibutuhkan kepuasan hubungan, karena kepuasan hubungan merupakan tujuan dari semua hubungan romantis dan dapat menjadi penentu keberhasilan suatu hubungan Hendrick, 1988. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kepuasan dalam hubungan romantis sebagai gambaran berhasil tidaknya hubungan romantis di masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar berlakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kepuasan dalam hubungan romantis relationship satisfaction pada masa berpacaran?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kepuasan dalam hubungan romantis relationship satisfaction masa pacaran.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

7 a. Memberi tambahan pengetahuan mengenai hubungan kepuasan dalam hubungan dan intensitas penggunaan situs jejaring sosial pada bidang cyberpsychology . b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan masalah intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kepuasan hubungan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai bagaimana kepuasan dalam hubungan relationship satisfaction berhubungan dengan intensitas penggunaan situs jejaring sosial b. Bagi subjek penelitian diharapkan dapat membantu refleksi mengenai kepuasan hubungannya dan intensitas penggunaan situs jejaring sosial selama ini. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Intensitas Penggunaan

Social Network Sites Situs Jejaring Sosial

1. Pengertian Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial adalah layanan berbasis web disebut juga jejaring pertemanan, ditujukan sebagai komunitas online bagi individu dengan kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar belakang mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Pengguna dapat melakukan kegiatan seperti membangun profil yang terbuka untuk umum maupun semi terbuka, berhubungan dengan daftar koneksi dari pengguna lain, melihat dan melintasi daftar koneksi pengguna lain maupun diri sendiri Boyd Ellison, 2008. Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya, intens berarti hebat atau sangat kuat yang mengacu pada kekuatan atau efek Kamus Besar Bahasa Indonesia Online . Andarwati dan Sankarto 2005 menyatakan bahwa intensitas mengacu pada frekuensi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu per hari, per minggu, atau per bulan dan durasi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu per menit atau per jam . Menurut Horrigan dalam Ngrayung, 2012, terdapat dua hal mendasar untuk mengetahui intensitas penggunaan situs jejaring sosial