Pembuatan benda uji resin Epoxy Pembuatan benda uji komposit

35

3.3.3 Penyiapan benda uji kampas rem

Kampas rem yang digunakan adalah kampas rem cakram bagian belakang Satria FU. Kampas rem cakram dipotong sesuai dengan keperluan agar dapat dimasukan ke dalam penjepit benda uji pada mesin uji keausan Oghosi High Speed Universal Wear Testing Machine Type OAT – U.

3.4 Bentuk dan dimensi benda uji

3.4.1 Benda uji keausan

Pengujian keausan dalam penelitian ini menggunakan ukuran spesimen yang telah disesuaikan dengan alat uji keausan yang terdapat di laboratorium Ilmu Logam Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Ukuran benda uji yang digunakan pada pengujian kali ini seperti yang terlihat pada gambar 3.6. Panjang : 30 mm Lebar : 30 mm Tebal : 5 – 10 mm A B Gambar 3.6.Benda uji keausan a.spesimen uji murni, b.spesimen uji komposit

3.4.2 Benda uji koefisien gesek

Pada pengujian koefisien gesek peneliti mengunakan ukuran seperti yang ada pada gambar 3.7. spesimen yang digunakan sama ukurannya dengan yang 36 dimiliki spesimen pengujian keausan. Hal ini dilakukan agar nilai koefisien yang didapat sesuai dengan ukuran spesimen pada saat pengujian keausan. Gambar 3.7.Skema Benda Uji Koefisien Gesek 3.4.3 Benda uji impak Pengujian impak matrik pengikat dan komposit mengacu pada standar pengujian ASTM A370. Dimensi benda uji impak yang digunkan dapat dilihat pda gambar 3.7, sedangkan gambar benda uji impak komposit dan benda uji impak dapat dilihat pada gambar 3.8. Length, L 55,0 mm Height, D 10,0 mm Width, W standar size 10,0 mm sub – size 7,5 mm 6,7 mm 5,0 mm Takikan 45° Tabel 3.1.Ukuran benda uji impak Gambar 3.8.Skema Benda Uji Impak 37

3.5 Metode pengujian

3.5.1 Metode pencarian nilai koefisien gesek

Koefisien gesek dari benda uji ini dicari dengan menggunakan neraca bandul sederhana, langkah-langkah yang harus dipersiapan untuk mencari koefisien gesek adalah sebagai berikut :  Masing-masing benda uji diberi nomor lalu ditimbang.  Menyiapkan benda pemberat, dalam hal ini digunakan pemberat yang bermassa 1000 g.  Menyiapkan wadah untuk memberi beban pembanding. Wadah yang digunakan adalah botol air mineral. Pada bagian atas wadah diikat dengan tali yang dikaitkan dengan benda uji.  Menyiapkan beban pembanding, beban pembanding yang digunakan adalah air. Gambar 3.9.Alat untuk mencari nilai koefisien gesek Keterangan gambar 3.9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38  Benda uji yang telah dikaitkan pada tali yang berhubungan dengan wadah beban pembanding diletakkan pada bidang datar piringan cakram. Lalu pada bagian atas benda uji diberi beban pemberat yang bermassa 1000 g.  Air dimasukan perlahan-lahan kedalam wadah air sampai benda uji bergerak. Dari metode di atas maka besar koefisien dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut : � = � . 3.2 � = � �. � 3.3 Benda mulai bergerak saat F ≥ � F = � � . = � � . � � . = � � . � . � � = � � Keterangan : � = Massa benda uji + Massa pemberat � = Massa pemberat � � = Koefisien gesek

3.5.2 Metode pengujian keausan

Alat pengujian keausan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat uji Oghosi High Speed Universal Wear Testing Machine Type OAT-U dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 mikroskop seperti yang terlihat pada gambar 3.10 dan 3.11. Adapun langkah- langkah pengujian yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan benda uji dengan ukuran panjang 30 mm, lebar 30 mm, dan ketebalan 5 – 10 mm. 2. Benda uji diletakkan pada penjepitnya dengan kuat. 3. Beban tekan yang digunakan 2,12 kg. 4. Waktu pengausan yang dipakai 60 detik. 5. Jarak tempuh pengausan yang dipakai 66,6 m. 6. Setelah proses pengujian berakhir, benda uji dilepaskan dari penjepitnya. 7. Dalam pengujian ini pengukuran lebar keausan dilakukan dengan melihat lebar keausan dengan menggunakan mikroskop. 8. Melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus 2.3. Gambar 3.10.Mesin uji keausan