Berdasarkan kutipan wawancara di atas penyebab siswa melakukan kesalahan ketika mengerjakan soal matematika pada
pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan adalah karena penanaman materi ketika di tingkat sekolah dasar yang sudah salah. Dan siswa
juga kurang terampil dalam perhitungan bilangan negatif.
D. Pembahasan
1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
Kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa
dalam mengerjakan soal pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan
dapat dilihat dari hasil pengerjaan tes diagnostik. Kesalahan- kesalahan tersebut antara lain:
1. Kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema sebesar
22,34. Diantaranya kesalahan konsep tentang: operasi pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif, operasi
perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif, operasi pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan, operasi perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif, menghitung akar
kuadrat, sifat-sifat pada bilangan berpangkat, mengubah bentuk pecahan biasa ke dalam bentuk persen, mengubah bentuk
pecahan biasa ke dalam bentuk desimal, operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, menyelesaikan operasi
hitung perkalian pada bilangan pecahan, dan menuliskan bilangan pecahan bentuk baku.
2. Kesalahan data yaitu dalam menyalin soal ke dalam lembar
jawab dan dalam mengartikan perintah soal terutama pada soal yang berbentuk soal cerita sebesar 9,53.
3. Kesalahan teknis sebesar 3,91. Kesalahan teknis ini meliputi
kesalahan dalam: operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat; mengubah bentuk pecahan biasa
ke bentuk desimal, yaitu kesalahan dalam melakukan pembagian bilangan kecil dengan bilangan yang lebih besar; menyelesaikan
operasi hitung perkalian bilangan pecahan, yaitu ketika melakukan
perkalian pembilang
dengan pembilang;
menggunakan sifat-sifat
operasi bilangan
bulat untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari; dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung tambah,
kurang, kali atau bagi dengan melibatkan pecahan serta mengaitkan dalam kejadian sehari-hari.
4. Kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa yaitu salah dalam
mengartikan simbol akar dan pangkat dua sebesar 2,19. 5.
Kesalahan dalam menentukan hasil akhir padahal langkah yang dipergunakan sudah benar, yaitu penyelesaian yang tidak
diperiksa kembali sebesar 0,63. 6.
Tulisan yang tidak dapat dibaca sebesar 0,47.
2. Faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan
Sedangkan untuk faktor yang membuat siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal pada pokok bahasan
bilangan bulat dan pecahan diperoleh dari hasil wawancara dengan siswa dan guru matematika kelas VII SMP Pangudi Luhur Moyudan.
Dari hasil wawancara kemudian dicocokkan dengan jawaban siswa ketika mengerjakan soal tes diagnostik, maka diperoleh penyebab
siswa melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Kognitif
Faktor kognitif diperoleh dari hasil wawancara kemudian dicocokkan dengan jawaban siswa ketika mengerjakan soal tes
diagnostik, maka diperoleh penyebab siswa melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Faktor penyebab siswa melakukan
kesalahan yaitu sebagai berikut: 1.
Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema
Pada soal nomor 1 yang berkaitan dengan materi malakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian bilangan bulat termasuk operasi campuran, kebanyakan
siswa melakukan
kesalahan dalam
menggunakan definisi atau teorema. Demikian juga pada soal nomor 8 yang berkaitan dengan materi menuliskan
bilangan pecahan bentuk baku, kebanyakan siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan definisi atau
teorema. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa dan analisis
wawancara, kesalahan yang dilakukan siswa disebabkan karena siswa tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan soal,
selain itu siswa juga lupa tentang konsep dan tidak mempunyai ide langkah-langkah pengerjaannya.
2. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan data
Pada soal nomor 9 dan nomor 10 yang berbentuk soal cerita, kebanyakan siswa melakukan kesalahan data.
Berdasarkan hasil analisis jawaban dan analisis wawancara kesalahan yang dilakukan tersebut karena siswa tidak dapat
mengartikan perintah soal, kurang teliti dalam melakukan perhitungan dan mengubah satuan, siswa kurang teliti
dalam mengamati soal, dan siswa tidak menjabarkan secara jelas langkah-langkah pengerjaannya terutama untuk soal
yang berbentuk soal cerita. 3.
Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu penyelesaian yang tidak diperiksa kembali
Pada soal nomor 1, 6 dan 7 terdapat 4 siswa melakukan kesalahan dalam penyelesaian yang tidak
diperiksa kembali. Berdasarkan hasil wawancara siswa,
pada soal nomor 7 yang berkaitan dengan menyelesaikan operasi hitung perkalian pada bilangan pecahan siswa
melakukan kesalahan karena siswa kurang teliti dan tidak memeriksa kembali jawaban yang telah dikerjakan.
4. Faktor
penyebab siswa
melakukan kesalahan
menginterpretasikan bahasa Pada soal nomor 2 yang berkaitan dengan meteri
menghitung akar
pangkat dua,
kebanyakan siswa
melakukan kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa. Berdasarkan hasil analisis dan hasil wawancara, kesalahan
ini disebabkan karena siswa kurang memahami simbol pangkat dan akar pangkat dua, dan siswa juga kurang
memahami langkah-langkah pengerjaannya. 5.
Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan teknis Berdasarkan hasil analisis jawaban dan hasil
wawancara hampir di setiap nomor ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan teknis. Kesalahan ini disebabkan
karena siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan dan siswa merasa benar dengan jawaban yang diberikan.
6. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu tulisan
yang tidak dapat dibaca Pada soal nomor 7 dan nomor 10 terdapat 3 siswa
melakukan kesalahan yaitu tulisan yang tidak dapat dibaca.
Berdasarkan analisis jawaban siswa kesalahan tersebut disebabkan karena siswa kurang teliti dalam menuliskan
jawaban, siswa
bingung dengan
langkah-langkah pengerjaannya, dan mengerjakan soal hanya asal-asalan
saja. b.
Faktor Nonkognitif Faktor nonkognitif yang terletak di luar diri siswa
diperoleh dari hasil wawancara guru matematika kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan. Faktor penyebab siswa
melakukan kesalahan yaitu sebagai berikut: 1.
Siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran di kelas. 2.
Penanaman materi ketika di tingkat sekolah dasar yang kurang mendalam, contohnya adalah pada bilangan bulat
negatif dianggap sebagai sebuah utang.
E. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian