Matrik Komposit berpenguat partikel

20 Gambar 2.7.Metode pencarian nilai koefisien gesek 2.7 Uji keausan Uji keausan merupakan pengujian yag dilakukan untuk mengetahui ketahanan benda uji terhadap gesekan yang diberikan secara kontinyu selama beberapa waktu. Goresan karena bahan yang keras menyebabkan permukaan kasar. Pemolesan dengan bahan abrasi keras, kertas amplas atau debu memberikan fenomena abrasi disebut keausan goresan atau keausan permukaan licin Tata Surdia, 1995: 39. Abrasi antara bidang bisa menyebabkan temperatur naik karena gesekan yang berulang dan pada akhirnya akan terkikis dan habis. Keausan menerima pengaruh yang besar dan rumit dari laju pergerakan relatif dan tekanan pada bidang kontak. Keausan kumulatif antara permukaan halus pada tekanan tetap menghasilkan harga maksimum pada laju pergerakan relatif tertentu. Keausan korosi bisa disebabkan juga oleh zat kimia, proses elektrokimia dari bahan pelumas, dan juga ada keausan flet yang menyebabkan kerontokan oleh retakan lelah lokal karena tegangan yang berulang-ulang dari persentuhan yang tegangannya lebih tinggi dari batas elastis. Mekanisme gesekan pada bahan polimer sangat berbeda dengan mekanisme pada logam. Pada logam, koefisien gesekan hampir konstan tidak tergantung beban, luas bidang kontak laju gesekan. Tetapi pada polimer koefisien gesekan tergantung beban, bidang kontak dan seterusnya. Umumnya cenderung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 berkurang kalau beban bertambah, karena bahan menunjukan kelakuan tengah- tengah antara deformasi elastik dan deformasi plastik Tata Surdia, 1995: 188. Harga keausan spesifik dapat dicari dengan menggunakan persamaan yang ada pada Modul praktikum uji keausan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, untuk prinsip uji keausan dan tabel beban dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 2.8 dan 2.9: O O O S P r b B W  . . . 8 . 3  �� 2 �� 2.3 Dengan catatan : B = lebar piringan pengaus 3 mm o b = lebar keausan pada benda uji mm r = jari-jari piringan pengaus 10,85 mm O P = gaya tekan pada proses pengaus 2,12 kg O  = jarak tempuh pada proses pengausan pengausan 66,6 m Ws = harga keausan spesifik mm 2 kg Gambar 2.8.Prinsip pengujian keausan Tabel 2.1.Beban dan panjang lintasan pada uji keausan Gear Ratio DC 36108 4896 7272 9648 10836 Abrasion distance 66.6 100 200 400 600 Abrasion distance tabel Gear Ratio EF 36108 4896 7272 9648 10836 Final load lo 2.12 3.18 6.36 12.72 19.08 Final load tabel