Kualitas Aktiva Produktif Perhitungan Tingkat Kesehatan PD. BPR BKK Grogol Tahun

Tabel 7. Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR BKK Grogol Tahun 2009 Faktor dan Komponen yang dinilai 2009 Bobot rasio Rasio Nilai Kredit Komponen Nilai Kredit Faktor Predikat A.Permodalan Rasiomodal terhadap ATMR 30,00 30,00 15,59 100,00 30,00 Sehat B. Kualitas Aktiva produktif 1.Rasio KAP 2.RasioPPAP 30,00 25,00 5,00 4,33 100 100,00 100,00 25,00 5,00 Sehat Sehat C.Manajemen 1. Umum 2.Resiko 20,00 20,00 20,00 20 30 56,00 11,20 Sehat D. Rentabilitas 1.RasioROA 2.RasioBOPO 10,00 5,00 5,00 2,5 80,50 100,00 100,00 5,00 5,00 Sehat Sehat E. Likuiditas 1.CashRatio 2.RasioLDR 10,00 5,00 5,00 13,81 75,87 100,00 100,00 5,00 5,00 Sehat Sehat Total Nilai 91,2 Sehat Sumber: Data sekunder diolah, PD. BPR BKK Grogol tahun 2009 Penilaian tingkat kesehatan PD. BPR BKK Grogol pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 7 menunjukkan saat Nilai Kredit Faktor sebesar 91,2 dan berpredikat Sehat. Predikat tersebut diperoleh dari hasil kuantifikasi semua faktor dan komponen dalam tahun 2009.

1. Permodalan

Permodalan CAR yang dikuantifikasikan terdiri dari dua komponen yaitu jumlah Modal Bank dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Modal Bank pada tahun 2009 sebesar Rp 3.133.648.000,00 Lampiran 4 dan ATMR sebesar Rp 20.100.795.000,00 Lampiran 3. Modal Bank terhadap ATMR menghasilkan CAR sebesar 15,59 yang berarti modal minimum yang harus disediakan telah berada diatas batas yang telah ditentukan yaitu sebesar 8 . Pencapaian rasio modal ini menyumbang nilai Kredit Faktor terhadap tingkat kesehatan Bank sebesar 30.

2. Kualitas Aktifa Produktif

Penilaian faktor Kualitas Aktiva Produktif yang terdiri dari dua rasio yaitu : a. Rasio Kualitas Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif. Rasio Kualitas Aktiva Produktif diperoleh dari jumlah Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan dibagi dengan jumlah Aktiva Produktif. Jumlah Aktiva yang Diklasifikasikan pada tahun 2009 sebesar Rp 1.092.192.750,00 dan jumlah Aktiva Produktif sebesar Rp 25.228.045.000,00. Rasio Kualitas Aktiva Produktif yang dihasilkan adalah sebesar 4,33. Rasio tersebut menunjukkan bahwa 4,33 dari Jumlah Aktiva Produktifnya, merupakan Aktiva Produktif yang memiliki potensi tidak dapat dikembalikan atau potensial menjadi kerugian bank. Pencapaian rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 25. Berdasarkan Nilai Kredit Faktor tersebut Rasio Kualitas Aktiva Produktif KAP ini mendapat predikat Sehat. b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk Bank sebesar 100. Besarnya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada tahun 2009 sebesar Rp 341.084.000,00 Lampiran 2 dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk Bank sebesar Rp 341.084.000,00 Tabel 7. Hal ini berarti cadangan yang berhasil dibentuk pihak bank untuk menutup kemungkinan kerugian adalah sebesar 100 berdasarkan penggolongan Kualitas Aktiva Produktifnya. Pencapaian rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5. Berdasarkan Nilai Kredit Faktor tersebut Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP pada tahun 2009 ini berada pada predikat Sehat.

3. Manajemen

Dokumen yang terkait

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PERUSAHAAN DAERAH BADAN PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN (PD. BPR BKK) BOYOLALI KOTA (periode 2006-2008).

0 1 8

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011) Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011).

0 0 11

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011).

0 1 7

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011) Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel (Studi Kasus PD BPR BKK Kabupaten Sukoharjo 2011).

0 2 15

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (studi kasus pada PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015).

0 1 158

Analisis perkembangan tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat menggunakan metode Camel : studi kasus di PD. BPR Badan Kridit Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo periode 2009-2011.

0 0 132

Analisis perkembangan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat dengan menggunakan metode camel : studi kasus PT. Bank Perkreditan Rakyat [BPR] Shinta Bhakti Wedi, Klaten, Jawa Tengah.

2 8 194

Analisis tingkat kesehatan Bank perkreditan rakyat ( Studi Kasus di PT. BPR Nguter Kota Solo : 2009-2011)

0 1 121

ANALISIS PERKEMBANGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

0 0 192

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat menggunakan metode camel : studi kasus pada PT. BPR Shinta Daya periode tahun 2007 sampai 2009 - USD Repository

0 0 139