Hasil Observasi Melati Hasil Penelitian

2. Hasil Observasi Melati

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil observasi yang telah peneliti lakukan di rumah Melati selama empat kali pertemuan, berikut hasilnya: a Kontrol Orang Tua terhadap Anak Kegiatan yang dilakukan Melati di pagi hari yaitu, berdoa terlebih dahulu setelah bangun tidur pagi hari, merapikan tempat tidur, lalu mandi. Setelah selesai mandi Melati berangkat ke sekolah dan diantar oleh orang tuanya. Pertemuan kedua, ketiga, dah keempat peneliti tidak melihat apa yang menajdi aktivitas Melati di pagi hari, karena peneliti pada pertemuan kedua tersebut melakukan observasi mulai siang hari. Melati setelah pulang dari sekolah sampai di rumah kegiatan yang dilakukan melepas sepatu dan diteruh pada tempatnya, meletakan tas pada meja belajar, melihat televisi sambil makan, hal tersebut hasil dari pengamatan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga Melati setelah pulang dari sekolah melepas sepatu, ganti baju, minum air putih, setelah itu melihat televisi sambil menyalakan kipas angin dan tidur. Pertemuan keempat kegiatan yang dilakukan Melati setelah pulang sekolah, melepas sepatu, ganti baju, makan siang sambil melihat televisi, setelah itu Melati membaca buku. Kesalahan yang telah Melati lakukan pada hal berbohong pada orang tua dengan mengatakan hari ini tidak ada tugas dari sekolah. Orang tua pun meminjam buku catatan tugas ketika membuka tertulis ada tugas Bahasa Indonesia, dengan sepontan orang tua mengatakan “kalau kamu bohong lagi mamah gak bakal percaya lagi sama kamu”. Melati hanya duduk diam dan ketakutan tidak berani menucap kata”. Dari dua hasil yang telah peneliti dapatkan tersebut orang pastinya memiliki tujuan baik untuk Melati menjadi pribadi yang lebih baik dan jujur. Pertemuan kedua Melati melakukan kesalahan setelah makan siang piring tidak diletakan pada tempat cucian, dan orang tua pun memintanya untuk segera ditaruh pada tempatnya. Pertemuan ke tiga dan keempat peneliti tidak menemukan hal tersebut, karena Melati telah belajar dari kesalahan untuk menjadi benar. Ketika Melati melakukan kegiatan belajar saat di rumah orang tua menemani Melati belajar dari awal sampai akhir Melati belajar, dengan orang tua mengerjakan laporan dari pekerjaannya. Pertemuan kedua Melati setelah makan siang dan melihat televisi, pukul 15.00 Melati belajar orang tua mendatangi Melati dan mengatakan “kalau tidak bisa mengerjakan nanti tanya ke mamah. Kalau belajar mu sudah selesai jangan lupa diberesi”.setelah orang tua mendatangi Melati belajar, mamahnya pergi ke dapur untuk cuci piring dan memasak. Pertemuan ketiga peneliti tidak menemukan hal tersebut. pertemuan keempat Melati saat belajar mamah mendampingi dan membentu Melati saat mengerjakan soal IPS. Reaksi orang tua ketika melihat Melati lupa untuk merapikan tempat tidur, orang tua menegur “jangan dibiasakan seperti itu”. Melati pun lalu merapikan tempat tidurnya. Pertemuan kedua dan ketiga peneliti tidak menemukan hal tersebut, akan tetapi pada pertemuan ke empat Melati diminta untuk merapikan tempat tidur oleh mamanya, karena pagi hari Melati lupa untuk merapikan tempat tidurnya. Pertemuan kedua yang terlihat orang tua selalu menanyakan Melati sepulang dari sekolah dengan bertanya “nilai yang kamu dapatkan hari ini berapa dan pada pelaja ran apa?”. Pada hari ini Melati mendapatkan nilai menggambar C orang tua mengatakan, aaah gak papa gambar aja, yang penting matematika mu jangan sampai dapat nilai dibawah 60. Pertemuan ke empat yang peneliti temui pada Melati mendapatkan nilai 70 untuk matapelajaran IPS, mamah mengatakan “IPS kok sampai dapat 70, ayo 80 dong kan bisa dinalar”. Peneliti saat pertemuan pertama dan ketiga tidak melihat pada bagian mengenai Melati yang kurang baik. Orang tua saat mengetahui Melati berkata bohong langsung memberikan teguran dengan contoh hasil orang yang suka berbohong. Berbohong itu tidak baik bagi kehidupan orang yang pintar. Berbohong itu dosa dan ketika Melati mengulangi kebohongan kembali mama akam marah ngomel-ngomel. Pertemuan kedua dan ketiga hal tersebut peneliti tidak menemukannya, akan tetapi pada pertemuan ketiga Melati sepulang dari sekolah belum makan siang, saat mamanya bertanya “Melati sudah makan belum tadi?”, Melati menjawab sudah mah. Mamah Melati pergi kedapur dan tempat makan ternyta lauk masih utuh. Melati ditanya lagi pada mamahnya “lauk masih utuh kamu tadi makan dimana”? Melati mejawab akau belum makan mah tadi pulang dari sekolah mau makan males soale panas sama capek. Mamah menegur untuk tidak berbohong seperti itu, karena kalau kamu bohong perut sakit yang nanggung dirimu sendiri. b . Komunikasi Pekerjaan orang tua Melati yaitu, papah bekerja di telkom. Ibu bekerja di PU bagian 3M, sumber daya manusia. Peneliti saat melakukan observasi yang pertama orang tua Mawar pulang dari bekerja berbeda, dalam arti mamah sampai di rumah pukul 12.00 sedangkan papahnya pulang bekerja sampai di rumah pukul 17.00 dan sampai di rumah istrihat tanpa bisa ada waktu luang untuk berkumpul keluarga. Akan tetapi observasi hari berikutnya ada waktu untuk Melati berkumpul dengan orang tua. Hal ini menunjukan bahwa orang tua Melati sesibuk dalam bekerjanya tetap meluangkan waktu untuk anak, dengan tujuan orang tua ingin mengetahui apa yang menjadi kondisi Melati saat ini. tindakan yang dilakukan orang tua saat mengetahui Melati tidak mau belajar, dengan memberi tahu “kalau kamu tidak mau belajar, resiko nilai jelek mamah gak mau tau”. Cara orang tua mengingatkan agar Melati belajar dengan menanyakan “ada tugas tidak untuk hari besok”, “Melati lalu mengatakan “oh iya mah aku belom belajar”. Adanya perhatian dari orang tua untuk anak, maka anak langsung bereaksi menerimanya untuk melakukan kewajibannya sebagai anak sekolah. Penjelasan mengenai bentuk dukungan atas keberhasilan Melati saat behasil mendapatkan nilai yang baik, terlihat juga dalam hasil observasi saat Melati mendapatkan nilai tugas 100, orang tua memberi selamat dan tingkatkan. Setelah itu orang tua membelikan alat tulis dan makanan kesukaan Melati. Selain kegiatan di luar rumah Melati bermain, Melati juga memiliki kegiatan di luar rumah yang menjadi rutinitas setiap satu minggu sekali mengikuti koor gerja. Hal ini peneliti dapat katakana karena dalam hasil observasi terlihat dengan nyata kegiatan Melati di luar rumah mengikuti koor gereja. Orang tua saat menerima cerita dari Melati hanya menjawab ya dan Melati merasakan biasa saat mengetahui tanggapan dari orang tuanya. Hal tersebut memiliki perbedaan dikarenakan saat itu orang tua merasakan capek dengan banyaknya kegiatan yang harus diselesaikan dalam pekerjaanya. Jadi, tidak selamanya orang tua itu tidak mendengarkan apa yang jadi ceritanya dari anak. Melainkan orang tua tetap berusaha untuk dapat mendengarkan dan memberi tanggapan atas cerita yang dismapaikan oleh anak. Kedisplinan yang ditanamankan orang tua pada Melati yaitu pulang dari sekolah tidur siang, boleh main tetapi tidak lebih dari jam 15.00 sore, dan mulai jam 19.00 sampai 20.00 malam belajar. Kedisiplinan yang diterapkan pada Melati tersebut orang tua memiliki tujuan agar anak lebih banyak berkegiatan di rumah. Orang tua memberi kedisplinan untuk Melati, karena Melati anak satu- satunya yang dapat di beri kasayang, maka dari itu orang tua memberikan kedispilanan yang Melati harus lakukan.

B. Analisis Data dan Pembahasan