Promotion Place TINJAUAN PUSTAKA

dasar biaya produksi di tambah dengan margin keuntungan yang diinginkan. Cara penetapan harga berdasarkan biaya produksi dengan menambah persentase tertentu keuntungan ini sering disebut “Cost-Plus Pricing ” atau juga di kenal sebagai “Mark-Up Pricing”. Penetapan harga berdasarkan permintaan konsumen maka akan terbentuk citra atau image tertentu dari konsumen kepada perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image bahwa produk itu adalah produk yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan produk yang biasa digunakan oleh masyarakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan harga jual yang rendah juga akan tercipta image dan produk itu sebagai barang yang murah harganya atau barang murah, strategi ini sering dikenal dengan strategi barang murah. Dasar penetapan harga yang lain adalah berdasarkan persaingan. Dalam hal ini menetapkan harga menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan. Dalam situasi tertentu sering perusahaan menetapkan harga jualnya dibawah harga produksi, hal ini dilakukan karena pertimbangan untuk memenangkan persaingan. Sebagai contoh yang sangat dikenal sebagai “Politik Dumping” yaitu menjual barang ke luar negeri dengan harga yang jauh di bawah biaya produksinya agar perusahaan dapat merebut pasar di luar negeri itu.

c. Promotion

Promosi adalah merupakan kegiatan yang di tujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu Universitas Sumatera Utara membeli produk itu. Adapun alat – alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan produknya dengan cara : 1. Advertensi merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya melalui surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi atau pun poster – poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat – tempat strategis yang diharapkan dengan membaca atau melihat advertensi konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk itu 2. Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjual produknya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk itu akan menarik perhatian konsumen 3. Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara penjual dengan calon konsumennya 4. Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan. Cara ini dilakukan dengan memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk itu di media masa seperti surat kabar, televisi, majalah dll. Dengan memuat berita itu maka calon konsumen secara tidak sadar telah di pengaruhi oleh berita itu.

d. Place

Universitas Sumatera Utara Perusahaan harus menyebarkan produknya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen. Bentuk saluran distribusi yang digunakan perusahaan : 1. Saluran distribusi langsung bertujuan untuk menyalurkan produknya yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen berada. Dengan demikian maka diharapkan konsumen akan merasa puas karena tidak perlu memikirkan masalah pengangkutan produk itu 2. Saluran distribusi tidak langsung yaitu mendistribusikan produk dengan menggunakan pihak luar seperti penyalur atau pedagang perantara. Produk – produk yang menggunakan saluran distribusi ini seperti produk – produk konvenien atau kebutuhan sehari – hari dan biaya yang dikeluarkan juga lebih mahal 3. Saluran distribusi yang intensif merupakan cara penyaluran dengan menggunakan penyalur yang sebanyak – banyaknya agar dapat menjangkau lokasi konsumen yang menyebar. Sehingga dalam saluran distribusi ini akan diperlukan banyak penyalur sebanyak lokasi yang ada di konsumen. Dalam hal ini dimana ada kosumen di sana akan ada penyalur atau pedagang perantara yang bertujuan untuk melayani konsumen.

2.2 Keputusan Pembelian

Dokumen yang terkait

Analisis SWOT Sebagai Faktor Penyusunan Strategi Manajemen Dalam Peningkatan Penjualan Mobil PT. Astra International TBK (Toyota Sales Operation) Cabang Medan Amplas

29 591 71

Pengaruh Modifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil New Avanza Pada Konsumen PT Astra International Tbk-Tso Cabang Gatot Subroto Medan

0 25 90

Pengaruh Posisi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang Di PT. Astra International Auto 2000 Cabang Medan Gatot Subroto

0 27 95

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BENGKEL AUTO 2000 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk – TOYOTA CABANG RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

1 25 203

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

3 13 147

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 2 10

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 2

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

0 1 12

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

0 2 14