Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdiri Perusahaan

PD. Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Grogol didirikan dengan anggaran dasar awal yang dibuat di hadapan notaris Fransisca Eka Sumarningsih, Sarjana Hukum, tertanggal 5 November 1996 dengan akta nomor 41 dan telah mendapat izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat dari Direksi Bank Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan nomor 32209KEPDIR tertanggal 14 Mei 1999. Anggaran dasar yang terakhir dibuat dan disahkan dihadapan notaris Dewi W. Retno Murni, Sarjana Hukum, di Klaten dengan akta nomor 11 tertanggal 27 Januari 2004. PD. Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Grogol berkedudukan di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Sesuai Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 tahun 2008, PD. BPR BKK Grogol didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu serta mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah serta berfungsi sebagai salah satu lembaga intermediasi di bidang keuangan dengan tugas menjalankan 31 usaha BPR sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Perijinan Perusahaan

Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha sebagai berikut : 1. Surat Keputusan Pemberian Izin Usaha PD. BPR BKK Grogol dari Direksi Bank Indonesia dengan nomor keputusan 32209KEPDIR tertanggal 14 Mei 1999. 2. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dengan nomor NPWP 1.245.984.8-525, dan nomor register 00164235. 3. Ijin Mendirikan Bangunan dari Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan nomor : 503IMB378IV2004 tertanggal 26 April 2004. Undang-UndangPeraturan yang menjadi dasar : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah. 3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah. 4. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 148 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008 tentang PD. BPR BKK Jawa Tengah. 5. Peraturan Bank Indonesia dan SE BI yang berkaitan dengan BPR.

D. Organisasi dan Sumber Daya Perusahaan

1. Struktur Organisi dan Tata Kerja PD. BPR BKK Grogol Kabupaten Sukoharjo ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi PD BPR BKK Grogol Nomor 539013I2012 Tanggal 15 Januari 2012. 2. PD. BPR BKK Grogol Kabupaten Sukoharjo selain membuka pelayanan di kantor induk, juga membuka pelayanan di Pos Pelayanan di Pasar Telukan, Pos Pelayanan di Pasar Grogol, Pos Pelayanan di Pasar Cemani. 3. Dewan Pengawas PD. BPR BKK Grogol ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 17 Maret 2011 dengan susunan sebagai berikut : Ketua : Drs. Sugeng, MM, Msi Anggota : Ir. Slamet Sanyoto, Dipl. SE, MT 4. Perusahaan Daerah BPR BKK Grogol Kabupaten Sukoharjo dipimpin oleh seorang Direksi yaitu Sdr. Yusup Harsono, SE yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 17 Maret 2011. 5. Jumlah Pegawai sebanyak 21 orang yang terdiri dari 20 orang pegawai tetap dan 1 orang pegawai kontrak.

E. Struktur Organisasi Perusahaan

F. Wilayah dan Layanan Nasabah Perusahaan

Dalam operasionalnya PD. BPR BKK melaksanakan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. PD. BPR BKK Grogol Kabupaten Sukoharjo juga melaksanakan pemberian kreditpinjaman kepada masyarakatnasabah dengan sistem pinjaman sebagai berikut : 1. Kredit Pegawai dengan Suku bunga 14,40 s.d 19,20 per tahun. 2. Kredit Umum dengan Suku bunga 15 s.d 30 per tahun. 3. Kredit Karyawan swasta dengan Suku bunga 18 s.d 24 per tahun. 4. Kredit Pensiunan dengan suku bunga 15 s.d 24 per tahun. 5. Kredit LKMLainnya dengan Suku bunga 18 s.d 24 per tahun.

G. Produk dan Layanan Perusahaan

Berdasarkan anggaran dasar pendirian PD. BPR BKK Grogol, maksud dan tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank Perkreditan Rakyat dengan produk dan layanan sebagai berkut : 1. Membantu menyediakan modal usaha bagi masyarakat golongan ekonomi lemah di pedesaan. 2. Memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah dan mengarah dalam rangka mengembangkan kesempatan berusaha di pedesaan. 3. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. 4. Menjadi salah satu sumber pendapatan daerah.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan bank. Data yang diambil berasal dari PD. BPR BKK Grogol adalah data yang meliputi Neraca, Laporan Rugi Laba, dan Laporan Kredit dalam jangka waktu tiga tahun, mulai dari tahun 2009 hingga 2011. Data Neraca dan Laporan Rugi Laba disajikan dalam lampiran. Data yang digunakan merupakan data yang diperoleh pada saat penelitian. Hasil penelitian ini digunakan untuk menghitung Capital Adequacy Ratio, Asset Quality, Earning Ability dan Liquidity. Sedangkan untuk faktor Management, diperoleh dari pertanyaan yang dijawab oleh pihak manajemen. Data dari Capital Adequacy Ratio, Asset Quality, Management, Earning Ability dan Liquidity kemudian dijumlahkan. Hasilnya akan menjadi data nilai tingkat kesehatan bank. Penilaian kelima faktor tersebut biasanya disebut sebagai faktor CAMEL. Tata cara perhitungan disesuaikan peraturan yang berlaku sesuai Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 3012KEPDIR tanggal 30 April 1997. 36

B. Perhitungan Tingkat Kesehatan PD. BPR BKK GROGOL

1. Perhitungan Tingkat Kesehatan PD. BPR BKK Grogol Tahun

2009 a. Permodalan Jumlah Modal = 3.133.647, 94 ATMR = 20.100.795, 40 Rasio CAR = Jumlah Modal x 100 ATMR CAR = 3.133.647,94 x 100 20.100.795,40 = 15,59 Nilai Kredit Komponen NKK = 81 + [15,59 – 8 : 0,1] = 81 + 75,9 = 156,9 Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100 Bobot faktor = 30 Nilai Kredit Faktor NKF Permodalan = 100 x 30 = 30

b. Kualitas Aktiva Produktif

Perhitungan terhadap faktor Kualitas Aktiva Produktif didasarkan pada data persentase tingkat kolektibilitas kredit yang disajikan dalam tabel–tabel berikut ini : Tabel 3. Persentase Tingkat Kolektibilitas Kredit PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 Jumlah Kredit dalam ribuan Rp Kolektibilitas Persentase 16.735.717 Lancar L 93,15 172.237 Kurang Lancar KL 0,95 208.939 Diragukan D 1,2 849.370 Macet M 4,7 17.966.263 100 Sumber : Data Sekunder diolah PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 Tabel 4. Aktiva Produktif yang diklasifikasikan PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 Jumlah Kredit dalam ribuan Rp Kolektibilitas Bobot Risiko Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan dalam ribuan Rp 172.237 Kurang Lancar KL 50 86.119 208.939 Diragukan D 75 156.704 849.370 Macet M 100 849.370 1.230.546 1.092.193 Sumber : Data Sekunder diolah PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 Tabel 5. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Yang Wajib Dibentuk PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 Kolektibilitas Jumlah Kredit dalam ribuan Rp Nilai Agunan dalam ribuan Rp Bobot Risiko Aktiva Produktif yang Dibentuk dalam ribuan Rp Lancar L 16.735.717 10.747.893 0,5 29.939 Kurang Lancar KL 172.237 110.613 10 6.162 Diragukan D 208.939 134.183 50 37.378 Macet M 849.370 545.476 100 303.894 17.966.263 11.538.166 377.373 Sumber : Data Sekunder diolah PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 1 Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif KAP Rasio KAP = Jumlah Aktiva yang Diklasifikasikan x 100 Jumlah Aktiva Produktif = 1.092.192, 75 x 100 25.228.045 = 4,33 Nilai Kredit Komponen NKK = [22,5-4,33:0,15] = 121,13 Nilai Kredit Komponen Maksimum adalah 100 Bobot faktor = 25 Nilai Kredit Faktor NKF KAP = 100 x 25 = 25 2 Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk PPAPWD. Rasio PPAP = PPAP yang dibentuk oleh Bank x 100 PPAP yang wajib dibentuk oleh Bank = 341.084,00 x 100 341.084,00 = 100 Nilai Kredit Komponen NKK = 100 x 1 = 100

Dokumen yang terkait

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PERUSAHAAN DAERAH BADAN PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN (PD. BPR BKK) BOYOLALI KOTA (periode 2006-2008).

0 1 8

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011) Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011).

0 0 11

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011).

0 1 7

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011) Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011).

0 2 15

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (studi kasus pada PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015).

0 1 158

Analisis perkembangan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat menggunakan metode Camel : studi kasus di PD. BPR Badan Kridit Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo periode 2009-2011.

0 0 132

Analisis perkembangan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat dengan menggunakan metode camel : studi kasus PT. Bank Perkreditan Rakyat [BPR] Shinta Bhakti Wedi, Klaten, Jawa Tengah.

2 8 194

Analisis tingkat kesehatan Bank perkreditan rakyat ( Studi Kasus di PT. BPR Nguter Kota Solo : 2009-2011)

0 1 121

ANALISIS PERKEMBANGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

0 0 192

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat menggunakan metode camel : studi kasus pada PT. BPR Shinta Daya periode tahun 2007 sampai 2009 - USD Repository

0 0 139