pola asuh yang tepat dalam mempertimbangkan kebutuhan dan situasi anak, disisi lain sebagai orang tua juga mempunyai keinginan dan harapan untuk membentuk
anak seseorang yang dicita-citakan yang tentunya lebih baik dari orang tuanya.
B. Penelitian yang Relevan
Sodiyah dan Sucahyono 2013 m elakukan penelitian dengan judul “Pola
Pengasuhan Orang Tua bagi Perkembangan Kecerdasan Linguistic dan Sosial Emosional Anak Usia Dini 0-
3 tahun” di Dusun Plabuhan Desa Plabuhan Rejo Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Subjek permasalahanya pola
pengasuhan yang diterapkan orang tua di Dusun Plabuhan, Desa Plabuhan Rejo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan dengan seting masyarakat pedesaan
yang mayoritas profesi utamanya sebagai petani dengan latar belakang pendidikan rendah yang berada dilingkungan keluarga luas adalah pola pengasuhan permisif
dan otoriter. Perkembangan bahasa anak yang di asuh dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memiliki pencapaian perkembangan ketrampilan mendengar
dan berbicara yang sama. Perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahapan usianyan. Akan tetapi, ketika berbicara anak seringkali menggunakan kata-kata
kasar dan tidak sopan. Hal ini dikarenakan orang tua dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memberikan kebebasan kepada anak untuk berbicara
sebanyak yang mereka inginkan tanpa adanya batasan waktu dan kontrol yang diberikan sangat rendah. Perkembangan sosial emosional anak usia 0-3 tahun
yang diasuh dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter memiliki kesamaan. Pencapaian perkembangan sosial emosional anak kurang maksimal. Karena pada
masa ini harusnya anak dapat berbagi tanpa harus membujuk, akan tetapi anak dengan pola pengasuhan permisif dan otoriter mengalami kesulitan untuk berbagi.
Anak hanya mau berbagi apabila dibujuk. Secara emosional anak memang sudah sesuai dengan tahapan usianya. Akan tetapi, pengungkapan emosi anak ketika
marah berlebihan seperti menangis, menjerit, membanting badannya, memukul, dan tidak mau dipegang orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1 mendeskripsikan pola pengasuhan orang tua bagi perkembangan kecerdasan linguistik anak usia 0-3 tahun, dan 2
mendeskripsikan pola pengasuhan orang tua bagi perkembangan sosial emosional anak usia 0-3 tahun. Adapun populasi orang tua anak usia dini yaitu ayah dan
ibu, anak usia 0-3 tahun, dan anggota keluarga yang tinggal bersama dengan anak usia 0-3 tahun. Jumlah keluarga yang menjadi informan dalam penelitian ini
adalah empat keluarga. dilakukan di Dusun Plabuhan, Desa Plabuhan Rejo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data
meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi. Untuk uji keabsahan data peneliti menggunakan kredibilitas dengan triangulasi dan member check,
disamping itu juga dilakukan, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas terhadap proses dan hasil penelitian.
Sejalan dengan penelitian di atas Nurhidayah, S. 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam
Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak. Bekasi : Universitas Islam 45
Bekasi” Subjek permasalahanya Berdasarkan paparan hasil pe-nelitian, dapat dirumuskan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ibu bekerja dan
peran ayah dalam coparenting terhadap rendahnya prestasi belajar anak. Hal yang terjadi justru sebaliknya, peran orang tua terutama ayah dalam coparenting
berperan penting dalam memotivasi anak untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Meskipun ibu banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja di luar rumah,
akan tetapi seorang ayah dapat berperan lebih dalam pengasuhan anak dengan melibatkan diri sepenuhnya dalam coparenting dengan model atau bentuk pola
asuh yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Hal yang terdapat di atas menunjukkan bahwa sebagai orang tua, ayah
dan ibu tetap memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan
putra-putrinya. Mengingat
besarnya permasalahan
yang dihadapi
anak dalam
masa pertumbuhan
dan perkembangannya maka sudah sewajarnya jika para orang tua memberikan
perhatian, bimbingan, dan pengawasan yang lebih optimal kepada anak-anaknya. Langkah per-tama yang sebaiknya dilakukan para orang tua dalam menerapkan
pola asuh dan membantu pencapaian prestasi akademik anak dalam belajar adalah mencari dan menemukan data sebanyak-banyaknya tentang berbagai hal yang
dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam menerapkan pola asuh dan bimbingan kepada anak, sehingga mereka benar-benar akan tumbuh dan berkembang menjadi
manusia dewasa yang mandiri dan berprestasi serta memiliki tanggung jawab untuk dirinya dan lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengaruh ibu bekerja dan peran ayah dalam coparenting terhadap prestasi belajar
anak? Pertanyaan tersebut menjadi dasar adanya sebuah asumsi yang menyatakan bahwa dampak dari ibu-ibu yang bekerja di luar rumah memiliki korelasi terhadap
peran ayah dalam coparenting yang salah satunya ditandai dengan menurunnya prestasi akademik anak-anak di sekolah. Hal ini berarti bahwa dengan bekerjanya
ibu di luar rumah, di samping prestasi belajar anak di sekolah akan menjadi lebih rendah juga berdampak pada bergesernya peran ayah dalam pengasuhan yang
pada kelanjutannya akan berpengaruh pula pada perkembangan prestasi belajar anak di sekolah. Adapun populasi yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah
para ibu dan ayah yang beradab di Kota Bekasi. Sebagai subyek penelitian-nya, peneliti menggunakan sampling para ibu dan ayah serta pasangan suami isteri
yang bekerja di Universitas Islam ”45” UNISMA Bekasi dengan ketentuan telah memiliki putraputri yang telah atau sedang menempuh pendidikan for-mal
minimal tingkat sekolah dasar. 27 orang yang memenuhi syarat dan dibulatkan menjadi 25 orang yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun alat
yang digunakan untuk mengumpul-kan data tersebut, di samping dengan melakukan pengamatan atau obser-vasi juga dilakukan melalui deep interview.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena bersifat fenomenologis, yaitu berusaha memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun
perilaku-nya. Vuorinen 2010 melakukan penelitian dengan judul
“Supporting Parents in their Parental Role
– Approaches Practiced by Preschool Teachers in
Preschool. Mälardalen: University Vasteras, Sweden. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menganalisis dan mendiskusikan guru prasekolah untuk mendukung
setiap orang tua dalam profesi mereka. Pertanyaan ditangani adalah; apa jenis pendekatan yang mendukung guru-guru prasekolah berlatih untuk memperkuat
orang tua dalam peran orang tua? kerangka teoritis guru prasekolah digunakan saat mendukung orang tua dalam peran orang tua mereka? Hasil, berdasarkan
wawancara dengan 30 guru prasekolah di Swedia, menunjukkan bahwa guru prasekolah berpartisipasi berbagi ambisi untuk mendukung dan memperkuat
orang tua dalam peran mereka. Untuk melakukan praktek guru prasekolah dan penggunaan pendekatan yang berbeda - teambuilding- tersebut, reflective- itu,
Expert-, delimited- dan pendekatan personal. Pendekatan yang digunakan dalam praktek bagaimanapun selalu melayani tujuan mereka, tetapi sebaliknya, guru
prasekolah dapat melemahkan orang tua self-efficacy. Pendekatan yang berbeda juga menunjukkan bahwa guru prasekolah tidak selalu memberitakan karena
mereka mengajar, menggunakan perspektif teoritis yang berbeda dalam kolaborasi mereka dengan orang tua seperti yang mereka lakukan di praktek
mereka sendiri di prasekolah. Hasil dari penelitian ini adalah penting untuk mencapai yang lebih dalam memahami faktor-faktor yang mendasari, seperti
pandangan yang berbeda dari anak-anak, di prasekolah dan Kolaborasi rumah. Kemudian Dewi 2009 m
elakukan penelitian dengan judul “Persepsi Anak Mengenai Keluarga di Surakarta”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah persepsi anak mengenai keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif.
Subyek dalam penelitian ini adalah 55 anak dengan usia sekolah dasar. Pengambilan data menggunakan metode proyektif dengan teknik konstruksi yang
menghasilkan cerita dan kuesioner terbuka. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi.
Dengan demikian Maryaningtyas 2013 melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Anak Mengenai Orangtua dan Keluarga dari Orangtua Bercerai”.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tujuan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak mengenai orangtua dan keluarga dari orangtua bercerai. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode proyektif. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 anak yang berada pada masa pertengahan dan akhir anak-
anak. Pengambilan data menggunakan laporan CTA dengan teknik analisis tematik.
Lima jenis penelitian yang relevan dengan skripsi peneliti, analisa mengenai kelima penelitian dan hubungannya dengan penelitian ini,
keterkaitannya dengan topik pada penelitian tersebut terdapat pada pola asuh orang tua dan kondisi anak saat orang tua memberi kebiasaan dalam
mengasuhnya. Pada dasarnya anak untuk dapat berkembang sesuai dengan usianya, maka orang tua harus memahami pola asuh yang seperti apa yang cocok
untuk diterapkan pada anak. Perkembangan akademik dan non akademik anak dalam kehidupan sehari-hari lebih tergantung pada orang tua dibandingkan
dengan guru, karena orang tua waktu untuk bertemu dengan anak lebih banyak sedangkan guru bertemu dengan anak waktu hanya sedikit dan itupun dibatasi.
Maka dari itu orang tua dengan guru sekolah harus saling aktif memberi kabar dan
bertanya mengenai kondisi anak dan perekembangan anak. Anak sekolah dasar harus mendapatkan perhatian yang utuh dari orang tua, karena anak sekolah dasar
masih membutuhkan kehadiran orang tua dalam setiap perkembangan dan kebutuhan sehari-hari pada dirinya.
Berikit adalah bagan literature map dari penelitian-penelitian yang relevan bagan 1.3
C. Kera