Pengertian Masa Dewasa Awal

22 kebersamaan yakni cinta dengan kombinasi keintiman dan komitmen, romantic love yaitu kombinasi intimasi dan gairah, fatuous love cinta konyol yakni cinta dengan kombinasi gairah dan komitmen, serta consummate love cinta yang sempurna yakni cinta dengan kombinasi intimasi, gairah, dan komitmen. Sebagian dari individu di masa dewasa awal merasakan kesepian. Perasaan bahwa tidak seorang pun memahami dengan baik. Keadaan ini disebabkan oleh penekanan masyarakat pada pemenuhan diri dan prestasi, pentingnya komitmen dalam sebuah hubungan, dan penurunan dalam hubungan dekat de Jong- Gierveld, Santrock, 2002. Waktu terbentuknya kesepian adalah saat transisi sosial ke perguruan tinggi. Pada saat ini individu mungkin merasa cemas ketika meninggalkan dunia tempat tinggal dan keluarga yang dikenal serta bertemu dengan orang baru dan membangun kehidupan sosial yang baru. c. Perkembangan Kognitif Pada masa dewasa awal beberapa individu mulai mengkonsolidasi pemikiran operasional mereka. Menurut Labouvie-Vief dalam Santrock, 2002, individu memasuki fase pemikiran yang fragmatis. Menurut Perrry, pemikiran dewasa awal lebih realistis Santrock, 2002. Menurut Schaie dalam Santrock, 2002, dewasa awal mencapai fase pencapaian prestasi achieving 23 stage dan fase tanggung jawab responsibility stage . Fase pertama yakni fase pencapaian prestasi, merupakan fase dimana dewasa awal melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi dengan konsekuensi tinggi dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karir. Fase kedua yakni tanggung jawab. Fase ini terjadi ketika individu sudah membentuk keluarga, fokus perhatian ada pada keperluan pasangan dan keturunan.

D. Dinamika Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial dan

Relationship Satisfaction Kepuasan Hubungan Romantis pada Masa Dewasa Awal Memilih pasangan dan menjalin hubungan romantis yang serius adalah tugas perkembangan dewasa awal Santrock, 2002. Dalam memilih dan menjalin hubungan romantis, diperlukan interaksi. Interaksi dalam hubungan interpersonal biasanya dilakukan secara verbal dan nonverbal. Namun saat ini, dengan kemudahan akses internet, interaksi dalam hubungan interpersonal juga dapat dilakukan secara virtual melalui situs jejaring sosial Porter, dkk, 2012. Situs jejaring sosial adalah profil yang menampilkan koneksi antar penggunanya Utz Beukeboom, 2011. Pengguna dapat mengunggah foto profil dan memberikan informasi mengenai pendidikan dan pekerjaan, musik favorit, film kesukaan, dan masih banyak lagi, serta menuliskan status berupa