Kajian TeoriKajian Pustaka Metode Penelitian Rencana dan Prosedur Penelitian

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELOMPOK KOMPETENSI J 30 Tabel.1 Contoh Jadwal Penelitian

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 1 Setelah Anda mempelajari uraian materi tentang konsep PTK dan terutama langkah-langkah melakukan PTK, Anda dapat mencoba melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran kimia di SMA yang telah dilakukan selama ini dengan cara melakukan evaluasi diri mengidentifikasi hal-hal yang menurut Anda kurang berhasil dalam membelajarkan peserta didik dalam mata pelajaran kimia. Tuliskan hasil refleksi Anda secara singkat. No Rencana Kegiatan Waktu minggu ke 1 2 3 4 5 6 1. Persiapan Menyusun perangkat pembelajaran Menyiapkan alat dan bahan Menyusun instrumen 2 Pelaksanaan Menyiapkan kelas Melakukan tindakan siklus 1 Melakukan tindakan siklus II 3 Penyusunan Laporan Menyusun konsep laporan Seminar Hasil penelitian Perbaikan laporan Penggandaan laporan LISTRIK untuk SMP Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELOMPOK KOMPETENSI J 31 Kegiatan 2 Untuk dapat mengidentifikasi masalah pembalajaran, Anda dapat melakukan aktivitas pembelajaran berikut. 1. Pelajarilah contoh studi kasus berikut. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelah membaca contoh studi kasus tersebut Contoh studi kasus Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka? Sebagai seorang guru, saya berkeinginan agar siswa merasa senang saat belajar dan tetap mengikuti pembelajaran sampai jam pelajaran berakhir. Pada kesempatan ini pelajaran yang akan saya sampaikan adalah Reaksi Redoks Pada Sel Elektrolisis Konsep yang tercantum dalam RPP adalah reaksi redoks dalam sel elektrolisis dalam kisaran kompetensi dasar: Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia sel volta dan sel elektrolisis yang digunakan dalam kehidupan. Seperti kita ketahui bahwa pelajaran aspek Kimia sudah dipelajari siswa sejak di SMP. Sehingga siswa tentunya tidak merasa asing terhadap Laboratorium beserta alat dan bahannya sampai petunjuk kegiatannya LKS. Sabtu, 23 September 2015, pukul 09.50, dilaksanakanlah pembelajaran di kelas XII SMAN SEDEC. Kegiatan belajar saat itu menggunakan pendekatan kontekstual dan siswa belajar dalam kelompok yang terdiri atas 4 orang dan dibagi menjadi 10 kelompok. Pengaturan meja dan bangku disusun membentuk angka II. Pada awal pembelajaran saya lupa meminta siswa untuk menghadap ke depan papan tulis, sehingga ada beberapa siswa yang membelakangi guru. Saat itu saya begitu bersemangat untuk membawa siswa mengerti akan konsep elektrolis dan reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis Apersepsi disampaikan dalam waktu kurang dari 15 menit, dengan mengajukan pertanyaan tentang reaksi redoks pada sel volta, Namun apa yang terjadi? PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELOMPOK KOMPETENSI J 32 Beberapa siswa yang belum siap untuk belajar. Mereka masih membolak- balikkan buku siswa Saya menunggu sejenak, kemudian saya pun mendemonstrasikan percobaan elektrolisis larutan rangkaian sel yang pertama tidak diberikan arus listrik dan yang kedua diberikan arus listrik. Kemudian penjelasan berlanjut instruksi : Coba pelajari LKS topik Sel elektrolisis dan lakukan praktikum secara berkelompok Saya memperhatikan ada beberapa siswa yang tidak mengikuti penjelasan itu. Penjelasan yang disampaikan dianggap angin lalu dan mereka asyik membaca buku siswa. Rezki adalah satu dari siswa tadi yang mengantuk dan meletakkan kepalanya di meja. “Anak-anak, coba apa yang akan terjadi di katoda ketika kita melakukan elektrolis larutan Na 2 SO 4 ? Apakah kita memerlukan indikator untuk mendeteksi hasil reaksi pada katoda? “Ucapan saya mulai sedikit menarik perhatian siswa saat melakukan tahap kontak dalam kontekstual. Lalu kegiatan belajar mulai melangkah ke tahap kuriositi.” Coba kalian perhatikan tabung U , pada kaki tabung U mana ion OH - akan dihasilkan? Dengan pancingan pertanyaan itu siswa mulai bekerja dalam kelompok untuk bereksplorasi sesuai LKS pada tahap elaborasi. Setiap kelompok siswa mendapatkan 2 lembar LKS. Ada siswa yang sudah aktif membaca dan langsung ingin mencoba melakukan kegiatan seperti perintah dalam LKS, tapi ada juga yang diam menonton. Seperti pada awal pembelajaran Reki berada pada keadaan yang belum mau belajar dan malas mengikuti kegiatan kelompok. Rafima, teman sekelompoknya mulai menegur. ”Ayo Rek baca LKS-nya, bantu saya dong, jangan diam saja,” Gerutu Rafima. Dengan terpaksa Reki mulai melirik demi LKS. Setelah ditemukan hal yang menarik dari kegiatan yang dilakukan teman temannya, mulailah minat Reki muncul. Perlahan Ia mulai melakukan kegiatan dan berdiskusi tentang gejala yang timbul setelah meneteskan indikator fenolftalein. “Kok aneh ya warnyanya berubah? Terbukalah suatu diskusi kelompok untuk membahas gejala yang timbul dan mereka mencatatnya pada tabel pengamatan.. Sambil berkeliling membimbing kegiatan yang dilakukan siswa kelompok demi kelompok, saya memperhatikan aktivitas siswa. Saya merasa pembelajaran