Teror Pluralisme agama dalam perspektif kesatuan.

117

B. MASALAH YANG SERINGKALI MENIMBULKAN KETEGANGAN

1. Teror

Masalah-masalah yang sering menimbulkan ketegangan antara pemeluk agama Islam dengan pemeluk agama lain antara lain disebabkan oleh: a umat beragama seringkali bersikap untuk memonopoli kebenaran ajaran agamanya truth claim, sementara agama lain diberi label tidak benar. Sikap seperti ini, dapat memicu umat agama lain untuk mengadakan perang suci atau jihad dalam rangka mempertahankan agamanya; b umat beragama seringkali bersikap konservatif, merasa benar sendiri dogmatis sehingga tak ada ruang untuk melakukan dialog yang kritis dan bersikap toleran terhadap agama lain. c adanya perasaan kalah oleh umat tertentu dalam melakukan ghazw fi kr perang gagasan, baik secara kultural maupun struktural, sehingga kemudian menggunakan cara-cara pintas untuk melakukan kekerasan. Hal ini muncul dalam gerakan terorisme yang saat ini mengemuka di berbagai daerah di negeri ini dengan modus yang beraneka ragam. d perasaan kalah itu kemudian juga didukung oleh kondisi masyarakat Indonesia yang didera oleh berbagai masalah, seperti korupsi, kolusi, krisis penegakan hukum yang adil, prilaku amoral yang terjadi di sekitar kita, bahkan dalam beberapa kasus adalah kurang efektifnya penjara sebagai salah satu bentuk punishment yang dipilih. Situasi seperti ini kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menyerukan kembali kepada misalnya, syariah Islam dan sistem khilafah. 39 Sehingga yang dirugikan adalah semua pihak, baik pemeluk agamanya sendiri maupun pemeluk agama lain. Aksi teror bom saat ini sangat dekat di telinga kita dan bahkan saking seringnya terdengar, kita sudah tidak kaget lagi dengan berita tersebut. Data-data pengeboman disajikan secara bagus di http:id.wikipedia.orgwikiTerorisme_di_Indonesia, dan http: 39 Lihat, Khusnul Khotimah, “Hizbut Tahrir Sebagai Gerakan Sosial: Pengaruh Hizbut Tahrir di Timur Tengah Terhadap HTI di Indonesia,” Yogyakarta: Tesis, 2010, tidak diterbitkan 118 www.tempointeraktif.comhgtimeline20040417tml,20040417- 01,id.html. Islam itu rahmatan lil ‘alamin, dengan artian bahwa Islam adalah rahmatkasih bagi semesta alam. Adagium ini yang didukung oleh hampir keseluruhan umat Islam. Islam tidak menganjurkan cara-cara kekerasan dalam bentuk apapun. Islam cinta damai dan say no to violence, inilah yang didengung-dengungkan oleh kelompok moderat yang mendominasi umat Islam di Indonesia. Aksi-aksi pengeboman itu dilakukan hanya oleh sekelompok sangat kecil dari pemeluk Islam, sehingga keberadaannya tidak perlu terlalu dikhawatirkan oleh umat non Islam atau bahkan oleh umat Islam sendiri. Satu hal lagi mengenai teror yang perlu dipertimbangkan, bahwa teror itu bisa terjadi dimana- mana tidak mesti dengan alasan atau dalih agama, tidak mesti dilakukan oleh kelompok pemeluk agama tertentu, tetapi bisa dilakukan oleh siapapun. Kasus di Indonesia merupakan satu kasus kecil diantara kasus lain yang ada di dunia. Simak saja misalnya kasus Andrew Breivik yang menembaki kader partai Demokrat ketika sedang Camping di Oslo, Norwegia.

2. Anjing dan Babi