Perusahaan harus menyebarkan produknya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan produknya
kepada konsumen. Bentuk saluran distribusi yang digunakan perusahaan : 1. Saluran distribusi langsung bertujuan untuk menyalurkan produknya
yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen berada. Dengan demikian maka diharapkan konsumen akan merasa
puas karena tidak perlu memikirkan masalah pengangkutan produk itu 2. Saluran distribusi tidak langsung yaitu mendistribusikan produk
dengan menggunakan pihak luar seperti penyalur atau pedagang perantara. Produk
– produk yang menggunakan saluran distribusi ini seperti produk
– produk konvenien atau kebutuhan sehari – hari dan biaya yang dikeluarkan juga lebih mahal
3. Saluran distribusi yang intensif merupakan cara penyaluran dengan menggunakan penyalur yang sebanyak
– banyaknya agar dapat menjangkau lokasi konsumen yang menyebar. Sehingga dalam saluran
distribusi ini akan diperlukan banyak penyalur sebanyak lokasi yang ada di konsumen. Dalam hal ini dimana ada kosumen di sana akan ada
penyalur atau pedagang perantara yang bertujuan untuk melayani konsumen.
2.2 Keputusan Pembelian
Menurut Supranto dan Nandan Limakrisna 2011:211 menyatakan bahwa
pembuatan keputusan konsumen atau sering disebur keputusan pembelian
Universitas Sumatera Utara
merupakan suatu aliran interaksi antar proses faktor lingkungan, kognitif, dan afektif dan tindakan perilaku.
Menurut Kotler,2005:204 tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
1. Pengenalan Masalah Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli
mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak
informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan
akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan
kebutuhan tersebut. 3. Evaluasi Alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan.
Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai
kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan
unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu
Universitas Sumatera Utara
himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi
pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen
yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
4. Keputusan Membeli Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk
niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara
niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang
akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan.
Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
5. Tingkah Laku Pasca Pembelian.
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah
membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah
sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak
diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
2.3 Peneliti Terdahulu