Persepsi Kualitas Perceived Quality Persepsi pelanggan terhadap kenyamanan produk Persepsi pelanggan terhadap tampilan produk Persepsi pelanggan terhadap kehandalan produk Asosiasi Merek Brand Associations

seorang konsumen. Apabila kesadaran konsumen terhadap merek rendah, maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah.

2.6. Persepsi Kualitas Perceived Quality

2.6.1. Pengertian Persepsi Kualitas Menurut Aaker 1997 persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Sedangkan Astuti dan Cahyadi 2007 menyatakan bahwa persepsi kualitas merupakan perspepsi pelanggan atas atribut yang dianggap penting baginya. Persepsi kualitas juga merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan Durianto, dkk, 2004. Dan dalam persepsi kualitas berartimengukur persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas yang dimiliki produk. Kualitas yang dimaksud adalah kualitas dari atribut yang dimiliki oleh produk tersebut. Menurut Astuti dan Cahyadi 2007 indicator yang mempengaruhi di dalam pembentukan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian antara lain :

a. Persepsi pelanggan terhadap kenyamanan produk

Mencerminkan pada saat konsumen mengkonsumsi suatu produk konsumen merasakan suatu kenyamanan minimnya resiko bagi konsumen.

b. Persepsi pelanggan terhadap tampilan produk

Mencerminkan tampilan suatu produk yang unik yang bisa menarik minat konsumen.

c. Persepsi pelanggan terhadap kehandalan produk

Mencerminkan konsentrasi kinerja yang dihasilkan dari satu pembeli ke pembeli berikutnya.

d. Persepsi pelanggan terhadap ketahanan produk

Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.

2.6.2. Persepsi Kualitas Menghasilkan Nilai

Persepsi kualitas mempunyai peran yang penting dalam membangun suatu merek, dalam bayangan konteks persepsi kualitas sebuah merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian suatu merek yang akan dibeli. Menurut Aaker et al 1997: 126 persepsi kualitas perceived quality memberikan nilai dalam beberapa bentuk antara lain :

1. Alasan Untuk Membeli

Karena terkait dengan keputusan-keputusan pembelian, maka persepsi kualitas mampu menefektifkan semua elemen program pemasaran. Apabila persepsi kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi yang dilakukan akan efektif.

2. Diferensiasi atau posisi

Suatu karakteristik yang penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi persepsi kualitas, apakah merek tersebut merupakan merek terbaik atau sama baiknya dengan merek lain.

3. Harga optimum

Penentuan harga optimum yang tepat dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan persepsi kualitas merek tersebut.

4. Minat saluran distribusi

Pengecer, distributor, dan berbagai pos saluran lainnya lebih menyukai untuk memasarkan produk yang disukai oleh konsumen, dan konsumen lebih menyukai produk dengan persepsi kualitas yang baik.

5. Perluasan merek

Merek dengan persepsi kualitas yang kuat akan memiliki peluang sukses yang lebih besar dalam melakukan kebijakan perluasan merek.

2.7. Asosiasi Merek Brand Associations

2.7.1. Pengertian Assosiasi Merek

Nilai yang mendasari merek sering didasarkan spesifik yang berkaitan dengan produk. Menurut Aaker 1997:160 asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan sebuah merek. Dan dapat dirangkai sehingga membentuk sebuah citra merek didalam pikiran pelanggan. Citra merek suatu produk tersebut akan sangat penting, terutama jika citra tersebut positif. Citra merek suatu produk akan lebih kuat apabila didukung oleh pengalaman dalam menggunakannya. Penggunaan suatu produk akan menimbulkan perasaan yang berkaitan dengan produk tersebut, yang diungkapkan kedalam asosiasi. Asosiasi merek sangat penting untuk membedakan atau memisahkan suatu merek dengan merek lain. Asosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai persepsi yang dapat mencerminkan realita obyektif. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu kompetisi karena didukung oleh asosiasi yang kuat. Suatu brand positioning mencerminkan bagaimana orang bisa memandang suatu merek, positioning dan positioning strategy dapat juga digunakan untuk merefleksikan bagaimana sebuah perusahaan sedang berusaha dipersepsikan. Nilai mendasarkan sebuah merek seringkali merupakan makna merek tersebut bagi khalayak. Menurut Astuti dan Cahyadi 2007: 151 indikator yang mempengaruhi didalam pembentukan asosiasi merek adalah: a. Inovasi desain model dan teknologi Mencerminkan suatu produk dengan desain model yang berinovasi dan dengan menggunakan suatu alat teknologi yang canggih pada produk tersebut. b. Produk yang terkenal mereknya Mencerminkan seberapa jauhnya suatu produk tersebut bisa dikenal terkenal dibenak konsumen. c. Produk yang diprodusir oleh suatu perusahaan yang kredibilitasnya tinggi. Menurut Keller dalam palupi, 2002 asosiasi merek ini memiliki beberapa type, yaitu : 1. Atribut Atributes, yaitu asosiasi yang dikaitkan dengan atribut-atribut dari merek tersebut baik yang berhubungan langsung terhadap produknya product related atributes, ataupun yang tidak berhubungan langsung terhadap produknya. non product related atribues yang meliputi price, user imagery, usage imagery, feelings, experiences, dan brand personality. 2. Manfaat Benefits, merupakan asosiasi suatu merek yang dikaitkan dengan manfaat dari merek tersebut, baik itu manfaat secara fungsional fucntional benefit, manfaat secara simbolik symbolic benefit, dan pengalaman yang dirasakan penggunanya experiential benefit. 3. Perilaku Attitudes, adalah asosiasi yang dikaitkan dengan motivasi diri sendiri yang merupakan bentuk perilaku yang bersumber dari bentuk-bentuk punishmment, reward, learning, dan knowledge. 2.7.2. Asosiasi Merek Menciptakan Nilai Menurut Aaker et al 1997: 162, nilai yang mendasari merek sering kali merupakan sekumpulan asosiasinya dengan kata lain merupakan makna merek bagi khalayak. Macam-macam asosiasi yang menciptakan nilai buat perusahaan dan para pelanggan adalah : 1. Membantu proses penyusunan informasi Asosiasi-asosiasi bisa membantu mengikhtiarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi yang mungkin sulit diproses dan diakses para pelanggan dan bisa jadi mahal bagi perusahaan untuk mengkomunikasikannya. Sebuah asosiasi bisa menciptakan informasi padat bagi pelanggan. 2. Differensiasi posisi Suatu asosiasi memberikan landasan yang penting bagi usaha membedakan. 3. Alasan untuk membeli Banyak asosiasi merek membutuhkan berbagai atribut produk atau manfaat pelanggan customer benefits yang bisa mendorong suatu alasan untuk menggunakan merek tersebut. 4. Menciptakan sikap perasaan positif Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang gilirannya mencapai merek yang bersangkutan. 5. Landasan untuk perluasan Suatu asosiasi menghasilkan landasan bagi suatu perluasan dengan menciptakan rasa kesesuaian sense of fit antara merek dan sebuah produk baru.

2.8. Aset Merek Lainnya Other Brand Asset