BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di PD. BPR BKK Grogol yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan
Desember 2012 sampai dengan bulan Maret 2013.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus pada PD. BPR BKK Grogol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan bank
dan perkembangan tingkat kesehatan keuangan bank pada PD BPR BKK Grogol. Hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada
PD. BPR BKK Grogol dan tidak dapat digeneralisasikan terhadap objek penelitian lain.
C. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian meliputi :
1. Pihak manajemen
2. Kepala bagian operasional
3. Bagian administrasi dan akuntansi
19
D. Objek Penelitian
Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan komitmen dan kontijensi, serta laporan kualitas aktiva produktif pada PD.
BPR BKK Grogol tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
E. Data yang diperlukan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari sumbernya, yaitu :
a. Hasil wawancara dengan pihak manajemen serta kepala operasional.
b. Data dari jawaban kuesioner yang diberikan kepada bagian
operasional. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil atau dikumpulkan dari pihak
lain baik internal maupun eksternal, yaitu : a.
Sejarah Berdirinya PD. BPR BKK Grogol. b.
Struktur Organisasi PD. BPR BKK Grogol.
c. Data laporan keuangan
gan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan komitmen dan kontijensi, serta laporan kualitas aktiva
produktif.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode : 1.
Wawancara Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan langsung atau secara lisan kepada pimpinan atau karyawan perusahaan.
2. Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat berkas catatan akuntansi dan dokumen lain yang berkaitan
dengan objek penelitian. 3.
Kuesioner Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membuat daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh pihak manajemen.
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi penelitian ini terdapat variabel-variabel sebagai berikut : 1.
Kesehatan Keuangan Bank Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah
bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan
memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran
serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Dengan
menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi
perekonomian secara keseluruhan. 2.
Capital Capital adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam
rangka pendirian badan usaha yang dimaksud untuk membiayai kegiatan usaha bank di samping untuk memenuhi regulasi yang
ditetapkan oleh otoritas moneter. 3.
Asset Asset adalah semua aktiva dalam rupiah atau valas yang dimiliki
oleh bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, yaitu pemberian kredit, kepemilikan surat–surat
berharga, dan penempatan dana kepada bank lain baik dari dalam maupun luar negeri terkecuali penanaman dana dalam bentuk giro
atau penyertaan. 4.
Management Management adalah kegiatan manusia untuk memimpin dan
mengawasi bekerjanya badan usaha. Manajemen ini terpusat pada administrasi dan mengintegrasi manusia, material, dan uang ke
dalam suatu unit operasi yang efektif, mengawasi berbagai kegiatan dalam perusahaan. Penilaian ini didasarkan pada manajemen
permodalan, manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen likuiditas dan manajemen umum.
5. Earning
Earning adalah pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan
tertentu. 6.
Liquidity Liquidity adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid.
H. Teknik Analisis Data
Rumus rasio untuk menjawab rumusan masalah pertama yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan Bank Perkreditan
Rakyat untuk masing–masing faktor dan komponennya adalah sebagai berikut :
1. Menghitung angka rasio masing-masing komponen metode CAMEL
a. Permodalan
Dalam menghitung modal tidak hanya dihitung dari jumlah nominalnya, tetapi juga dari rasio kecukupan modal, atau yang
sering disebut sebagai Capital Adequacy Ratio CAR.
Rasio tersebut merupakan perbandingan antara jumlah modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
Pada saat ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku, CAR suatu bank sekurang-kurangnya sebesar 8.
1 Perhitungan ATMR ATMR = aktiva neraca x bobot risiko
2 Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM KPMM = 8 x ATMR
3 Rasio Modal CAR
CAR merupakan perbandingan antara modal bank dengan tertimbang menurut risiko ATMR. Menurut SE BI No. 828
DPBPR tanggal 12 Desember 2006 :
Cara penilaian nilali kredit dihitung berdasarkan kriteria sesuai dengan SK Direksi NI No. 3012KEPDIR tanggal 30 April
1997 sebagai berikut : Rasio modal 8 dengan nilai kredit 81 diberi predikat “sehat”
dan untuk setiap kenaikan 0,1 mulai dari 8 dengan nilai kredit 81 ditambah maksimum 100, setiap penurunan 0,1 dari
7,9 diberi predikat “kurang sehat” dengan nilai kredit 65 dikurangi 1.
b. Kualitas aktiva produktif
Dalam melakukan penelitian terhadap komponen faktor kualitas asset didasarkan atas 2 rasio :
1 Rasio Aktiva Produktif Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif KAP 1. Aktiva Produktif Diklasifikasikan menjadi Lancar, Kurang Lancar, rumusnya :
Penilaian rasio KAP dilakukan dengan ketentuan untuk rasio sebesar 15,5 atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
penurunan 0,15 mulai dari 15,49 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
2 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva
Produktif yang diklasifikasikan KAP 2. Rumusnya adalah :
Penilaian rasio KAP untuk perhitungan PPAP dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut untuk rasio 0 diberi nilai
kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 1 dari 0 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
c. Faktor Manajemen
Manajemen atau pengelolaan suatu bank akan menentukan sehat tidaknya suatu bank. Mengingat hal tersebut, maka pengelolaan suatu
manajemen sebuah bank mendapatkan perhatian yang besar dalam penilaian tingkat kesehatan suatu bank diharapkan dapat menciptakan
dan memelihara kesehatannya. Penilaian faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan bank umum dilakukan dengan melakukan
evaluasi terhadap pengelolaan terhadap bank yang bersangkutan. Penilaian tersebut dilakukan dengan mempergunakan 25
pernyataanpertanyaan dalam kuesioner yang dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu kelompok manajemen umum dan kuesioner
manajemen risiko. Kuesioner kelompok manajemen umum selanjutnya dibagi ke dalam sub kelompok pertanyaan yang berkaitan dengan
strategi, struktur, sistem, sumber daya manusia, kepemimpinan dan budaya kerja. Sedangkan, untuk kuesioner manajemen risiko dibagi
dalam sub kelompok yang berkaitan dengan risiko likuiditas, risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum dan risiko pemilik
dan pengurus. Perhitungan nilai kredit untuk setiap pertanyaan manajemen diberi
nilai sampai dengan 4 dengan kriteria : 1
Nilai 0 kondisi lemah 2
Nilai 1,2,3 kondisi antara 3
Nilai 4 kondisi baik
Selanjutnya dari hasil penjumlahan yang diperoleh atas 25 pertanyaan- pertanyaan tersebut akan diperoleh nilai kredit, untuk kewajiban
dikalikan dengan bobot faktor manajemen sebesar 20 sehingga didapat angka nilai kredit faktor manajemen.
d. Faktor Rentabilitas
Penilaian didasarkan kepada rentabilitas atau earning suatu bank yaitu melihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Penilaian
dalam unsur ini didasarkan pada dua macam, yaitu : 1
Laba terhadap Total Assets ROAEarning 1.
Penilaian rasio earning 1 dapat dilakukan sebagai berikut untuk rasio 0 atau negatif diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
kenaikan 0,015 mulai dari 0 nilai kredit ditambah dengan nilai maksimum 100.
2 Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Earning 2. Rumusnya adalah :
Penilaian earning 2 dapat dilakukan sebagai berikut untuk rasio sebesar 100 atau lebih diberi nilai kredit 0 dan setiap penurunan
sebesar 0,08 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.