segera dibayar dapat ditutupi dengan Rp0,12 alat likuid bank. Rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor terhadap
tingkat kesehatan sebesar 5. Ini berarti bahwa alat likuid yang digunakan untuk menjamin hutang lancar dalam
kondisi baik. b.
Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima Pada tahun 2009 hasil perhitungan rasio Loan to Deposits
Ratio LDR sebesar 75,87. Rasio LDR ini menunjukkan bahwa 75,876 dari dana pihak ketiga ditanamkan dalam
kredit yang diberikan. Pencapaian rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 7,826. Berdasarkan Nilai Kredit
Faktor tersebut rasio ini mendapat predikat Sehat.
2. Perhitungan Tingkat Kesehatan PD. BPR BKK Grogol Tahun
2010 a.
Permodalan
Jumlah Modal = 3.701.783.000 ATMR
= 22.797.770.000 Rasio CAR
= Jumlah Modal x 100 ATMR
CAR = 3.701.783.000 x 100
22.797.770.000 = 16,24
Nilai Kredit Komponen NKK = 81 + [16,24 – 8 : 0,1]
= 81 + 82,4 = 163,4
Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100 Bobot faktor = 30
Nilai Kredit Faktor NKF Permodalan = 100 x 30
= 30
b. Kualitas Aktifa Produktif
Perhitungan terhadap faktor Kualitas Aktiva Produktif didasarkan pada data persentase tingkat kolektibilitas kredit yang disajikan
dalam tabel–tabel berikut ini : Tabel 8.
Persentase Tingkat Kolektibilitas Kredit PD. BPR BKK Grogol tahun 2010
Jumlah Kredit dalam ribuan Rp
Kolektibilitas Persentase
18.529.376
Lancar L
91,69 228.032
Kurang Lancar KL
1,13 289.640
Diragukan D
1,43 1.162.446
Macet M
5,75 20.209.494
100
Sumber : Data Sekunder diolah PD. BPR BKK Grogol tahun 2010
Tabel 9. Aktiva Produktif yang diklasifikasikan
PD. BPR BKK Grogol tahun 2010
Jumlah Kredit dalam ribuan
Rp Kolektibilitas
Bobot Risiko
Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan dalam ribuan Rp
228.032 Kurang Lancar
KL 50
114.016 289.640
Diragukan D 75
217.230 1.162.446
Macet M 100
1.162.446 1.680.118
1.493.692
Sumber : Data Sekunder diolah PD. BPR BKK Grogol tahun 2010
Tabel 10. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Yang
Wajib Dibentuk PD. BPR BKK Grogol tahun 2010
Kolektibilitas
Jumlah Kredit
dalam ribuan Rp
Nilai Agunan
dalam ribuan Rp
Bobot Risiko
Aktiva Produktif
yang Dibentuk
dalam
ribuan Rp
Lancar L 18.529.376
11.417.338 0,5
35.560 Kurang
Lancar KL 228.032
140.508 10
8.752 Diragukan D
289.640 178.469
50 55.586
Macet M 1.162.446
716.270 100
446.176
20.209.494 12.452.585
546.074
Sumber : Data Sekunder diolah PD. BPR BKK Grogol tahun 2010
1 Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap
aktiva produktif KAP
Rasio KAP = Jumlah Aktiva yang Diklasifikasikan x 100 Jumlah Aktiva Produktif
= 1.493.692.000 x 100 27.484.867.000
= 5,43 Nilai Kredit Komponen NKK = 22,5 – 5,43 : 0,15
= 113,8 Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100
Bobot faktor = 25 Nilai Kredit Faktor NKF KAP = 100 x 25
= 25
2 Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP
terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk PPAPWD.
Rasio PPAP = PPAP yang dibentuk oleh Bank x 100 PPAP yang wajib dibentuk oleh Bank
= 546.074.000 x100 546.074.000
= 100 Nilai Kredit Komponen NKK = 100 x 1
= 100
Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100 Bobot faktor = 5
Nilai Kredit Faktor NKF PPAP = 100 x 5 = 5
Total Nilai Kredit Faktor NKF Kualitas Aktiva Produktif = 25 + 5
= 30
c. Manajemen
Faktor Manajemen diperoleh dari jumlah jawaban atasan pertanyaan yang diberikan pada pihak manajemen PD. BPR BKK
Grogol. Jumlah pertanyaan sebanyak 25 yang terdiri dari 10 pertanyaanpernyataan
manajemen umum
dan 15
pertanyaanpernyataan manajemen risiko. Skala penilaian untuk setiap pertanyaanpernyataan ditetapkan
antara 0 sampai 4 dengan kriteria : 1
Untuk nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah. 2
Nilai 1,2 dan 3 mencerminkan kondisi antara. 3
Nilai 4 mencerminkan kondisi baik.