30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian yang digunakan yaitu : jenis penelitian, setting penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan desain penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif tipe studi kasus. Penelitian kulitatif studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang
individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya
dalam waktu tertentu. Peneliti dalam berproses melakukan penelitian dengan jenis
kualitatif tipe studi kasus tersebut mendalami pada individu yang sedang digunakan sebagai subyek Gunawan, 2013.
Penelitian ini menggunakan tipe studi kasus dengan tujuan untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah hasil observasi dan
wawancara tentang persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua. Studi kasus mengetahui data selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana
prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip Creswell. 2009.
B. Setting Penelitian
1. Narasumber
Objek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian. Dalam skripsi ini yang menjadi fokus penelitian yaitu “Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh Orang
Tua ”. Subyek penelitian dengan jumlah dua anak berusia 11tahun. Jenis kelamin
anak perempuan, dan anak kelas V SD Shanta Maria 1 SD Samaran. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil responden anak berusia 11
tahun pada kelas lima sekolah dasar, dengan jumlah dua anak yang kedua orang tuanya sama-sama bekerja dan kurang mempunyai waktu untuk berkumpul
dengan anak. Anak yang menjadi subyek penelitian bernama Mawar dan Melati,
mereka memiliki masing-masing karakteristik yang berbeda. Mawar memiliki karakteristik tegas dalam menanggapi percakapan dengan orang lain, dalam
bidang akademik Mawar termasuk siswa di kelas V pandai, karena setiap penerimaan rapor dia mendapatkan peringkat I, dalam segi Bahasa Mawar lebih
bisa menerapkan etika ketika berbicara dengan teman dan orang yang lebih dewasa. Sikap sehari-hari saat di sekolah cenderung pendiam. Sedangkan Melati
memiliki karakteristik lembut dalam menanggapi percakapan dengan orang lain, dalam bidang akademik Melati termasuk siswa di kelas V pandai, karena setiap
penerimaan rapor dia mendapatkan peringkat II, dalam segi Bahasa Melati lebih bisa menerapkan ketika berbicara dengan teman dan orang yang lebih dewasa.
Sikap sehari-hari saat di sekolah cenderung aktif. Mawar dan Melati pada bidang akademik setiap penerimaan rapor mereka berdua dalam mendapatkan peringkat
selalu bersaing. Mawar dan Melati kedua orang tuanya sam-sama bekerja berangkat pagi pulang di sore hari.
Penelitian di lakukan di SD Shanta Maria 1 SD Samaran Catur Tunggal, Depok Seleman, karena berdominan orang tua sama-sama sibuk
dengan pekerjaannya, berangkat pagi dan pulang sore. Hal tersebut dikarenakan model bekerja orang tua mengenal kerja model target. Berdasarkan hasil survey,
dapat dilihat bahwa sebenarnya anak di SD Shanta Maria 1 SD Samaran ini, jika setiap hari ada waktu untuk berkumpul dengan orang tua dalam kehidupan
sehari-hari anak merasa ada yang menemani disaat anak membutuhkan waktu bersama orang tua.
Peneliti memilih SD Shanta Maria 1 SD Samaran sebagai tempat penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, karena peneliti melihat
dengan kasat mata bahwa berdominan orang tua sama-sama sibuk dengan pekerjaannya dan berangkat pagi bisa saja pulang sore, hal ini dapat dilihat
ketika orang tua menjemput anak terlambat dan anak sering bercerita dengan peneliti ketika ditanya kenapa harus menunggu jemputan orang tua sampai lama.
Kedua, peneliti telah melakukan wawancara dengan guru kelas V mengenai kondisi siswa dan hubungan keluarga. Ketiga, peneliti terlibat secara langsung
dalam bertanya kepada dua anak yang digunkan untuk fokus penelitian tersebut. Pertimbangan yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan dua anak
yaitu Mawar sama Melati dari sekian teman yang ada di kelas V, mereka berdua sudah mampu merefleksikan pola pengasuhan orang tua mereka, hal tersebut
peneliti mengambil keputusan bersama guru kelas V bahwa Mawar dan Melati sudah mampu merefleksikan pola pengasuhan dari masing-masing orang tuanya.
2. Waktu dan lokasi penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sd Oktober 2014. b.
Lokasi Penelitian a
Penelitian dilakukan di SD Shanta Maria 1 SD Samaran Catur Tunggal, Depok Seleman.
b Rumah subyek pertama tepatnya di Jalan Bango Selatan, Jomogaten No.400.
c Rumah subyek kedua tepatnya di jalan Merah, Blok i, No.200 a, Catur
Tunggal Sleman. 3.1 Identitas Narasumber
Nama Kelas
Usia Mawar Gloria Deo
V 11 tahun
Melati Merry Sedayu V
11 tahun
C. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Alat yang dipakai antara lain alat
perekam handphone untuk wawancara langsung, kamera untuk mengambil suara
Melati dan Mawar, lembar pengamatan observasi dan lembar pedoman wawancara.
Handphone peneliti gunakan saat melakukan wawancara dengan anak. Kamera digunakan untuk mengambil gambar saat peneliti melakukan observasi di
rumah anak. Sedangkan lembar pengamatan observasi peneliti gunakan sebagai pedoman supaya terarah saat peneliti melakukan observasi di rumah anak. Lembar
pedoman wawancara peneliti gunakan saat melakukan wawancara dengan anak supaya pertanyaan yang peneliti gunakan anak tidak bingung dan pertanyaan yang
disampaikan peneliti pada anak terarah dengan baik. Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori Baumrid 2009: 404-407.Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua
terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua terhadap anak, komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar
menjadi matang. Berikut adalah panduan wawancara yang disusun berdasarkan teori Baumrid 2009: 404-407.
Kisi-Kisi Wawancara untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Tabel 3.1
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
Kontrol Orang Tua terhadap
Anak Disiplin
Metode pembentukan karakter serta
pengajaran kontrol Apa yang kamu
lakukan di pagi hari setelah bangun tidur?
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
diri dan perilaku yang dianggap
pantas. Kegiatan apa saja yang
kamu lakukan setelah pulang dari sekolah?
Apa yang dilakukan orang tuamu ketika
kamu melakukan kesalahan?
Apa yang orang tuamu lakukan saat kamu
belajar? Hukuman
fisik Penggunaan kekuatan
fisik dengan tujuan agar anak merasakan
rasa sakit untuk memperbaiki atau
mengontrol perilaku anak tetapi tidak
mencederai. Bagaimana reaksi
orang tuamu ketika kamu lupa untuk
merapikan tempat tidur?
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
Penonjolan kekuasaan
Menghentikan atau menekankan perilaku
yang tidak diinginkan melalui kontrol orang
tua yang dilakukan secara verbal atau
fisik; dalam hal ini termasuk meminta,
ancaman, penarikan hak-hak, memukul,
atau bentuk hukuman lainnya.
Ketika kamu mendapatkan nilai
yang tidak bagus, apa yang dilakukan orang
tuamu?
Agresi psikologis
Serangan verbal yang dapat menyebabkan
kerugian psikologis, seperti berteriak
bentuk yang paling umum, mengumpat,
mengejek, mengancam akan
memukul, atau Apa yang diucapkan
oleh orang tuamu saat kamu berkata bohong?
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
mengancam mengusir anak.
Komunikasi Pemberian
kasih sayang
Dapat berbentuk mengabaikan isolasi,
atau menunjukan ketidaksukaan
kepada anak. Apa pekerjaan orang
tuamu?
Apa pendapatmu tentang pekerjaan
orang tua? Apa saja yang
dilakukan orang tuamu ketika berada di
rumah? Siapa yang memenuhi
kebutuhan sehari- harimu?
Apakah yang dilakukan orang tuamu
saat kamu tidak mau
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
belajar?
Bagaimana cara orang tuamu mengingatkan
agar kamu belajar? Siapa yang
membantumu mengerjakan PR jika
kamu merasa kesulitan untuk menjawabnya?
Apa yang dilakukan oleh orang tuamu saat
kamu berhasil atau mendapatkan nilai
baik? Kegiatan apa saja yang
kamu lakukan di luar rumah?
Apakah kamu bercerita pada orang tua tentang
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
pengalaman sehari- harimu? Bagaimana
perasaanmu ketika menceritakan hal
tersebut? Apakah kamu memiliki
waktu untuk berkumpul bersama
keluargamu setiap hari?
Tuntutan orang tua
untuk menjadi matang anak
berkembang sesuai
usianya Teknik
Induktif Teknik pendisiplinan
yang didesain untuk menumbuhkan
perilaku yang diinginkan dengan
merangsang rasa keadilan dan
penalaran anak. Bagaimana sikapmu
saat bertemu dengan orang lain di
lingkungan sekitar? Bagaimana sikap orang
tuamu ketika melihat kamu melakukan hal
yang kurang baik terhadap teman-teman
dan tetangga di lingkungan sekitar?
Komponen Aspek
Deskripsi Pertanyaan
Aturan-aturan apa saja yang diterapkan di
rumahmu? Bagaimana tanggapan
orang tuamu ketika kamu pergi tanpa izin?
Panduan pola asuh orang tua yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian ini disusun berdasarkan teori Baumrid 2009: 404-407.
Teori tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga cara untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak. Cara-cara tersebut adalah kontrol orang tua
terhadap anak, kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak, serta tuntutan orang tua terhadap anak agar menjadi matang. Berikut adalah panduan obserrvasi
yang disusun berdasarkan teori Baumrid 2009: 404-407.
Tabel Kisi-Kisi Observasi untuk Anak tentang Pola Asuh Orang Tua Tabel 3.2
Komponen Aspek
Deskripsi Item Observasi
Kontrol Orang Tua
terhadap Anak
Disiplin Metode pembentukan
karakter serta pengajaran kontrol
diri dan perilaku yang dianggap
Kegiatan yang dilakukan di pagi hari
setelah bangun tidur. Kegiatan yang
dilakukan anak setelah
Komponen Aspek
Deskripsi Item Observasi
pantas. pulang sekolah.
Perilaku yang dilakukan orang tua ketika anak
melakukan kesalahan. Perilaku yang
ditunjukkan oleh orang tua saat anak belajar..
Hukuman fisik
Penggunaan kekuatan fisik dengan tujuan
agar anak merasakan rasa sakit untuk
memperbaiki atau mengontrol perilaku
anak tetapi tidak mencederai.
Reaksi orang tua ketika anak lupa merapikan
tempat tidur.
Penonjolan kekuasaan
Menghentikan atau menekankan perilaku
yang tidak diinginkan melalui kontrol orang
tua yang dilakukan Sikap orang tua ketika
anak mendapatkan nilai yang tidak bagus.
Komponen Aspek
Deskripsi Item Observasi
secara verbal atau fisik; dalam hal ini
termasuk meminta, ancaman, penarikan
hak-hak, memukul, atau bentuk hukuman
lainnya. Sikap orang tua ketika
mengetahui anak berkata bohong.
Agresi psikologis
Serangan verbal yang dapat menyebabkan
kerugian psikologis, seperti berteriak
bentuk yang paling umum, mengumpat,
mengejek, mengancam akan
memukul, atau mengancam
mengusir anak. Komunikasi
Pemberian kasih
sayang Dapat berbentuk
mengabaikan isolasi, atau menunjukan
Pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan orang
tua.
Komponen Aspek
Deskripsi Item Observasi
ketidaksukaan kepada anak.
Kegiatan yang dilakukan orang tua
ketika berada di rumah. Orang tua memenuhi
kebutuhan sehari- harimu.
Tindakan yang dilakukan orang tua saat
anak tidak mau belajar. Cara orang tua
mengingatkan agar anak belajar.
Orang yang membantu mengerjakan PR jika
anak merasa kesulitan untuk menjawabnya.
Sikap dan tindakan yang dilakukan orang tua jika
anak berhasil atau
Komponen Aspek
Deskripsi Item Observasi
mendapat nilai baik.
Kegiatan anak di luar rumah.
Anak bercerita pada orang tua tentang
pengalaman sehari- harimu dan perasaan
anak ketika menceritakan hal
tersebut. Waktu untuk berkumpul
bersama keluarga setiap hari.
Tuntutan orang tua
untuk menjadi
matang anak
berkembang Teknik
Induktif Teknik pendisiplinan
yang didesain untuk menumbuhkan
perilaku yang diinginkan dengan
merangsang rasa keadilan dan
Sikap anak saat bertemu dengan orang lain di
lingkungan sekitar. Sikap orang tua ketika
melihat anak melakukan hal yang kurang baik
terhadap teman-teman
Komponen Aspek
Deskripsi Item Observasi
sesuai usianya
penalaran anak. dan tetangga di
lingkungan sekitar.
Aturan-aturan yang diterapkan di rumah.
Tanggapan orang tua ketika anak pergi tanpa
izin.
D. Teknik Pengumpulan Data