38
dengan
Dyadic Adjustment Scale
DAS; Hendrick, 1988; Hand, 2013 sebesar 0,80. RAS juga memiliki validitas yang bagus karena dapat
membedakan secara signifikan antara pasangan mana yang kemudian memutuskan tetap bersama atau berpisah Hendrick, 1988.
Berdasarkan penghitungan uji coba RAS dengan 70 subjek menggunakan
SPSS 16,0
ditemukan bahwa koefisien konsistensi internal RAS pada penelitian ini sebesar 0,771, perbedaannya tidak begitu jauh
dengan koefisien konsistensi internal RAS sebelumnya yakni 0.86 Hendrick, 1988.
Dapat disimpulkan bahwa, RAS sudah memenuhi kriteria dan layak digunakan dalam mengukur variabel kepuasan hubungan romantis.
H. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang memiliki sebaran data normal. Bila p
0,05 berarti sebaran data tersebut normal dan tidak berbeda secara signifikan dengan data populasi, sebaliknya jika p 0,05 maka sebaran
data tersebut tidak normal dan berbeda secara signifikan dengan populasi Santoso, 2010.
b Uji Linearitas
39
Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus. Peningkatan kuantitas pada satu
variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan kuantitas pada variabel lainnya. Penurunan kuantitas pada satu variabel akan diikuti
secara linear oleh penurunan kuantitas pada variabel lainnya. Uji linearitas bertujuan melihat kekuatan hubungan antara dua variabel
Santoso, 2010. 2.
Uji Korelasi Teknik korelasi digunakan untuk melihat kecenderungan pola suatu
variabel terhadap variabel lainnya, maksudnya adalah apakah ketika satu variabel mengalami kenaikan, maka akan menyebabkan penurunan atau
peningkatan terhadap variabel lain Santoso, 2010. Penelitian ini menggunakan uji korelasi
Spearman
dengan
SPSS 16,00
karena data penelitian merupakan data dengan distribusi tidak normal
.