Product Price TINJAUAN PUSTAKA

pembelian mereka. Jadi, di dalam suatu pasar akan terjadi suatu proses pertukaran, transaksi, dan hubungan. n Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat di dalam pertukaran nilai. Pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono 200:7 menyatakan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain.

2.1.2 Bauran Pemasaran.

Menurut Kotler 2005:82 adalah sebagai bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Menurut Tijptono 2005:31 elemen-elemen bauran pemasaran untuk jasa dapat diartikan sebagai berikut:

a. Product

Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk misalnya terhadap suatu barang yang berupa “mobil”. Apakah arti mobil ini bagi konsumen, biasanya dalam memberikan arti ini konsumen memiliki dua arti. Arti pertama adalah arti teknis dari mobil bagi konsumen sebagai alat transportasi, dengan memakai mobil maka akan terlindung dari hujan dan Universitas Sumatera Utara panas selama perjalanan menuju suatu tempat. Diharapkan konsumen yang menggunakan mobil Toyota menjadi tampak “bergengsi”. Arti yang kedua sebagai aspek social budaya. Dengan kondisi itu maka produk yang di tawarkan kepada konsumen harus dapat memberikan arti yang cocok bagi konsumennya yaitu arti teknis maupu nonteknis. Produk yang mampu memberikan arti terhadap kedua sifat itu akan mampu untuk menarik konsumen dan kemudian membuat konsumen terdorong untuk membelinya dan setelah membeli mereka akan puas sehingga akan terjadi pembelian berulang-ulang oleh konsumen. Dalam hal ini produk itu akan dapat dikatakan sebagai produk yang mampu untuk menjual dirinya sendiri. Sebailknya produk yang tidak mampu memberikan kedua arti itu akan sulit untuk mendapatkan perhatian konsumen apalagi mendorong untuk membelinya

b. Price

Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli produk itu. Oleh karena itu penentuan harga jual di tentukan pada penetapan harga sepeti biaya, konsumen dan persaingan. Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan harga jual. Harga jual yang ditetapkan di bawah biaya produksi akan menimbulkan kerugian bagi peusahaan. Sebaliknya harga jual yang ditetapkan diatas biaya produksinya tentu akan menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu pada umumnya perusahaan menggunakan dasar penetapan harga jual produknya adalah atas Universitas Sumatera Utara dasar biaya produksi di tambah dengan margin keuntungan yang diinginkan. Cara penetapan harga berdasarkan biaya produksi dengan menambah persentase tertentu keuntungan ini sering disebut “Cost-Plus Pricing ” atau juga di kenal sebagai “Mark-Up Pricing”. Penetapan harga berdasarkan permintaan konsumen maka akan terbentuk citra atau image tertentu dari konsumen kepada perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image bahwa produk itu adalah produk yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan produk yang biasa digunakan oleh masyarakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan harga jual yang rendah juga akan tercipta image dan produk itu sebagai barang yang murah harganya atau barang murah, strategi ini sering dikenal dengan strategi barang murah. Dasar penetapan harga yang lain adalah berdasarkan persaingan. Dalam hal ini menetapkan harga menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan. Dalam situasi tertentu sering perusahaan menetapkan harga jualnya dibawah harga produksi, hal ini dilakukan karena pertimbangan untuk memenangkan persaingan. Sebagai contoh yang sangat dikenal sebagai “Politik Dumping” yaitu menjual barang ke luar negeri dengan harga yang jauh di bawah biaya produksinya agar perusahaan dapat merebut pasar di luar negeri itu.

c. Promotion

Dokumen yang terkait

Analisis SWOT Sebagai Faktor Penyusunan Strategi Manajemen Dalam Peningkatan Penjualan Mobil PT. Astra International TBK (Toyota Sales Operation) Cabang Medan Amplas

29 591 71

Pengaruh Modifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil New Avanza Pada Konsumen PT Astra International Tbk-Tso Cabang Gatot Subroto Medan

0 25 90

Pengaruh Posisi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang Di PT. Astra International Auto 2000 Cabang Medan Gatot Subroto

0 27 95

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BENGKEL AUTO 2000 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk – TOYOTA CABANG RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

1 25 203

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

3 13 147

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 2 10

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 2

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

0 1 12

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

0 2 14