Kredibilitas Data Kredibilitas dan Transferabilitas

1. Kredibilitas Data

Tabel 3.4 Rekapitulasi Penilaian Validasi Wawancara No Validator Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 1 Dosen a 4 4 3 3 2 Dosen b 3 2 2 2 3 Dosen c 4 3 3 2 4 Dosen d 3 2 2 3 5 Guru 4 4 3 4 Rata-Rata 3.6 3 2.6 2.8 Tabel 3.5 Rekap Penilaian Validasi Observasi No Validator Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 1 Dosen a 4 4 3 3 2 Dosen b 3 2 2 2 3 Dosen c 4 3 3 2 4 Dosen d 4 3 2 2 5 Guru 4 3 4 4 Rata-Rata 3.8 3 2.8 2.6 Tabel 3.4 dan 3.5 Menunjukkan nilai dan rata-rata yang diperoleh dari kelima professional judgment. Skor setiap aspek adalah 1 sampai 4 dan penilaian dari professional judgment menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh sudah melebihi batas angka 2 namun peneliti masih harus melakukan revisi dalam hal pengolahan kalimat agar kalimat yang digunakan dalam instrumen efektif dan mudah dipahami anak usia SD. Revisi pada instrumen penelitian dilakukan sebanyak dua kali dengan rekomendasi pada instrumen pedoman wawancara agar mengganti pola kalimat karena beberapa kalimat masih menimbulkan makna ganda sehingga harus diperjelas kalimatnya sedangkan rekomendasi pada lembar observasi masih perlu dibuat lebih spesifik sehingga jelas apa yang akan dilihat dalam observasi. Kriteria tersebut digunakan dengan maksud data dan informasi yang dikumpulkan peneliti harus mengandung nilai kebenaran valid. Kredibilitas data bertujuan untuk membuktikan apakah yang teramati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia nyata, dan penjelasan yang diberikan tentang dunia nyata tersebut memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau sedang terjadi. Adapun untuk memperoleh keabsahan data Meleong 2009:327-335 merumuskan beberapa cara yaitu : perpanjangan keiukutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan refrensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota. Dari beberpa cara tersebut peneliti hanya menggunakan tiga cara yang digunakan dengan tujuan penelitian, tiga cara tersebut adalah sebagai berikut : Langkah pertama peneliti melakukan triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan pengecekan atau perbandingan terhadap data yang diperoleh dengan sumber atau kriteria yang lain diluar data tersebut, untuk meningkatkan keabsahan data Melong 2009: 330. Peneliti dalam melakukan uji triangulasi data terdapat empat bagian yaitu : triangulasi sumber, metode, peneliti dan teori. Peneliti dalam melakukan penelitian ini triangulasi yang digunakan sebagai berikut: c. Triangulasi sumber, yaitu peneliti melakukan dengan cara membandingkan apa yang dikatakan oleh anak dengan hal yang telah dilihat oleh peneliti secara langsung saat melakukan observasi di rumah anak. Hal tersebut peneliti lakukan dengan cara membandingkan bermaksud agar data yang diperoleh dapat dipercaya, karena untuk memperoleh kejelasan dari kondisi anak tidak hanya diperoleh dari satu sumber saja, tetapi data juga bisa diperoleh dari sumber lain seperti peneliti melakukan observasi di rumah anak dan sumber dari guru kelas V. d. Triangulasi metode, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan observasi dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini peneliti berusaha mengecek kembali data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Langkah kedua peneliti menggunakan bahan refrensi yaitu berupa buku yang berkaitan dengan psikologi perkembangan anak, psikologi pendidikan dan persepsi, yang berkaitian dengan persepsi dan pola asuh orang tua. Hal tersebut peneliti bermaksud agar data yang diperoleh memiliki dukungan dari teori yang telah ada. Langkah ketiga peneliti melakukan pengecekan anak, hal tersebut dimaksudkan untuk melihat kembali data dan mengkonfirmasikan kembalai pada orang yang bersangkutan yang peneliti gunakan untuk mecari informasi mengenai anak yang digunakan fokus penelitian. Dalam pengecekan anak semua yang bersangkutan dilibatkan kembali, tetapi hanya kepada orang yang digunakan peneliti dalam mencari informasi pada anak seperti guru kelas V dan teman-teman di kelas V yang bisa memberikan kebiasaan dan sikap dua anak yang digunakan fokus penelitian saat berada di sekolah.

2. Ketegasan Confirmabilitas