18
Mengacu pada teori pertukaran sosial
The Rule of Social Exchange
Thibaut dan Kelley dalam Aroson, Wilson, dan Akert, 2005, faktor lain yang juga mempengaruhi kepuasan hubungan
adalah imbalan, biaya, dan tingkat perbandingan. Bagaimana seseorang merasa positif atau negatif terhadap hubungannya
berdasarkan pada: persepsi mereka terhadap imbalan yang diterima dari
hubungannya, persepsi akan biaya yang dikeluarkan,
dan persepsi mereka akan hubungan seperti apa yang pantas mereka dapatkan dan kemungkinan mereka mendapat
hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Imbalan
rewards
adalah aspek positif dan memuaskan yang membuat sebuah hubungan menjadi berharga dan memperkuat
reinforcing
. Biaya
costs
adalah kebalikan, dan semua hubungan pertemanan maupun romantis memiliki biaya Aronson, Wilson
Akert, 2005. Tingkat perbandingan
comparison level
adalah harapan mengenai tingkat
rewards
dan
costs
yang mereka inginkan dalam sebuah hubungan.
Sebagian besar orang memiliki harapan bahwa mereka akan memperoleh banyak rewards dan sedikit
costs
. Jika harapan terwujud maka individu akan merasa bahagia dalam hubungan, namun
19
sebaliknya jika harapan tidak terwujud maka individu akan merasa kecewa dalam hubungannya.
Beberapa orang mempunyai persepsi akan kemungkinan mereka mendapat hubungan yang lebih baik dengan orang lain, namun
jika seseorang memilih bertahan dalam hubungan yang lebih banyak menghabiskan biaya, maka mungkin keadaan itu disebabkan pemikiran
bahwa hubungan yang mereka miliki tidak sempurna namun lebih baik daripada harapan mengenai apa yang mereka mungkin temukan di lain
tempat. Hal ini disebut
comparison level for alternatives
Simpson, dalam Aronson, Wilson Akert, 2005.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, bagi sebagian besar orang yang memiliki tingkat perbandingan lebih sedikit biaya
cost
dengan imbalan
reward
yang lebih besar menyebabkan kepuasan hubungan. sebaliknya jika lebih besar biaya daripada imbalan, maka individu
akan merasa kecewa dalam hubungannya.
4. Manfaat Kepuasan dalam Hubungan Romantis
a. Komitmen
Komitmen individu terhadap hubungannya, tergantung pada beberapa variabel. Salah satu variabelnya adalah kepuasan
individu terhadap hubungannya Aronson, Wilson Akert, 2005. Dimana dalam hal ini, komitmen meningkat saat individu
mengalami kepuasan dalam hubungan Miller Tedder, 2011.
20
b. Kepuasan hidup
Peterson, dkk 2014 menemukan bahwa kepuasan hubungan romantis dan kepuasan hidup berkorelasi positif.
Demirtas dan Tezer 2012 menemukan bahwa kepuasan hidup dipengaruhi oleh kepuasan hubungan romantis. Individu yang
mengatakan bahwa dirinya merasa puas akan hubungannya cenderung lebih sehat secara fisik dan secara umum merasa lebih
puas akan hidupnya Kiecolt, House JS, dalam Hand, dkk, 2013.
C. Masa Dewasa Awal
1. Pengertian
Masa dewasa awal adalah masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa yang ditandai oleh kemandirian ekonomi dan
kemampuan mengambil keputusan Santrock, 2002. Masa dewasa awal juga merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola
kehidupan dan harapan sosial yang baru Hurlock, 1980. Masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan
jenis, serta terkadang menyediakan waktu untuk hal lainnya Santrock, 2002. Menurut Hurlock 1980 kemandirian dan kebebasan serta
keintiman dan komitmen menjadi tema pokok perkembangan yang berlangsung dan berlangsung terus. Masa dewasa awal dimulai pada
usia 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun Hurlock, 1980.
21
Individu dewasa awal dituntut untuk bertanggung jawab dan menjalin hubungan romantis yang serius Dariyo, dalam Sihombing,
2013.
2. Aspek Perkembangan
a. Perkembangan fisik
Puncak kekuatan energi dan daya tahan tubuh serta fungsi sensorik dan motorik. Tingkat kesehatan berhubungan dengan
kebiasaan hidup sehat dan tidak sehat. Asupan nutrisi dan aktivitas fisik mempengaruhi kesehatan dewasa awal dimasa yang akan
datang. b.
Perkembangan Psikososial dan Sosio-Emosi Masa dewasa awal menurut Erikson berada pada tahap
intimasi vs isolasi. Menurut Erikson, keintiman adalah penemuan diri sekaligus kehilangan diri sendiri dalam diri orang lain
Keintiman seharusnya dialami setelah proses pembentukan identitas yang tetap dan berhasil. Pada tahap ini, individu memiliki
tugas menjalin relasi yang intim dengan orang lain yang bermula dari kemiripan dimana manusia suka berhubungan dengan individu
yang memiliki kesamaan dengannya, lalu muncullah daya tarik, cinta, dan hubungan dekat Santrock, 2002. Berscheid dalam
Santrock, 2002 mengatakan bahwa, terdapat empat jenis cinta yang umum, antara lain
companionate love
cinta penuh