Pengertian Kepuasan Hubungan Romantis

15 mampu menyadari masalah yang ada, maka ia akan mampu lebih baik dalam memutuskan tindakan selanjutnya atau dalam hal menyelesaikan masalah tersebut. c. Pengharapan Expectations Pengharapan dibagi menjadi dua, bias dan akurat. Saat seseorang memiliki pengharapan bias, individu berharap hubungan dan pasangannya akan menemukan standarnya yang sangat tinggi tidak realistis. Pasangan yang tidak bahagia menunjukkan harapan yang tidak realistis terhadap hubungan mereka Santrock, 2002. Di lain hal, individu dengan pengharapan akurat melihat hidup lebih realistis dan berasumsi bahwa ekspektasinya akan sejajar dengan pengalaman nyata dari hubungannya. Kenny Acitelli dalam Miller Tedder, 2011 mengatakan bahwa pengharapan yang akurat, memungkinkan penerima untuk mengevaluasi kebutuhan pasangannya dan mengantisipasi perilakunya, sehingga memupuk sense of control , prediktabilitas, dan keamanan. Keadaan ini akhirnya mengarah pada interaksi yang lebih harmonis dan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa memahami realitas dari pasangan dan hubungan ekspektasi akurat adalah kunci kepuasan hubungan, sebaliknya memiliki pengharapan tinggi yang tidak 16 realistis ekspektasi bias rentan terhadap pupusnya harapan hope dan expectation .

3. F aktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hubungan Romantis

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam hubungan romantis, a. Kualitas komunikasi antar pasangan Komunikasi adalah komponen utama dalam membangun dan mengembangkan hubungan Duck Pittman, dalam Anderson Emmers-Sommer, 2006. Miller Tedder 2011 menemukan bahwa kualitas komunikasi yang baik antar pasangan romantis berkontribusi pada kepuasan hubungan mereka. Kualitas komunikasi oleh Montgomerry 1981 adalah tingkat kemampuan pasangan untuk menjalin hubungan interpersonal, bersifat transa c tional , penguasaan simbolik, dan saling memahami antar pasangan. Hubungan interpersonal merupakan tingkat analisis makna yang dibangun melalui komunikasi. Transactional merupakan kemampuan mengirim dan menerima pesan misalnya, kemampuan mendengarkan dan gaya menanggapi. Penguasan simbolik berkaitan dengan kemampuan memahami simbol atau tanda yang dikirimkan pasangan. Lasswell dan Lasswell dalam Altaira dan Fuad, 2008 mengatakan bahwa aspek-aspek kualitas komunikasi adalah